Hari-hari yang indah dan didambakan itu kini kembali datang kepada kita. Hari-hari yang terdapat pada bulan yang sangat istimewa bagi Sang Pemiliknya dan bagi siapapun yang mengetahui keistimewaannya. Tamu nan agung yang selalu dinanti-nanti oleh semua orang yang merindukannya. Dia adalah bulan ramadhan, bulan penuh rahmah, bulan maghfirah, bulan berkah, bulan sabar, bulan Al-Qur’an , bulan shadaqah, bulan pendidikan dan madrasah bagi orang-orang yang beriman, bulan dilipat-gandakannya pahala dari setiap amalan yang dikerjakan di dalamnya dan sebutan-sebutan lainnya yang indah untuknya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, sesuai dengan banyaknya kebaikan dan keutamaan di dalamnya.
Beberapa keutamaannya yang mulia itu adalah :
1. Bulan Diturunkannya Al-Qur’an.
Bulan ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih sebagai bulan di mana Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Artinya : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (QS. Al-Baqarah : 185).
Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan, ”(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memuji bulan puasa dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ’alaihimus salam”1.
2. Setan-Setan Dibelenggu, Pintu-Pintu Neraka Ditutup dan Pintu-Pintu Surga Dibuka
Rasulullah bersabda :
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
Artinya : “Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu”2.
Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah mengatakan, “Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam dan terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.” Lanjut Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah, “Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan hal maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu”3.
3. Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan
Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah saat diturunkannya Al-Qur’an Al-Karim.
Allah berfirman :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3(
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an ) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr : 1-3).
Dan Allah Ta’ala juga berfirman :
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Artinya : “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan : 3).
Yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullah4. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama di antaranya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma5.
4. Salah Satu Waktu Dikabulkannya Do’a
Rasulullah bersabda :
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
Artinya : “Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan”6.
Nabi juga bersabda :
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya : “Tiga orang yang do’anya tidak tertolak : orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizhalimi”7.
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Hadits ini menunjukkan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhir puasanya karena ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.” Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan pula, “Disunnahkan bagi orang yang berpuasa ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdo’a demi keperluan akhirat dan dunianya, juga pada perkara yang ia sukai serta jangan lupa pula untuk mendoakan kaum muslimin lainnya.” 8
*****
Maka, sambutlah Ramadhan dengan penuh kesyukuran. Manfaatkan setiap kesempatan untuk meraih keagungannya.
Wahai engkau yang tidak cukup melakukan dosa paba bulan Rajab…
Lalu engkau sambung kembali pada bulan Sya’ban…
Telah datang bulan puasa kepadamu setelahnya …
Janganlah engkau jadikan lagi bulan itu bulan dosa …
Bacalah Al-Qur’an dan bersunguh – sunguhlah dalam bertasbih …
Karena bulan itu bulan Al-Qur’an dan tasbih …
Berapa banyak yang engkau kenal mereka yang berpuasa …
Dari keluarga, tetangga dan saudara …
Mereka telah dimusnahkan oleh kematian, menyisakan dirimu …
Alangkah dekatnya yang sekarang dengan yang terdahulu …
1 Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 2/179
2 HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079, dari Abu Hurairah
3 Lihat : Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 7/188
4 Tafsir Ath-Thabari, 21/6
5 Zaadul Masiir, 7/336-337
6 HR. Al-Bazaar, dari Jabir bin ‘Abdillah. Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid (10/149) mengatakan bahwa perawinya tsiqah (terpercaya). Lihat Jaami’ul Ahadits, 9/224
7 HR. At-Tirmidzi no. 3598. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan
8 Lihat Al-Majmu’, 6/375