Cahaya yang akan menerangi perjalanan hidup seseorang hamba dan menuntunnya menuju keselamatan adalah cahaya Al-Qur’an dan cahaya iman. Keduanya terasa jelas sekali dipadukan Allah ta’ala dalam firmanNya yang artinya, ”Dahulu kamu Muhammad tidak mengetahui apa itu Al-kitab dan apa itu Iman, Akan tetapi kemudian kami jadikan hal tersebut sebagai cahaya yang dengannya kami akan memberikan petunjuk kepada siapa saja diantara hamba-hamba yang kami kehendaki.” ( QS. As-Syuara ).
Pendidikan Al-Qur’an merupakan bentuk pembinaan kepada Mayarakat dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai objek pembinaan utama. Di Masyarakat kita mengenal TK-TPA(Taman Kanak-kanak/taman pendidikan Al-Qur’an, pendidikan Al-Qur’an tingkat TK dan SD, Dirosa (pendidikan Al-Qur’an Orang Dewasa), Tahsin Al-Qur’an (perbaikan baca Al-Qur’an) dan tahfidzul Qur’an (menghafal Al-Qur’an) dan sedang berkembang sekarang adalah rumah Al-Qur’an.
BP3Q (Bagian Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Al-Qur’an) merupakan salah satu bagian di lingkup Lembaga Muslimah DPP Wahdah Islamiyah yang diberikan mandat untuk membina dan mengembangkan pendidikan Al-Qur’an pada jenjang tahfidzul Qur’an dan tahsinul Qur’an, serta beberapa diantaranya adalah pengembangan baca tulis Al-Qur’an seperti Dirosa.
Salah satu wujud dari kepercayaan tersebut BP3Q Lembaga Muslimah DPP. Wahdah Islamiyah bekerja sama dengan Muslimah Organizer melaksanakan kegiatan DIROSA (pendidikan Al-Qur’an orang dewasa) pada Ahad 3 Maret 2013, bertempat di Balai Diklat Keagamaan Kota Makassar Jl.Sultan Alauddin.
Tidak kurang dari 250 peserta dari berbagai lapisan masyarakat memadati Aula Diklat Keagamaan tersebut, diantaranya adalah dari kalangan mahasiswa dan pelajar, praktisi pengajar Al-Qur’an (Mudarrisah), kelompok pengajian, muballighat dan kalangan umum.
Kegiatan yang secara khusus mendapatkan dukungan dari pihak pemerintah ini di buka oleh perwakilan dari Ketua penggerak PKK Kota Makassar Ibu Hj. Wardah dan Ibu Hj.Nurhidayah Kasim. Beberapa jajaran pengurus harian dan ketua bagian dari Lembaga Muslimah DPP, DPW maupun DPD terlihat hadir di kegiatan tersebut.
Kegiatan yang menghadirkan pencetus dan penulis dari Buku Dirosa, Dra.Sunarsih disambut cukup antusis oleh seluruh peserta. Kegiatan diawali oleh pemaparan materi “Problematika Dakwah Al-Qur’an” oleh Dra. Sunarsih, kemudian praktik dengan melibatkan 5 orang Trainer dari Tim Dirosa. Peserta mengikuti arahan 5 orang pelatih secara bergiliran menghabiskan bagian–bagian dalam buku Dirosa yang sebelumnya telah dibagikan.
Kegiatan berakhir pada pukul 17.00 dengan sejumlah arahan baik pada pihak pelaksana maupun oleh pelatih. Diantarnya adalah diharapkan para peserta selalu melakukan pendalaman metode kemudian mempraktekkannya dalam bentuk pengajaran kepada masyarakat secara umum agar pemberantasan buta aksara Al-Qur’an benar-benar terjadi di lingkungan tempat tinggal dan Makassar secara umum.