Renungan Pesan-Pesan Sang Malam

Date:

Malam datang
Ia selalu datang membawa sejuta pesan, sejuta harapan dan sejuta impian.

Malam berpesan
Kawan, hidupmu disini ini tidak untuk selamanya. Aku diciptakan untuk memberi pelajaran, bahwa esok kau kan tidur dikegelapan dalam sekap tanah yang sunyi.

Ketahuilah, besok aku akan pergi, siang akan menggantikanku dan aku tidak akan kembali lagi. Sebab malam yang lain akan datang tuk mengambil hak hidupnya, lalu ia juga akan digantikan oleh malam yang lain.

Aku dan kamu memiliki batas waktu, dan kita hidup dalam putaran masa yang tak akan kmbali. Maka jangan terpedaya oleh masa. Jika terpedaya, kau bisa celaka.

Lihatlah dirimu, kau sekarang sudah dewasa, mungkin sudah berkeluarga bhkan punya anak, atau mungkin rambutmu kini sudah putih beruban. Padahal dulu kau hanyalah anak-anak.

Setiap datangnya mlam, kau berpikir ini cuma malam, ya…hanyalah suatu malam. Sama… Ia hanyalah malam. Padahal malam ini dan kemarin berbeda, seolah mereka juga punya ajal yg ditentukan dengan masa.

Kau tak menyadari kalau kau telah terpedaya oleh masa, seolah kau tidak merasakan apa-apa, padahal separuh darimu telah pergi dengan bergantinya malam-malam.

Kawan
Masaku akan berakhir, begitu juga dirimu. Yang tersisa dariku hanyalah kenangan, sedangkan kau adalah amalan. Itu yang akan kau pertanggung jawabkan di hadapan sang penguasa malam.

Jangan pernah berpikir bahwa esok adalah masa yang sama, ingat setiap siang dan mlam yang engkau lalui adalah masa yang berbeda, dimana separuh detak-detak jantungmu, nafas dan beberapa amalanmu telah diangkat ke langit bersama heningnya malam.

Jika kau tak kuasa menahan siksa-Nya, maka berharaplah pada sang pengusa malam agar Dia mngampunimu. Kau telah banyak melakukan kesalahan dalam gelapnya malam. Bersembunyi dari terang dalam pekatnya malam. Takut terlihat manusia, padahal pengusa malam selalu melihatmu dan siap mengadzabmu.

Gantungkan harapanmu, mintalah ampunan dan impikanlah surga. Ingat, kehidupan yang silih berganti ini bukanlah sandiwara-sandiwara langit. Ini adalah kehidupan yang menceritakan ajal-ajal manusia. Kau juga dalam cerita ini. Makdudku takdir…

Kau menentukan hidupmu sendiri di balik malam-malam. Bertakwalah, menangislah, takutlah, karena kau pasti mati. Sedang amalmu harus kau pertanggung jawabkan.

 

Oleh Ustadz Abu Ukasyah Wahyu al-Munawy

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Kolaborasi WIZ dan ASBISINDO: 139 Anak Yatim dan Dhuafa Dapat Santunan Serta THR

MAKASSAR, wahdah.or.id - LAZNAS WIZ bersama Perkumpulan Bank Syariah...

Pekan Terakhir Ramadan, 750 Paket Iftar Didistribusikan WIZ dan KITA Palestina ke Jalur Gaza

GAZA, wahdah.or.id - Kehidupan masyarakat di Gaza Palestina saat...

Pondok Pesantren Abu Bakar Ash-Shiddiq: Wadah Baru untuk Pendidikan dan Dakwah Islam di Kawasan Bontobahari Bulukumba

BULUKUMBA, wahdah.or.id - Proses pembangunan Pondok Pesantren Abu Bakar...

Mitra Wahdah di Gaza: Terima Kasih Wahdah, Terima Kasih Indonesia

MAKASSAR, wahdah.or.id - Wahdah Islamiyah dan Komite Solidaritas (KITA)...