(Makassar-Wahdah.ro.id) Aktivis kemanusiaan Peggy Melati Sukma bersama dr. Luai Mustafa Sublaban menghadiri Silaturahim Ramadhan Muslimah Wahdah Islamiyah di Balai Sidang 45, Jln. Urip Sumoharjo Makassar (4/6). Silaturahim ini juga dirangkaikan “Sejuta Cinta Untuk Dhuafa” berupa pembagian ifthar dan paket sembako untuk dhuafa dari Wahdah Islamiyah.
Luai nama akrab dr. Luai Mustafa yang datang jauh-jauh dari Palestina mengaku bersilaturahim dan ingin mengucapkan terima kasih langsung kepada Indonesia yang telah banyak membantu negaranya.
Luai yang menguasai bahasa Arab dan Inggris ini diterjemahkan oleh Peggy, dengan proyektor memulai dengan memperlihatkan gambar transformasi peta Palestina dari tahun 1947 sampai sekarang, yang dulu luas kini menjadi layaknya penjara besar. Di peta yang nampak hijau tersisa Jalur Gaza dan Tepi Barat. Gaza sampai sekarang tidak bisa dimasuki penjajah Israel, namun berbeda di Jalur Barat wilayah terpencar-pencar dengan ratusan cek point.
Kata Peggy, sekarang penduduk Palestina sudah terbagi menjadi 3 Kategori besar, yaitu yang pertama penduduk asli Palestina yang telah mengubah identitas mereka menjadi Israil, kategori yang kedua yaitu yang tidak jelas surat kependudukannya, tidak ada passort, dan yang ketiga adalah penduduk yang punya paspor Palestina.
Luai berada dikategori dua ungkap Peggy, beliau meminjam passpor di Yordania untuk bisa sampai di sini. “Saya seorang Palestina tapi tidak dapat menunjukkan kepalestinaan saya”, kata Luai saat memperlihatkan kondisi sekitar rumahnya yang berada di tembok yang dibangun Israil yang memisahkan dan mengkotakkan negaranya. Tinggi 8 meter dengan panjang ratusan kilometer, 7 meter menjulang ke dalam. Untuk ke rumah sepupu yang berada tepat depan seberang jalan rumahnya pun harus menghabiskan waktu 50 menit sampai 1 jam untuk ketemu saudaranya karena terpisah tembok tinggi.
Di depan 1.100 peserta Peggy menyampaikan pesan Luai supaya yang hadir tidak meninggalkan shalat, kita disini tidak ada yang mengganggu jika mau beribadah. Kata Luai anak-anak Palestina harus bergelantungan untuk masuk ke Wilayah Masjidil Aqsa supaya bisa shalat. Harus dengan susah payah menaiki Tower. Tower yang diperlihatkan pada gambar telah menghitam karena ditembaki oleh serdadu Israel.
Dalam kesempatan tersebut mengungkapkan apresiasinya terhadap berbagai kegiatan-kegiatan Wahdah Islamiyah. Menurut mantan artis ini Wahdah selalu memberikan dukungan kepadanya untuk berhijrah. Peggy berdoa semoga dirinya dan semua yang hadir di acara tersebut untuk di matikan dalam husnul khatimah.
Dewan Pimpinan Daerah Wahdah Islamiyah Makassar menyerahkan bantuan sebesar 20 juta untuk Palestina. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Ketua DPD Wahdah Islamiyah Makassar, Ustadz Fadlan Akbar, Lc., M.H.I. [awi]