RESENSI BUKU
Penulis : Muhammad bin Husein Ya’qub
Penerjemah : Abu Ihsan
Penerbit : Pustaka At Tibyan, Solo
Tidak sedikit kita jumpai orang-orang Muslim—bahkan sebagian di antaranya dikenal sebagai aktivis Islam—yang dulu rajin beribadah, giat menuntut ilmu (syar’i), dan aktif berdakwah, kini berbalik arah menjadi orang yang malas menunaikan perintah-Nya, enggan mendatangi majelis-majelis ilmu, serta masa bodoh terhadap problematika umat. Para ulama menyebut orang seperti ini telah terjangkit penyakit futur.
Futur biasanya terjadi secara perlahan-lahan, sehingga tanpa disadari seorang Muslim yang menderita penyakit ini setelah beberapa waktu kemudian—entah dalam hitungan pekan, bulan, bahkan tahun—akan berubah 180 derajat dari figur yang ‘shaleh’ menjadi sosok yang ‘salah’.
Sebagai contoh, ada seorang akhwat yang konsisten berbusana Muslimah, bahkan lengkap dengan cadarnya. Namun perlahan-lahan cadarnya dilepas. Bahkan jilbabnya pun semakin lama semakin kecil, hingga akhirnya ia mengenakan busana plus kudung gaul yang tipis dan menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya. Tidak hanya itu, akhwat tersebut semakin terlihat ‘menor’ dengan aneka make-up di wajahnya. Naudzubillah.
Para sahabat sang akhwat pun mengetahui, perubahan drastis namun berjalan perlahan-lahan tersebut dikarenakan sang akhwat ‘menyalahkan’ jamaahnya—terutama dari kalangan ikhwan—yang enggan ‘menyelamatkannya’ (baca: menikahi), sehingga ia pun memisahkan diri dari jamaah, mencari komunitas lain, dan berharap di komunitas—yang jauh dari agama—tersebut ia berharap mendapatkan jodoh. Jadi, sang akhwat terkena penyakit futur melalui sebab mantiq tabriri (menyalahkan orang lain).
Selain mantiq tabriri, masih banyak lagi sebab-sebab seseorang terjangkit virus futur. Muhammad bin Husein Ya’qub dalam buku Futur Sindrom Awal Petaka—yang tengah kita bahas—menyebutkan ada 18 penyebab penyakit berbahaya ini beserta terapi-terapinya. Di antara penyebab datangnya virus tersebut adalah ghurur (arogansi), gila popularitas, dan panjang angan-angan.
Dalam buku yang berjudul asli Min Asbaab Al Futuur wa ‘Ilaajuhu, penulis mengambarkan bahwa penyakit ini semula dianggap sepele namun lama-kelamaan membawa malapetaka bagi penderitanya, yang puncaknya menyebabkan seseorang murtad. Wa iyadzu billah.
Buku setebal 172 halaman ini mengandung manfaat yang besar bagi kaum Muslimin karena dapat dijadikan referensi dalam mengetahui sebab-sebab, proses, dan terapi penyakit futur. Wallahua’lam.
Sekretaris Litbang & PSDM Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah