Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu’alaihiwasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Bagaimana kabar saudara muslim semuanya hari ini? Ada yang melaksanakan tugas dan melakukan aktifitas penuh dengan semangat juang 45 dan ada pula yang merasa bosan karena terlalu lama melakukan hal yang sama berulang-ulang.
Dalam kehidupan dunia yang sangat sementara ini kita harus memperbanyak memotivasi diri dalam melakukan hal-hal kebaikan. Agar kelak kita memiliki bekal yang cukup dalam menjalani kehidupan di akhirat yang panjang dan abadi.
Ikhwani wa akhwati rahimakumullah, penting untuk kita mengumpulkan persiapan bekal menghadapi perjumpaan dengan kehidupan yang sesungguhnya bukan kehidupan di dunia yang hanya sementara,
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memegang pundaknya, lalu berkata,
كُنْ فِى الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ ، أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
“Hiduplah kalian di dunia seakan-akan seperti orang asing, atau seperti seorang pengembara.”
Ibnu ‘Umar lantas berkata,
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
“Jika engkau berada di petang hari, janganlah tunggu sampai datang pagi. Jika engkau berada di pagi hari, janganlah tunggu sampai datang petang. Manfaatkanlah waktu sehatmu sebelum datang sakitmu. Manfaatkanlah pula waktu hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Bukhari, no. 6416)
Sangat penting bagi kita memastikan setiap bagian dari hari demi hari, waktu demi waktu diisi dengan dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat dalam rangka mengumpulkan bekal bagi kebahagiaan kehidupan kita di akhirat kelak.
Al-Hasan Al-Bashri berkata,
المؤْمِنُ فِي الدُّنْيَا كَالغَرِيْبِ لاَ يَجْزَع مِنْ ذُلِّهَا ، وَلاَ يُنَافِسُ فِي عِزِّهَا ، لَهُ شَأْنٌ ، وَلِلنَّاسِ شَأْنٌ
“Seorang mukmin di dunia seperti orang asing. Tidak pernah gelisah terhadap orang yang mendapatkan dunia, tidak pernah saling berlomba dengan penggila dunia. Penggila dunia memiliki urusan sendiri, orang asing yang ingin kembali ke kampung akhirat punya urusan sendiri.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379)
Namun banyak sekali orang-orang yang tergila-gila dengan dunia, sehingga membuat mereka lupa akan akhirat, hal ini seperti yang disampaikan oleh Yahya bin Mu’adz Ar-Razi,
الدُّنْيَا خَمْرُ الشَّيْطَان ، مَنْ سَكِرَ مِنْهَا لَمْ يُفِقْ إِلاَّ فِي عَسْكَرِ الموْتَى نَادِماً مَعَ الخَاسِرِيْنَ
“Dunia adalah khamarnya setan. Siapa yang mabuk, barulah tersadarkan diri ketika kematian (yang gelap) itu datang. Nantinya ia akan menyesal bersama dengan orang-orang yang merugi.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 381)
Tentunya melakukan banyak hal yang bersifat mengundang pahala serta limpahan kasih sayang dari Allah Subhanahuwata’ala adalah yang kebutuhan utama dalam kehidupan. Seyogyanya kita berusaha sekuat tenaga untuk melakukan amal-amal sholeh agar bekal yang kita perlukan di perjalanan akhirat terus bertambah.
Sekian tulisan ini semoga bermanfaat dan ada kebaikan yang diperoleh didalamnya. Segala sesuatu yang benar itu datangnya dari Allah Ta’ala dan kesalahan serta kekeliruan datangnya dari diri pribadi penulis dan atas gangguan Syeithan laknatullah.
Ahmad Daud