Ormas Gerakan Ekonomi Umat Sulsel Akan Terbentuk


DPP, Dalam Rangka pemberdayaan ekonomi Umat Islam di Indonesia, maka diperlukan wadah yang bisa menghimpun potensi ekonomi umat dan mensinergikannya untuk kemashalatan dan manfaat bersama menuju kesejahtaraan, keadilan dan kemakmuran.

 

Hal inilah, yang diungkapkan Ketua Umum Syabakat Konsumen Produsen Pengusaha Muslim Indonesia (SKPPMI) KH.A.Cholil Ridwan, Lc  , saat sosialisasi organisasi di depan beberapa tokoh umat Sulsel, Selasa 23 Maret 2010 di Aula pertemuan Kantor DPP Wahdah Islamiyah Jl.Antang Raya No.48 Makassar

SKPPMI , lanjut KH.Cholil yang sekarang menjabat Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah  ini, bahwa diperlukan adanya gerakan umat menuju kedaulatan ekonomi sebagai pusat bersatunya potensi ekonomi umat untuk mewujudkan masyarakat Islam di Indonesia dengan meningkatkan solidaritas sesama muslim (tadhomun),  persaudaraan (taakhiy), kerjasama (tansiqi), tolong menolong sepenanggungan (ta’awun-takaful) dalam tatanan kehidupan  baldatun, thayibatun wa rabbun ghofur.

Ormas yang  didirikan tanggal 12 Rabiul Awwal 1430 Hijriyah bertepatan pada tanggal 9 Maret 2009 di Jakarta ini akan fokus terhadap masalah ekonomi ummat dengan menghimpun para  tokoh-tokoh Islam dari berbagai Ormas Islam, Partai, dan beberapa organisasi lainnya.

Mantan Wapres Jusuf Kalla yang dalam ormas ini menjabat Dewan Kehormatan,jadi Keynote Speaker saat launcing gerakan ini beberapa bulan lalu di Masjid Al Azhar Jakarta, yang dihadiri juga beberapa tokoh Nasional diantaranya,  Ketua PP Muhammadiyah Prof. Din Syamsuddin dan Bapak Adhyaksa Dault. Pada Pengurusan Pusat SKPPMI,  Ketua Umum DPP WI Zaitun Razmin, Lc, MA menjabat di Departemen Kerjasama Luar Negeri .
 
Menurut K.H Cholil, cikal bakal didirikannya wadah ini, bermula dari pertemuan yang dilakukan sebanyak 48 kali di Masjid Pesantren Husnayain Jakarta yang beliau pimpin, setiap usai shalat Shubuh. Gerakan ini mengambil dan mengembalikan konsep Masjid sebagai Markaz Islam, pusat kegiatan keummatan. Dalam pengoperasiannya, menggunakan kolaborasi BMT (Baitul Mal Wattanwil)-Masjid-Produsen.

Pada pertemuan tersebut terbentuk tim Formatur yang beranggotakan tujuh personil : Drs.H.Sirajuddin (Ketua), Azwar Hasan, M.Si, Rusman Saing , Idris Parakkassi, Hisbullah Mahdin, Ridwan T. dan Junaib Shahib. Tim Formatur inilah yang nantinya akan memilih tokoh  umat yang tepat masuk ke Pengurusan   SKPPMI Wilayah Sulsel.

Dinar Solusi Mata Uang Islam

KH.A.Cholil Ridwan  pada kesempatan tersebut, juga memperkenalkan mata uang Dinar yang merupakan mata uang Islam sebagai solusi dalam perekonomian umat.

Menurut, NETPRENEUR  yang sudah mengelola gerai dinar  di Jakarta ini, mata uang Dinar punya nilai tinggi dan relatif stabil dibanding mata uang lainnya, karena nilai tukarnya mengikuti harga emas, makanya perlu ada gerakan “Dinarisasi” dalam transaksi kaum muslimin secara bertahap.

Dinar  emas mempunyai keunggulan sebagai alat tukar terbaik yang dapat meredam terjadinya spekulasi, manipulasi dan menekan inflasi secara signifikan,  sehingga dapat dijadikan sebagai instrumen stabilitas moneter yang ampuh. Dan sudah terbukti Survive 1400 tahun lebih dibandingkan Uang Kertas.

Lanjut, Unsur Pimpinan di Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) ini, walaupun sekarang mata uang dinar ini belum diakui secara internasional, akan tetapi uang dinar sudah bisa dipakai dalam transaksi terbatas dalam tingkat lokal, seperti dalam gadai emas, mahar dan ongkos naik haji . Kalau hal ini seperti ini sudah disemarakkan ummat Islam, maka lambat laun mata uang ini akan jadi pilihan dalam transanksi perekonomian.
Dok.1, Dok.2

 

 
 

Artikulli paraprakDPC Bone Sukses Gelar Event Organizer
Artikulli tjetërSeminar “Muslimah di Ambang Pernikahan” di Kampus ITB

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini