Catatan kecil Ketua LP3Q DPP Wahdah Islamiyah
Setelah sukses dengan Tebar Da’i Nusantara di 17 ibukota propinsi, maka program Tebar Da’I Nusantara jilid 2 digulirkan dengan sasaran utama adalah seluruh kota/kabupaten di Sulawesi Utara.
Target yang dipasang cukup fantastis yaitu akhir 2013 seluruh kota/kabupaten telah berdiri DPD (Dewan Pimpinan Daerah) Wahdah Islamiyah; sebagaimana amanah visi misi wahdah Islamiyah 2015. Program ini mengharuskan semua kader-kader marhalah Takwin dan tanfidz ikut andil dalam mensukseskannya. Setiap kota ditangani oleh 3-5 KKI, yang secara bergantian dikirim dan bertugas melakukan pembinaan-pembinaan di masyarakat, mulai dari pengajaran TK-TPA, Dirosa, Taklim, Tarbiyah, Ruqyah, Bekam dan lain-lain.
Merintis, menguatkan dan merawat adalah tiga hal yang tak bisa dipisahkan. Akan sangat memprihatinkan usaha perintisan dengan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran dan dana; jika tidak dibarengi dengan usaha penguatan dan perawatan dari apa yang telah dirintisnya. Dua upaya ini akan menjamin kesinambungan hasil perintisan, dan sebaliknya jika dua hal ini tidak pendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak- khususnya dari departemen-departemen di DPP- maka bukan tidak mustahil apa yang telah ada digengaman akan lepas lagi. Apa yang telah dirintis berantakan lagi.
Bentuk-bentuk penguatan dan perawatan terhadap da’i perintis antara lain : Kunjungan, telfon, sms, kirim bantuan material dan lain-lain; juga terhadap keluarga yang ditinggalkan (istri, anak-anak atau tanggungannya lainnya). Yang ke semua itu akan sangat berpengaruh terhadap ketahanan da’i dalam menjalankan tugas di daerah.
Surabaya, Ahad 21 April 2013.
DPD Wahdah Islamiyah Surabaya telah memulai melakukan kerja-kerja dakwah kepada masyarakat; mulai daurah, tabligh akbar, Dirosa, dan tarbiyah. Walau terkesan jalannya lambat karena Surabaya seakan telah padat dengan aneka pembinaan, namun di Surabaya terbentang peluang yang sangat luas untuk eksisnya dakwah ahlu sunnah yang dipikul oleh Wahdah Islamiyah.
Silaturrahmi Kami dengan DPD Wahdah Islamiyah Surabaya diadakan di sekretariat Perumahan Rungkut Barata, dihadiri oleh para pengurus teras DPD Wahdah Islamiyah Surabaya.
Airmadidi, Minahasa Utara; Senin, 22 April 2013.
Daerah Minahasa Utara dengan ibukota Airmadidi dirintis oleh Ust Shobir Yahya dan Ust Kamal yang keduanya adalah mahasiswa STIBA. Telah ada 3 masjid dan 1 musholla yang dibina dengan 4 kelompok dirosa, terdiri dari 2 kelompok ibu-ibu dan 2 kelompok bapak-bapak. Sementara digalakkan penanganan di kalangan remaja.
Kegiatan Kami di Airmadidi antara lain taklim ringan dihadapan peserta dirosa dan jamaah masjid Istiqlal, mengajar langsung Dirosa kepada binaan di masjid Diponegoro, Silaturrahmi ke masjid yang kaum muslimin di sekitarnya hanya 7 rumah dan silaturahmi ke masjid Al Ikhlas. Ust Junaid Sahib pernah satu pekan disini mendampingi kedua da’i perintis.
Bapak Hamid Daud sebagai ketua Ta’mirul masjid Istiqlal dan Abdul Muhid sebagai perwakilan remaja; menjadi Peluncur dalam gerakan dakwah dari 2 da’i perintis kita.
Bitung, Selasa,23 April 2013.
Kota pelabuhan Bitung dirintis oleh Ust Supriadi Yusuf ( mahaiswa STIBA), Beliau menggaet H. Muru (pengusaha Muslim) dan Ust Zainal Dama dari Pesantren Arofah. Telah dibina 2 KKI, 1 kelompok Dirosa, dan 3 kelompok tahsin.
Silaturrahmi dengan binaan Dirosa dilaksanakan di masjid Al Huda dekat pelabuhan, dihadiri oleh 15 ibu-ibu dan 15 bapak-bapak. Pada malam hari sempat diadakan pelatihan singkat kepada 3 ustadz pengajar pesantren Arofah di maskaz rintisan Wahdah Islamiyah Bitung.
Tondano Minahasa, Rabu 24 April 2013.
Minahasa induk beribukota di Tondano dirintis oleh Ust Umaruddin, S.Hut dan Ust Muh. Dahri. Beliau telah melakukan pembinaan selain kutbah Jum’at di masjid-masjid, juga telah membina 4 kelompok Dirosa dan satu kelompok majelis taklim.
Kegiatan kami di Tondano diawali dengan pelatihan Pembina TK-TPA dan Dirosa di Aula Kemenag Minahasa. Bertindak sebagai pelopor kegiatan ini adalah Kepala seksi Agama Islam bapak Absori yang menanggung konsumsi, acara dan lain-lain. Hadir dalam pelatihan ini guru-guru TK-TPA dan guru-guru agama; terdiri dari 15 pserta ibu-ibu dan 15 peserta bapak-bapak , hadir juga Ketua LPTQ Minahasa, sekertaris, dan ketua II. Materi pelatihan yang disajikan adalah Sukses mengelola TK-TPA dan Pengenalan Metode Dirosa. Sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui, karena juga menjadi ajang pertemuan pengurus LPTQ menyambut STQ Minahasa 2013.
Selanjutnya silaturahmi dengan peserta dirosa mahasiswa/I di kampus Unima (Universitas Negeri Manado), dihadiri oleh 10 mahasiswi dan 5 mahasiswa ( karena bertepatan dengan agenda lain mahasiswa). Bincang-bincang ringan tentang iman dan amal sholeh juga dakwah dan masa depan kaum muslim, tak ketinggalan peran penting mahasiswa.
Di masjid Al Hikmah Perum Sumalangka, Kami Mengajar Dirosa ibu-ibu yang diikuti oleh 12 peserta. Kemudian dilanjutkan pengajian silaturahmi dengan jamaah masjid. Dihadiri oleh 20 bapak-bapak dan 15 ibu-ibu. Diisi tentang pengenalan dirosa dan pesan-pesan taqwa.
Agenda terakhir di Tondano adalah silaturrahmi dengan majelis taklim di Jaton (Jawa Tondano/ anak keturunan Kyai Mojo; pejuang kemerdekaan dari Jogjakarta) yang dihadiri 10 bapak-bapak , bincang-bincang bebas tentang iman dan amal sholeh.
Tababo Minahasa Tenggara, Kamis 25 April 2013.
Minahasa Tenggara beribukota di Ratahan, tetapi pusat perintisan Wahdah Islamiyah di Masjid Al Munawar desa Tababo kecamatan Belang sekitar 30 menit perjalanan motor dari Ratahan. Ust Ahsan dan Ust Muharram telah melakukan pembinaan-pembinaan kepada masyarakat terutama Dirosa. Ada 5 kelompok Dirosa telah dibina.
Kegiatan penguatan diawali dengan pemantapan pengajaran dirosa yang dirangkaikan dengan tausiyah oleh Ust Supardi Liu, Lc (Gorontalo). Kegiatan ini dihadiri 100-an peserta dari beberapa daerah; antara lain tuan rumah Tababo, Ratahan, Tutuyan, Ratatotok. Acara dibuka oleh Camat Belang dan dihadiri pula oleh Hukumtua Tababo, Tababo Selatan, pengurus ta’mirul masjid.
Agenda berikut adalah silaturahmi ke Jamaah Masjid di Ratahan. Masjid ini adalah satu-satunya masjid yang ada di ibukota kabupaten MinahasaTenggara. Kaum Muslimin hanya 40 KK yg hidup tersebar di Ratahan. Mereka mendapat pembinaan dari para da’i dengan belajar Dirosa, sudah ada 2 kelompok; bapak dan ibu. Silaturrahmi malam itu begitu istimewa bagi mereka karena mereka mendapatkan pengajaran Dirosa langsug dari Kami.
Secara umum masyarakat Minahasa Tenggara mau menerima dakwah tetapi ada satu masjid yang mulai menjaga jarak karena adanya hasutan dari pengaruh kejadian di Tomohon.
Amurang Minahasa Selatan, Jum’at 26 April 2013.
Minahasa Selatan beribukota di Amurang, dirintis oleh da’I yang bergantian datang. Saat ini Ust Syamsuar yang alumni UNM mendapat giliran melanjutkan pembinaan-pembinaan. Namun ketika Amurang mendapat giliran kunjungan Kami, terjadi putus informasi dari da’I sebelumnya, sehingga rencana kegiatan penguatan pendidikan Al-Qur’an (pelatihan Pembina dirosa, Pembina TK-TPA atau temu kader binaan) baru diketahui H-1. Bisa dibayangkan bagaimana kerasnya usaha da’I yang hanya seorang diri untuk mempersiapkan kegiatan tersebut.
Alhasil dua kegiatan berhasil beliau laksanakan yaitu silaturrahmi dengan binaan remaja putri dan silaturahmi dengan jamaah masjid Nurul Mukminin (masjid terbesar di Amurang). Sebanyak 12 remaja putri mengikuti silaturahmi dengan mendapatkan arahan tentang iman dan amal sholeh serta pengajaran langsung Dirosa. Begitu pula dengan silaturahmi bersama jamaah masjid Nurul Mukminin, dilaksanakan bakda Maghrib dengan materi iman dan amal sholeh serta selayang pandang program Dirosa. Pada malam itu pula, Kami berangkat menuju Lolak-ibukota Bolang Mangondow- berjarak 115 Km berboncengan motor, yang diiringi rintik-rintik hujan dan beberapa kali berteduh karena kerasnya hujan. Alhamdulillah setelah berkendara selama 4 jam, Tibalah di Lolak dengan perasaan lega, karena disamping hujan, mantel cuma satu, helm juga cuma satu serta ban belakang goyang disebabkan teralinya lepas 6 buah.
Lolak Bolang Mangondow, 27 April 2013.
Lolak ibukota Bolaang Mangondow dirintis kegiatan dakwah Wahdah Islamiyah oleh Ust Drs Jamaluddin Sese dan Ust Syahrul. Silaturrahmi dengan para pejabat telah dilakukan, begitu pula dengan pembinaan-pembinaan Dirosa kepada bapak –bapak dan ibu-ibu serta anak-anak Madrasah Ibtidaiyah. Tercatat tiga tokoh sentral telah bergabung dalam usaha dakwah. Mereka adalah Kepala KUA Lolak, Ketua Dewan masjid Bolaang Mangondow dan Haji Usman (pengusaha)
Kegiatan penguatan diisi dengan Pelatihan Pembina Dirosa yang dilaksanakan di masjid Pasar Lolak ( komplek KUA kecamatan Lolak) dan diikuti oleh 61 peserta utusan 10 masjid yang tersebar di kecamatan Lolak. Acara dibuka oleh Kepala KUA Lolak bapak Budiarjo Tumbol, S.Ag. Peserta mengikuti pelatihan dengan sangat antusias.
Acara diakhiri dengan pembentukan forum pengajar Al-Qur’an metode Dirosa yang diharapkan sebagai wadah pemantapan ustadz/ah sekaligus untuk mempekerjakan alumni pelatihan dalam pembinaan di masyarakat.
Manado, Ahad 28 April 2013.
Kegiatan terakhir dalam lawatan ini adalah pelatihan Dirosa di STAIN Manado, yang diikuti oleh sekitar 25 peserta dari kalangan mahasiswa/i, guru-guru TK-TPA di sekitar kampus.
