Alhamdulillah washolatu wassalamu ala Rasulillah wa ala aaliihi washohbihi wa man walah, amma ba’du.
Masih banyak diantara ummat islam pada dekade ini terbata-bata ketika melantunkan ayat suci al qur’an. Lidah terasa kaku dan berat ketika akan membuka mushaf, perasaan dalam hati yang serasa ada dosa ketika salah melafadzkan kalamullah yang mulia ini.
Bahkan yang sangat disayangkan adalah ada beberapa kaum muslimin yang selama bertahun-tahun belum membaca al-qur’an karena kesulitan membaca katanya, atau adapula yang seumur hidupnya belun pernah sama sekali membaca al-qur’an, dikarenakan belum belajar, malu karena sudah dewasa dan seterusnya. Ahllaul musta’an.
Dan akhirnya semua ini menjadi halangan saya masih terbata-bata dalam membaca al qur’an, bahkan saya masih belum bisa membaca al qur’an.
Tidak bisa dipungkiri bahwasanya kekurangan kaum muslimin yang terjadi adalah kurangnya perhatian mereka terhadap kitabullah, dan kita juga pasti biasa mendapati anak muda sampai orang dewasa yang tidak bisa membaca al qur’an.
Maka mauqif kita ketika melihat fenomena seperti ini adalah bagaimana mengembalikan semangat mereka dalam membaca al-qur’an. Dengan terus memberikan kontribusi, dukungan, dan dorongan kepada mereka.
Bukankah sebaik-baik orang adalah yang membaca dan mengajarkan al quran? Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :
خيركم من تعلم القرآن وعلمه
“Sebaik-baik kalian adalah yang membaca dan mengajarkan Al-qur’an.”
Para pembaca yang dirahmati Allah.
Yang pertama harus kita tanamkan adalah bahwasanya membaca al quran itu mudah. Tidak ada kesukaran yang ada didalamnya, sebagaimana Firman Allah subhanahu wata’ala :
وَلَقَدۡ یَسَّرۡنَا ٱلۡقُرۡءَانَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِن مُّدَّكِرࣲ
“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk diingat, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” [Q.S. Al-Qamar 17]
Dan sekali lagi bahwasanya Allah subhanahu wata’ala tidak mungkin menjadikan sebuah ibadah yang dicintai-Nya sulit untuk dikerjakan.
Sebagaimana Firman Allah Subhanahu wata’ala :
وَجَـٰهِدُوا۟ فِی ٱللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِۦۚ هُوَ ٱجۡتَبَىٰكُمۡ وَمَا جَعَلَ عَلَیۡكُمۡ فِی ٱلدِّینِ مِنۡ حَرَجࣲۚ
“Dan berjuanglah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama.” [Q.S. Al-Hajj 78]
Al Imam Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini mengatakan :”Berjuang dengan harta, lisan, dan jiwa.”
Membaca al qur’an tentusaja merupakan diantara amalan yang sangat luar biasa pahalanya disisi Allah, bahkan seseorang yang mahir terhadap al qur’an dia kedudukannya bisa sampai pada derajat malaikat yang mulia.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
الذي يقرأ القرآن وهو ماهر فيه مع السفرة الكرام البررة والذي يقرأ القرآن ويتتعتع فيه له أجران
“Orang yang membaca Al-qur’an dan dia mahir maka dia (kedudukannya) bersama para malaikat yang mulia dan orang yang membaca al-qur’an dengan terbata-bata maka dia mendapatkan dua pahala”. (H.R. Muslim 798)
Apa maksudnya orang yang terbata-bata mendapatkan dua pahala?
Maksudnya adalah pahala dari membaca al qur’an itu sendiri dan pahala masyaqqoh (kesulitan) yang ia dapatkan ketika membaca al-qur’an.
Seseorang yang belum terbiasa membaca al qur’an, biasanya lisannya sulit ketika mengucapkan beberapa huruf yang mungkin tidak ada dalam bahasa keseharian orang tersebut, dan tentusaja ini akan menimbulkan kesulitan. Maka yang demikian ini boleh berharap pahala dari Allah subhanahu wata’ala agar dimasukkan kedalam golongan orang-orang yang diganjar dua pahala.
Akan tetapi jika membaca al qur’an kemudian kesalahan dalam pengucapan lafazh tersebut sampai kepada pergantian makna maka wajib untuk diluruskan dan dibenahi. Sampai dia benar dalam pengucapan dalam membaca al qur’an.
Dan alhamdulillah pada zaman ini tempat-tempat untuk belajar al qur’an sangatlah banyak, dan ini merupakan kesempatan untuk memperbaiki bacaan al qur’annya.
Oleh :
Yoshi Putra Pratama
Bagus pembahasanya dan sya hanya bisa mrnyimk dan smga aku jg bsa istiqomah ddan tergabu g dalam komunitas wahdah islamiyah