Para Dai Harus Inovatif Dalam Berdakwah
Guru Besar Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Sofyan Saad, menyarakankan, para dai di era global harus lebih inovatif dalam berdakwah
Hidayatullah.com—Guru Besar Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka (Uhamka), Prof. Dr Sofyan Saad mengatakan, dakwah di era globar harus lebih inovatif.
“Dakwah di era global ini merupakan tantangan yang teramat berat bagi para dai, apalagi kondisi umat Islam di Indonesia saat ini lemah dalam berbagai bidang," katanya saat menyampaikan orasi ilmiah pada wisuda sarjana Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Publisistik Thawalib Jakarta, Selasa (16/12).
Menurut Sofyan, dai atau juru dakwah harus membenahi diri dengan melengkapi penguasaan bahasa Arab, Inggris serta bahasa lainnya, selain ilmu Al-Quran dan Hadits.
Para dai juga hendaknya menguasai metode dakwah dengan mempelajari bidang ilmu lainnya.
"Para dai juga hendaknya menguasai media multimedia seperti komputer, internet sebagai perangkat media pendukung dakwah agar lebih baik," kata Sofyan yang juga menantu ulama kondang almarhum Buya Hamka itu.
Dikatakan dia peta kondisi umat Islam Indonesia saat ini masih lemah di berbabagi bidang. Lemah di bidang ekonomi, terlihat dari 70 persen lebih uang yang beredar dikelola dan dinikmati oleh non muslim.
Ia menambahkan, hampir semua industri di Indonesia dikuasai oleh non-muslim, sektor perbankan, perumahan dan sebagainya.
"Selain itu juga tidak berdaya dalam kekuatan politik, serta kualitas pendidikan yang rendah. Lembaga-lembaga pendidikan Islam lemah dalam dana, sarana dan prasarana," kata Sofyan. [ant/www.hidayatullah.com]