Kenapa kita harus bertaubat ? Sebuah pertanyaan yang mungkin anda tak akan berpikir panjang untuk menuturkan jawabannya yang sangat mudah yaitu agar Allah mengampuni kita.
Tentunya jawaban ini tidak salah, namun apakah ini tujuan taubat satu-satunya ? Dapatkan jawabannya dalam tulisan ringkas berikut:
Kata taubat telah disebutkan dalam Al-Quran lebih dari 100 kali, adapun hadis-hadis dan buku-buku para ulama tentang taubat maka sangatlah banyak, apakah semua ini hanya dikarenakan tujuan taubat itu satu saja yaitu agar Allah mengampuni kita ??
Menyelami banyak dalil tentang taubat ini, kita sampai pada kesimpulan bahwa tujuan taubat itu tidak hanya terbatas pada pengampunan dosa, tapi ada banyak sebab atau tujuan lain yang selalu mendorong kita untuk selalu bertaubat, diantaranya:
1.Demi menjawab seruan Allah ta’ala, sesuai firman-Nya:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya : “Dan bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang yang beriman, supaya kalian beruntung.”1
Disini Allah ta’ala menyeru seluruh manusia tanpa terkecuali, dan mengaitkan antara keberuntungan dengan taubat, ini berarti bahwa jalan keberuntungan dan kebahagiaan dimulai dengan sikap taubat kepada-Nya.
2.Untuk mewujudkan ibadah taubat itu sendiri. Taubat adalah ibadah wajib dihaturkan kepada Allah, sebab ia merupakan salah satu ibadah yang menjadi tujuan manusia diciptakan Allah, Dia berfirman, yang artinya: “Tidakkah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk menyembah-Ku.”2
3.Untuk mewujudkan kegembiraan Allah terhadap diri kita. Sungguh inilah sebaik-baik kegembiraan bila Allah gembira karenamu, dalam hadis:
لله أشد فرحا بتوبة عبده حين يتوب إليه من أحدكم كان على راحلته بأرض فلاة فانفلتت منه وعليها طعامه وشرابه فأيس منها فأتى شجرة فاضطجع في ظلها قد أيس من راحلته فبينا هو كذلك إذا هو بها قائمة عنده فأخذ بخطامها ثم قال من شدة الفرح اللهم أنت عبدي وأنا ربك أخطأ من شدة الفرح
Artinya: “Sungguh Allah lebih bergembira dengan taubat hambaNya tatkala bertaubat kepadaNya, daripada gembiranya salah seorang dari kalian yang bersama tunggangannya di padang pasir tiba-tiba tunggangannya tersebut hilang, padahal makanan dan minuman (perbekalan safarnya) berada di tunggangannya tersebut. Ia pun telah putus asa dari tunggangannya tersebut, lalu iapun mendatangi sebuah pohon lalu berbaring dibawah pohon tersebut (menunggu ajal menjemputnya-pen). Tatkala ia sedang demikian tiba-tiba tunggangannya muncul kembali dan masih ada perbekalannya, maka iapun segera memegang tali kekang tunggangannya, lalu ia berkata karena sangat gembiranya, “Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhanmu”. Ia salah berucap karena sangat gembiranya” 3
Sungguh Allah bergembira dengan taubatnya seorang hamba sesuai dengan kegembiraan yang sesuai dengan sifat kemuliaan-Nya, dan bisa dibayangkan kira-kira ganjaran apa yang akan diberikan kepada Anda bila Anda menjadi penyebab kegembiraan Allah ta’ala.
4.Demi meraih adanya cinta Allah kepada kita. Bila dikatakan kepada salah seorang diantara kita bahwa jika engkau mengerjakan perbuatan ini pemimpinmu atau seorang menteri akan mencintaimu, maka ia akan bersegera melakukannya, lalu bagaimana bila ganjaran amalan tersebut adalah engkau akan dicintai Allah Raja yang menguasai segala alam semesta ? Tentu engkau harusnya lebih bersegera mengerjakannya, karena Dia berfirman, artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri.”4
Mungkin Anda akan bertanya-tanya: Apa dampak positif bila Allah mencintaiku ?
Jawabannya: Dampak positifnya tidak bisa terhitung, namun aku hanya menyebutkan bagimu satu hadis saja yang menjelaskan hal tersebut, yaitu hadis qudsi :
إنَّ اللهَ قال : من عادَى لي وليًّا فقد آذنتُه بالحربِ ، وما تقرَّب إليَّ عبدي بشيءٍ أحبَّ إليَّ ممَّا افترضتُ عليه ، وما يزالُ عبدي يتقرَّبُ إليَّ بالنَّوافلِ حتَّى أُحبَّه ، فإذا أحببتُه : كنتُ سمعَه الَّذي يسمَعُ به ، وبصرَه الَّذي يُبصِرُ به ، ويدَه الَّتي يبطِشُ بها ، ورِجلَه الَّتي يمشي بها ، وإن سألني لأُعطينَّه ، ولئن استعاذني لأُعيذنَّه ، وما تردَّدتُ عن شيءٍ أنا فاعلُه ترَدُّدي عن نفسِ المؤمنِ ، يكرهُ الموتَ وأنا أكرهُ مُساءتَه
Artinya: “Sesungguhnya Allah berfirman: “Barangsiapa yang memusuhi wali (kekasih)-Ku maka sungguh Aku telah mengumumkan peperangan kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan suatu (amal shaleh) yang lebih Aku cintai dari pada amal-amal yang Aku wajibkan kepadanya (dalam Islam), dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amal-amal tambahan (yang dianjurkan dalam Islam) sehingga Aku-pun mencintainya. Lalu jika Aku telah mencintai seorang hamba-Ku, maka Aku akan selalu membimbingnya dalam pendengarannya, membimbingnya dalam penglihatannya, menuntunnya dalam perbuatan tangannya dan meluruskannya dalam langkah kakinya. Jika dia memohon kepada-Ku maka Aku akan penuhi permohonannya, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku maka Aku akan berikan perlindungan kepadanya. Tidaklah Aku ragu melakukan sesuatu yang mesti aku lakukan seperti keraguan untuk (mencabut) nyawa seorang yang beriman (kepada-Ku), dia tidak menyukai kematian dan Aku tidak ingin menyakitinya”.5
Dalam hadis ini ada enam perkara tentang keutamaan dicintai Allah, satu saja darinya telah cukup menjadi motivasi buat kita semua untuk berusaha mewujudkan adanya kecintaan Allah, namun ternyata kecintaan Allah itu menyebabkan adanya enam perkara ini, bahkan lebih.
5.Taubat adalah taufiq Allah ta’ala yang diberikan pada hamba-Nya didunia ini. Dalilnya adalah sabda beliau: “Dahulu di antara orang sebelum kalian ada seorang laki-laki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang. Lalu dia bertanya (minta ditunjukkan) kepada orang yang lebih tahu dari penduduk bumi, lalu dia ditunjukkan kepada seorang pendeta. Kemudian orang tersebut datang kepada pendeta yang ditunjukkan itu. Lalu dia bertanya kepada pendeta tersebut, “Sesungguhnya orang itu telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah dia masih bisa diterima taubatnya?”. Pendeta itu menjawab, “Tidak!”. Lalu orang itu membunuh pendeta tersebut, maka genaplah dia membunuh seratus orang. Kemudian orang tersebut bertanya (minta ditunjukkan) kepada orang yang lebih tahu dari penduduk bumi, lalu dia ditunjukkan kepada seorang laki-laki yang ‘Alim (pandai). Lalu dia bertanya, “Sesungguhnya orang itu telah membunuh seratus orang, apakah dia masih bisa diterima taubatnya?”. Orang ‘Alim tersebut menjawab, “Ya”. Siapa yang bisa menghalangi dari tauat?. Maka untuk melaksanakan taubat itu pergilah ke daerah ini dan ini, disana ada orang-orang yang menyembah kepada Allah. Oleh karena itu menyembahlah kepada Allah bersama mereka dan janganlah kamu kembali ke daerahmu, karena daerahmu itu daerah yang buruk”. Kemudian orang tersebut pergi (ke tempat yang ditunjukkan). Ketika sampai di tengah jalan, dia meninggal dunia. Maka berselisihlah malaikat rahmat dengan malaikat adzab. Berkata malaikat rahmat, “Orang itu betul-betuil telah bertaubat sepenuh hati kepada Allah”. Dan berkata malaikat adzab, “Sesungguhnya dia belum beramal baik sama sekali”. Kemudian datanglah malaikat berbentuk manusia, maka para malaikat rahmat dan para malaikat adzab menjadikannya sebagai penengah. Malaikat yang menjadi penengah itu berkata, Ukurlah antara dua tempat itu, lalu mana yang lebih dekat dengannya maka itulah yang menjadi haknya. Kemudian mereka sama mengukurnya, dan mereka mendapati orang yang mati tersebut lebih dekat kepada tempat yang dituju, maka akhirnya diambil oleh malaikat rahmat”. 6
Orang dalam hadis ini tidak mengerjakan banyak amal shalih, namun hanya bertaubat kepada Allah dengan taubat yang jujur, sebab itu telah cukup bagi Allah untuk memberikannya taufiq bahkan menurunkan malaikat-Nya, dan menggerakkan bumi karena dirinya.
6.Taubat mengganti dosa-dosa menjadi suatu pahala. Bila Allah telah menghapus dosa seorang hamba, maka ini suatu cita-cita besar, akan tetapi bila dosa-dosa yang dihapus tersebut berganti wujud menjadi pahala, maka ini benar-benar suatu karunia yang besar dari Allah Yang Maha Dermawan. Dalilnya adalah dalam surat Al-Furqan: (ayat 68-70) yang artinya: “Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain berserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih ; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam hadis, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku benar-benar mengetahui penghuni Neraka yang paling akhir keluarnya dari Neraka, dan penghuni Surga yang paling akhir masuknya ke dalam Surga. Yaitu seseorang yang keluar dari Neraka dengan merangkak pada pantatnya. Maka Allah berfirman kepada orang ini: “Pergilah dan masuklah ke dalam Surga!” Orang itupun mendatangi Surga, tetapi terkhayalkan olehnya bahwa Surga sudah penuh. Maka iapun kembali kepada Allah seraya berkata: “Wahai Rabb-ku, aku dapati Surga sudah penuh”. Maka Allah berfirman lagi kepadanya: “Pergilah dan masuklah ke dalam Surga!” Orang itupun datang lagi ke Surga. Namun kembali terkhayalkan olehnya bahwa Surga telah penuh. Iapun kembali kepada Allah seraya berkata : “Wahai Rabb-ku, aku dapati Surga sudah penuh”. Maka Allah berfirman lagi: “Pergilah dan masuklah ke dalam Surga. Sebab engkau akan memiliki tempat yang seluas dunia dan sepuluh kali lipatnya –atau Allah berfirman: Engkau akan memiliki tempat yang luasnya sepuluh kali lipat dunia-“. Orang itu berkata : (Ya Allah), apakah Engkau sedang menghina aku? Atau Engkau sedang menertawakan aku, padahal Engkau adalah Raja?”
Sungguh aku (maksudnya: Abdullah bin Mas’ud) melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa hingga terlihat gigi-gigi geraham beliau. Dan orang itulah yang dikatakan sebagai: “Dialah penghuni Surga yang paling rendah tempatnya”.
Marilah kita senantiasa bertaubat dan beristighfar kepada Allah dalam semua keadaan kita, semoga kita semua menjadi hamba-hamba yang dicintai-Nya dan diampuni. Aamiin. Wallaahu a’lam.
(Disarikan dari terjemahan buku: I Am Islam )
1 .QS An-Nur: 31
2 .QS Adz-Dzariyat: 56
3 .HR Muslim.
4 .QS Al-Baqarah: 222
5 .HR Bukhari
6 .HR Bukhari Muslim