GOWA, wahdah.or.id – Tak ada rotan, akar pun jadi. Mungkin ini adalah peribahasa yang cocok untuk menggambarkan bagaimana perjuangan relawan Wahdah Islamiyah saat mendistribusikan bantuan logistik ke Desa Mangempang, Kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa.
Banjir dan longsor yang terjadi Selasa (22/1/2019) lalu di sebagian daerah di Sulawesi Selatan mengakibatkan banyaknya jalur transportasi yang putus. Sebagaimana di wilayah Mangempang, tanah longsor yang membawa lumpur basah menutupi jalan penghubung antar dusun. Sehingga, kendaraan roda dua dan empat tidak memungkinkan untuk digunakan mendistribusikan bantuan ke masyarakat terdampak.
Namun relawan Wahdah Islamiyah tidak kehabisan ide, dengan memanfaatkan sebuah ransel gunung, tiga puluh relawan mencoba melakukan ekspedisi kemanusiaan jalur darat dengan cara berjalan kaki. Jarak yang ditempuh sejauh sepuluh kilometer membutuhkan waktu selama 3,5 jam lamanya.
Tebing-tebing yang terjal dipenuhi kerikil-kerikil, sisa-sisa hantaman tanah longsor yang terjadi. Pepohonan sudah tidak terlalu nampak menghijau. Semuanya dipenuhi lumpur dan bebatuan.
Perjalanan ini membawa beberapa jenis bantuan, mulai dari paket sembako, beras dengan berat dua puluhan kilo perorang, bahan makanan, hingga tabung gas.
Dari keterangan yang didapatkan dari relawan yang berkunjung, Syandri menyebutkan, ada puluhan rumah yang rusak parah dihantam tanah longsor. Sementara korban meninggal dunia tercatat ada sebelas orang.[]