“Saeed dan aktivis lainnya mengatasi pemadaman komunikasi dengan menggunakan telepon satelit untuk terhubung ke Internet.”
Layanan Internet dan telepon telah pulih hampir diseluruh wilayah Suriah pada hari Sabtu, menyusul pemadaman selama dua hari, pemadaman komunikasi negara tersebut terjadi pada saat meledaknya pertempuran terparah yang melanda ibukota sejak bulan Juli lalu.
Para ahli mengatakan, penutupan itu kemungkinan disebabkan oleh rezim Presiden Bashar Assad, yang berusaha menghancurkan pemberontakan yang tidak kunjung berhenti sehingga menimbulkan kekhawatiran kemudian mengambil langkah-langkah tegas dengan dengan memutuskan komunikasi negara dari dunia luar.
Renesys, sebuah perusahaan monitoring jaringan berbasis di Amerika yang mempelajari gangguan internet tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa layanan pulih kembali sekitar pukul 04:32 waktu setempat di Suriah, dan menggambarkannya sebagai “pemulihan total sebagian besar Internet Suriah.”
Sebagian besar jaringan telepon seluler juga tampak pulih pada hari Sabtu. Seorang aktivis yang berasal Inggris, yang dinaungi oleh kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan pihaknya telah menerima kiriman dari berbagai negara. Banyak jalur komunikasi darat yang tetap beroperasi.
Kantor berita SANA mengatakan tim teknis telah mengembalikan layanan internet dan telepon kembali online, pada hari Sabtu di daerah Damaskus dan sekitarnya – yang merupakan titik pertempuran baru antara tentara pemerintah dan pemberontak.
Pemadaman komunikasi dimulai pada hari Kamis, yang mengakibatkan kekhawatiran meletusnya pertempuran tidak diketahui oleh publik. Pemerintah dan pemberontak saling menyalahkan satu sama lain atas pemutusan jalur komunikasi.
Pemberontak Suriah telah berjuang selama 20 bulan melawan rezim Assad. Para aktivis mengatakan sekitar 40.000 orang telah tewas dalam krisis tersebut, yang dimulai dengan protes dari kelompok pro-demokrasi, namun kemudian berubah menjadi perang saudara.
Aktivis mengatakan, pada hari Sabtu, terjadi bentrokan antara pemberontak dan tentara Suriah yang didukung oleh helikopter tempur, saat pasukan pemerintah menekan pemberontak dengan melakukan serangan besar di desa-desa dan kota-kota dekat bandara internasional ibukota.
SANA melaporkan sebuah bom mobil meledak di Damaskus disekitar lingkungan Ish Alwarwar. Tidak ada laporan langsung tentang korban.
Pertempuran selama beberapa minggu terakhir di Damaskus adalah yang paling parah dari pertempuran yang pernah terlihat di ibukota sejak bulan Juli.
Para aktivis mengatakan bahwa pasukan yang setia kepada Assad telah memerangi pemberontak di kota-kota bagian selatan ibukota, termasuk Aqraba, Beit Saham dan Yalda yang berdekatan dengan bandara.
Observatorium mengatakan dikhawatirkan banyak yang tewas dalam pengepungan oleh pemerintah pada kota Beit Saham.
Televisi pemerintah Suriah mengatakan tentara memerangi pejuang dari kelompok al-Qaeda yang dibangkitkan oleh kelompok Jabhat al-Nusra di daerah sekitar bandara, dan dikabarkan banyak pemberontak yang gugur, termasuk dua warga Irak.
Kelompok aktivis mengatakan, Kementerian Informasi Suriah mengatakan bandara itu beroperasi seperti biasa dan jalan ke bandara “benar-benar aman”. Jalan ditutup pada hari Kamis karena pertempuran yang berat, namun dibuka kembali pada hari Jum’at setelah pasukan mengamankan area tersebut.
Observatorium juga melaporkan bentrokan di Damaskus pada daerah Tadamon dan Hajar Aswad, yang telah dilanda pertempuran sengit selama berminggu-minggu, saat pemberontak mencoba menekan untuk memasuki kota.
Aktivis lokal Mohammed Saeed mengatakan melalui Skype, pasukan pemerintah juga melakukan penyerangan di Douma daerah pinggiran Damaskus.
Saeed dan aktivis lainnya mengatasi pemadaman komunikasi dengan menggunakan telepon satelit untuk terhubung ke Internet.
Di masa lalu, rezim telah memutus saluran telepon dan jaringan selular di daerah terjadinya operasi militer, tetapi pemadaman baru-baru ini adalah kali pertama yang mencakup seluruh negeri sejak pemberontakan Suriah yang dimulai pada Maret 2011.
Di negara tetangga Lebanon, ketegangan meningkat pada hari Sabtu di daerah utara kota Tripoli antara kelompok pendukung dan penentang rezim Assad, yang didominasi oleh sekte Alawite yang mendukung pemerintah, Alawite adalah sebuah cabang dari agama Syiah. Tentara Lebanon dikerahkan ke titik potensial di kota tersebut untuk mencegah bentrokan yang mungkin terjadi. Daerah tersebut merupakan rumah bagi populasi terbanyak Sunni dan Alwite dimana terjadinya kekerasan yang mematikan antara kedua komunitas dalam beberapa bulan terakhir.
Pihak militer Lebanon mengirimkan pasukan ke Tripoli sebagai langkah pencegahan, setelah sebuah pengumuman pada hari Jum’at bahwa 20 Sunni Lebanon telah tewas di dalam wilayah Suriah saat berperang bersama pemberontak, yang sebagian besar adalah Sunni. Ketegangan di kota ini mereda pada hari Sabtu.
Tidak jelas kapan pemakaman akan dilaksanakan karena mayat-mayat masih di Suriah, kata pejabat Lebanon melihat kondisi yang tidak jelas dan mengikuti peraturan.
Lebanon sangat rentan terlibat dalam konflik di Suriah. Kedua negara memiliki hubungan politik yang rumit dan hubungan sekte serta persaingan yang mudah membara. Lebanon, negara yang terganggu oleh konflik berkepanjangan, telah tegang sejak pemberontakan Suriah mulai, dan bentrokan mematikan antara kelompok-kelompok Lebanon pro dan anti Assad telah meletus beberapa kali.
Di Turki, Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu mengatakan rezim Suriah telah mengalami kemerosotan menjadi “milisi bersenjata” yang brutal dalam upaya untuk tetap bekuasa. Davutoglu berbicara pada pertemuan di Istanbul hari Sabtu lalu, yang dihadiri oleh para menteri luar negeri Arab yang menyatakan penentangan terhadap pemerintah Suriah.
Davutoglu dan delegasi lainnya pada konferensi sehari tersebut mengatakan bahwa rezim Suriah adalah ancaman tidak hanya bagi rakyatnya tetapi juga untuk perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.
Turki adalah sekutu Suriah sebelum krisis dimulai, tetapi berubah menjadi salah satu kritikus paling tegas disebabkan karena tindakan keras Assad.
Associated Press
Sumber : tech2.in.com