Perlukah Menjadi Sukses di Dunia?

Date:

Hidup kaya serba kecukupan, harta berlimpah, anak banyak, hingga karir yang menjulang keatas. Apakah seorang muslim perlu mendapatkan hal-hal tersebut? Tentu saja umat muslim perlu menjadi kaya. Kaya dengan gaya hidup kaya adalah hal yang sangat berbeda jauh. Adalah yang dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam dan para sahabatnya, menjadi kaya bukan berarti harus memiliki gaya hidup kaya yakni menunjuk nunjukkan kekayaan, memamerkan serta menghambur-hamburkan secara sia-sia. Rasulullah dan para sahabat bukanlah orang yang susah papa, melainkan orang-orang yang memiliki banyak harta namun harta tersebut tidak membuat mereka menjauh dari Allah melainkan semakin dekat dan semakin dekat kepada-Nya. Harta- harta yang merupakan karunia sekaligus ujian tersebut dijadikan alat untuk mendekatkan diri kepada Alah ta’ala. Mari kita lihat berapa gambaran kekayaan Rasulullah dan beberapa sahabat yang terkenal.

Walapun  tidak terdapat catatan yang akurat mengenai jumlah tepatnya harta kekayaan Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam di sepanjang hidupnya, namun ada beberapa  bukti-bukti catatan yang menggambarkan Rasulullah adalah orang kaya dan memiliki harta banyak-hal ini bertolak belakang dengan kabar-kabar burung yang dibawa oleh para orientalis yang menghina bahwa Rasulullah adalah orang yang miskin. Namun atas kekayaan yang berlimpah itu beliau Shalallahu’alaihiwasallam selalu mendahulukan kepentingan kemaslahatan umat melebihi kepentingan dirinya sendiri dalam bentuk infak, sedekah dan membantu fakir miskin.

Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam pernah mensedekahkan lebih dari 1500 ekor unta kepada beberapa orang Quraisy sesudah perang Hunain.

Beliau juga pernah memiliki tanah Fadak. Fadak adalah suatu daerah kekuasaan pemerintahan otonomi Yahudi di kawasan Hijaz. Penduduknya mayoritas Yahudi. Tanah Fadak diserahkan oleh kaum Yahudi kepada Rasulullah tanpa melalui pertempuran (Ibnu Hisyam.II: 368)

Diceritakan pula, Ketika wafat, Umar bin Khattab meninggalkan sejumlah harta benda seperti ladang pertanian sebanyak 70.000 lahan, jikalau kita hitung yang rata-rata harga tiap ladang sebesar Rp 160 juta (dalam konversi ke dalam rupiah) maka Umar bin Kattab meninggalkan jumlah warisan sebanyak Rp 11,2 Triliun. Setiap tahunnya, rata-rata ladang pertanian saat itu akan menghasilkan Rp 40 juta, ini berarti Umar bin Khattab untuk ladangnya saja mendapatkan penghasilan Rp 2,8 Triliun setiap tahun, atau 233 Miliar sebulan.

Umar bin Khattab Radhiyallahu’anhu juga memiliki 70.000 buah bangunan properti. Umar selalu menganjurkan kepada para pejabat-pejabatnya untuk tidak menghabiskan gajinya untuk dikonsumsi. Melainkan disisakan untuk membeli properti. sehingga uang yang mereka miliki tidak habis cuma untuk urusan perut.

Meskipun memiliki kekayaan yang begitu banyak, namun Umar  tetap sangat berhati-hati dalam memilikinya. Harta kekayaan tersebut  ia gunakan untuk kepentingan dakwah dan umat. Umar bin Khaatab tetap berlaku zuhud dan tawadhu’. Tak sedikit pun Umar ingin menyombongkan diri  mempergunakan harta tersebut untuk berfoya foya dan membesarkan kejayaannya.

Abdurrahman bin Auf pernah memiliki iring-irningan karavan dagang bernilai 700 juta.

Abdurrahman bin Auf adalah orang yang senang berinfak  data yang tercatat tetang histori infaqnya,

  1. Sedekah pertama sejumlah 4.000 dinar sekitar Rp 4,250,000,000
  2. Sedekah kedua sejumlah 40.000 dinar sekitar Rp 42,500,000,000
  3. Sedekah ketiga 40.000 dinar sekitar Rp 42,500,000,000
  4. Sedekah berupa Unta fisabilillah sebanyak 1.000 ekor sejumlah dengan Rp 10,000,000,000
  5. Tanah untuk Istri-istri Rasulullah sejumlah 40.000 dinar atau sama dengan Rp.42,500,000,000 Sehingga apabila ditotal perkiraan Infak Beliau saat masih Hidup Rp 141,750,000,000

Dari masa hidupnya beliau sangat banyak melakukan infaq dan sedekah. Tak hanya itu kala ia wafat pun juga meninggalkan banyak sekali harta.

HARTA BELIAU SAAT MENINGGAL

  1. Berwasiat untuk fii sabilillah 50.000 dinar lebih kurang Rp 53,125,000,000
  2. Berwasiat untuk para veteran Badr 40.000 dinar lebih kurang Rp 42,500,000,000
  3. Berwasiat unta fii sabilillah 1.000 ekor lebih kurang Rp 10,000,000,000
  4. Hewan unta 1.000 ekor lebih kurang Rp 10,000,000,000
  5. Hewan kuda 100 ekor lebih kurang Rp 1,000,000,000
  6. Hewan kambing 1.300 ekor lebih kurang 1,300,000,000
  7. Ganti Hak waris untuk ke 4 istrinya 320.000 dinar lebih kurang Rp 340,000,000,000

Ini total perkiraan harta peninggalan Beliau Radhiallahu’anhu sekitar Rp 457,925,000,000

Maka total asset yang ia miliki sekitar lebih kurang 600 Milyar

Penghitungan juga bisa dilakukan seperti berikut:

Menghitung ganti waris untuk keempat istrinya. Diriwayatkan bahwa keempat istri Abdurrahman bin Auf mendapatkan ganti hak waris sebesar 80.000 dinar atau sama dengan sekitar Rp 85 milyar per istri, sehingga total ganti waris yang dilimpahkan kepada keempat istrinya adalah Rp 340 Milyar. Hal ini selaras  dengan hukum waris―melalui pendekatan perkiraan―bahwa warisan yang diperuntukkan kepada  istri adalah seperdelapan. Itulah kenapa apabila angka Rp 340 Milyar ini barulah sejumlah seperdelapan dari kekayaan total Abdurrahman bin Auf. Kemudian apabila kita kalikan warisan yang didapatkan para istri dengan angka 8 maka totalnya adalah Rp 340 M x 8 = Rp 2,72 Trilyun.

Namun, tidak hanya Rasulullah dan dua sahabat ini saja yang memiliki kekayaan yang berlimpah, para sahabat yang lain juga tercatat memiliki kekayaan yang begitu banyak. Namun sekali lagi kekayaan ini tidak memperdaya mereka melainkan menjadikan mereka semakin dekat dan bertaqwa kepada Allah Ta’ala. Selain itu dengan kekayaan juga dapat mengangkat derajat dan kewibawaan kaum muslimin di hadapan orang-orang kafir.

Sekian tulisan kali ini jangan lupa terus update tulisan-tulisan yang lain dan share ke sanak keluarga dan teman-teman agar dapat menjadi amal kebaikan bersama. Barakallahufiikum

Ahmad Daud

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

170 Jiwa Terdampak, Relawan Wahdah Peduli dan WIZ Bantu Evakuasi Korban Banjir di Makassar

MAKASSAR, wahdah.or.id - Banjir kembali menerjang dua kecamatan di...

Spesial! Angkat Tema “Bahagia”, PSR di Makassar Hadirkan Enam Pemateri Doktor Lulusan Timur Tengah

MAKASSAR, wahdah.or.id - Bulan Ramadan 1446 H/2025, kehadirannya kini...

Musyawarah Kerja Ke-XIV, Pejabat Bupati Apresiasi Peran Wahdah Islamiyah Bone di Bidang Keagamaan dan Sosial

BONE,wahdah.or.id - Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) ke-XIV Wahdah Islamiyah...

Dihadiri Hingga 450 Peserta, Muslimah Wahdah Islamiyah Kendari Gelar Daurah Serentak di Depalan Kecamatan

KENDARI, wahdah.or.id - Menyambut bulan suci Ramadan 1446 H,...