Penumpang Busway Mulai Dipisah
JAKARTA–MI: Upaya pemerintah untuk mencegah aksi pelecehan seksual di bus transjakarta (busway) mulai terlihat. Di Koridor VI Halte Busway Ragunan, misalnya, antrean untuk penumpang laki-laki dan perempuan sudah dipisahkan.
Terdapat tulisan yang menunjukan pemisahan tersebut, yakni: Antrean Wanita Duduk, Antrean Pria Duduk, Antrean Wanita Berdiri, dan Antrean Pria Berdiri. Selain berdasarkan jenis kelamin penumpang, pemisahan juga dilakukan berdasarkan prioritas penumpang duduk atau berdiri di dalam bus nantinya.
Bagi penumpang yang ingin duduk di dalam bus Transjakarta dapat mengantre di lajur duduk. Sedangkan penumpang yang buru-buru dan tidak keberatan untuk berdiri di dalam bus mengantre di lajur berdiri.
Gianti Pradipta salah satu penumpang Trans Jakarta yang mengantre di halte Ragunan mengakui adanya pemisahan berdasarkan jenis kelamin ini membuatnya merasa lebih nyaman. Walau pun selama ini tidak pernah mengalami atau melihat pelecehan seksual di halte maupun di dalam bus Trans Jakarta, ia sempat khawatir dengan cerita-cerita pelecehan seksual yang beredar di masyarakat. Apalagi setelah seorang pelaku pelecehan seksual tertangkap basah dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
"Rasanya lebih aman sekarang. Kalau sedang ramai sering merasa khawatir juga ada yang curi-curi kesempatan," tutur Gianti, Kamis (10/6).
Gianti pun menambahkan, pemisahan lajur antrian bagi penumpang yang ingin duduk dan berdiri membuat keadaan di halte busway cenderung lebih teratur.
"Biasanya penumpang tidak mau masuk bus karena tidak dapat tempat duduk. Itu menghambat penumpang lain yang terburu-buru," ujar karyawan salah satu kantor akuntan publik di Kuningan itu. Karena itu demi ketertiban penumpang ia pun berharap semoga pemisahan ini juga tetap terus berlanjut ke depannya.
Kepala Badan Layanan Umum Trans Jakarta Daryati Asrining Rini saat dihubungi Media Indonesia mengatakan pemisahan penumpang tidak hanya dilakukan di halte.
"Di halte dipasang antrean khusus perempuan dan laki-laki beserta tanda panah yang dituju. Untuk penumpang yang perempuan mengantre di sebelah kanan dan saat masuk bus belok ke kanan, sedangkan laki-laki sebaliknya," papar Rini.
Pelecehan seksual dengan modus menggesekkan alat kelamin kerap kali terjadi saat antrean padat di halte busway atau pada bus Trans Jakarta yang berdesak-desakan penumpangnya. Terkait dengan hal tersebut, menurut Rini, pemisahan ini merupakan salah satu cara mencegah aksi pelecehan tersebut.
"Diharapkan dengan adanya pemisahan ini dapat memperkecil pengaruh pelecehan," tandas Rini. (*/OL-3/media indonesia)