gerhanask

Hari ini Palestina masih berduka. Setelah empat belas hari agresi militer zionis Israel di jalur Gaza, lebih dari 500 rumah rata dengan tanah, 573 orang meninggal dunia (47 diantara nya adalah anak-anak) dan 3350 orang luka-luka, angka itu akan bertambah dalam hitungan jam seiring peningkatan serangan Israel di jalur gaza. Selain itu, 85.000 KK mengungsi, 20 sekolah hancur, puluhan masjid hancur total, warga yang sedang sholat di masjid al aqsa pun tak luput dari serangan Israel.

Sampai hari ahad, 20 Juli 2014, dengan persenjataan canggih dan lengkap, Israel mencoba masuk ke kota gaza lewat jalur darat. Zionis Israel punya tank-tank tempur, arteri, hingga pesawat jet tempur, yang mampu melululantakkan Gaza hingga membunuh hampir 400 orang Pelastina. Di sisi lain, rudal-rudal kiriman pejuang Palestina selalu mental karena Israel menjamin keamanan rakyatnya dengan sistem penangkis rudal bernama iron dome.

Sikap yang sangat mengecewakan ditunjukkan oleh negara-negara Barat, negara-negara yang selama ini selalu meneriakkan tentang hak asasi manusia (HAM). Ramadhan berdarah di Palestina ternyata belum mampu menggugah hati mereka untuk sedikitpun angkat bicara, seakan semuanya sepakat untuk mengambil langkah yang sama; membisu. Sebuah sikap yang kontras di kala pesawat MH-17 ditembak jatuh, mereka ramai-ramai berbicara dan langsung menurunkan tim. Tapi yah… Palestina dan MH-17 memang berbeda, Palestina korbannya adalah muslim, dan MH-17 korbannya adalah non muslim, maka wajar bila sikap mereka berbeda.

Baru-baru ini, Ustadz Zaitun Rasmin, Ketua umum Wahdah Islamiyah mengingatkan kaum muslimin bahwa dengan tragedi Gaza serta diamya PBB, Negara Barat dan umumnya Negara Timur, menjadi sebuah pelajaran, setelah kepada Allah, kita hanya bisa mengandalkan diri sendiri untuk menolong umat dan diri kita.

Begitulah, sekarang semuanya sangat berat bagi kaum muslimin. Persenjataan dan pertahanan Israel semakin canggih, korban nyawa dan material di Palestina terus meningkat, Negara Barat sepakat membisu, bantuan dari negara lain dilarang masuk ke Gaza. Palestina hari ini sebagai pejara tanpa atap. Setiap warga Palestina hanya tinggal menunggu kapankah jadwal eksekusi mati mereka.

Namun kita harus tetap optimis, sebagaimana optimisme Rasulullah sallallahu `alaihi wasallam untuk menaklukkan Persia,

Diriwayatkan oleh Imam muslim Bahwa Rasulullah saw bersabda :

Sungguh sekelompok kaum muslimin atau mukminin akan menguasai gudang-gudang harta Kisra yang terdapat di istana Putih”

dan tepatlah ramalan Rasulullah dimana kaum muslimin benar-benar dapat menaklukan kota Madaain dimana terdapat padanya istana putih Kisra. Penaklukan ini terjadi pada tahun keenam belas (XVI) hijriah di bawah komando panglima Sa’ad bin Abu Waqas radiallahuanhu.

Demikian pulan optimisme Rasulullah sallallahu `alaihi wasallam untuk menakklukkan Romawi timur (konstantinopel-Bizantium),

Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata, “bahwa ketika kami duduk di sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, “Kota Heraklius terlebih dahulu (maksudnya Konstantinopel) (HR Ahmad)

Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir (panglima perang) adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya (HR Ahmad)

dan akhirnya sultan Muhammad Al Fatih mampu mewujudkannya. Pada tanggal 29 Mei 1453, al-Fatih sudah menginjakkan kakinya di gerbang masuk konstantinopel. Berakhirlah pengepungan selama 52 hari lamanya dan penantian panjang akan janji Allah selama 825 tahun lamanya. Konstantinopel dibebaskan kaum muslim melalui tangan al-Fatih!

Maka kita pun harus optimis kerena Allah dan Rasul-Nya telah menjanjikan,

Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid (Al-Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang mereka kuasai”.  (QS.  Al-Isra’: 7)

Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi, sampai-sampai orang Yahudi berlindung di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon tadi akan berbicara; Wahai orang Islam, hai hamba Allah! di belakangku ada orang-orang Yahudi, kemarilah, bunuhlah dia, kecuali pohon Ghorqod, sebab ia itu sungguh pohonnya Yahudi”. (HR. Ahmad)

Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shahih-nya (2922)].

Allah dan Rasul-Nya menjanjikan kemenangan atas Persia dan Romawi maka janji tersebut bena- benar terwujud; penaklukan Persia oleh sa`ad bin Abi waqqas dan penaklukan Romawi Timur oleh Sultan Muhammad Al faith. Maka Allah dan Rasul-Nya telah menjanjikan kepada kita kemengan atas Yahudi, dan insyaAllah itu pasti akan terwujud.

Kalaupun kemenangan itu masih sulit dicapai oleh generasi kita maka mari kita menyiapkan generasi agar pembebasan Al Quds dilakukan oleh anak cucu kita sebagaimana Palestina yang dulu yang berhasil dibebaskan oleh Sholahuddin Al Ayyubi merupakan proses panjang (50 tahun) penyiapan generasi oleh Imam al Ghazali.

Mari mencetak generasi yang menjadi hafidz Qur`an, terjaga tradisi keilmuannya, terjaga sunnah dalam dirinya, tertanam himmah aliyah `pembebasan Palestina` dalam sanubarinya. Generasi yang di tengah puasanya pada siang hari, tetap bagaikan singa yang siap menerkam musuhnya namun mereka bagaikan Rahib-rahib di malam hari, yang bermanja, megadu kepada Rabb nya.

Generasi berkualitas akan lahir dari orang tua berkualitas. Pembebasan Palestina adalah PASTI biidznillah, namun mega proyek penyiapan generasi tersebut tentu harus dimulai dari pribadi kita; para orang tua dan calon orang tua.

*oleh Andi Muh.Akhyar, S.Pd; Pembina Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia (LIDMI), Sekertaris DPW WI YOGYAKARTA, dalam bilik perjuangan pada siang hari tanggal 21 Juli 2014 pukul 14.12 WITA

Artikulli paraprakFatwa Ramadhan 12: Meninggal Pada Pertengahan Ramadhan, Apakah Walinya Wajib Mengqadha-kan Hari-Hari Yang Tersisa?
Artikulli tjetërKajian Fikih Shaum Ramadhan (6 – Selesai) : Apa Wajib Dilakukan Bagi Yang Tidak Puasa Karena Tua atau Sakit

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini