AAAOki

Para pemimpin negara-negara Islam yang menggelar pertemuan di ibukota Mesir, menghimbau perundingan untuk mengakhiri perang saudara di Suriah dan memuji Perancis atas intervensi militer di Mali terhadap para militan.

KTT yang mengangkat tema, Dunia Islam: Tantangan Baru dan Perluasan Kesempatan, itu pertama kali diselenggarakan di Mesir sejak dibentuk 1969.

Presiden Senegal Macky Sall dalam pidato di depan ke-57 anggota Organisasi Kerjasama Islam OKI di Kairo – hari Rabu (6/2/2013) – menghimbau para pemimpin negara-negara Muslim untuk mendukung kedaulatan Mali.

Ia menambahkan, OKI tidak boleh membiarkan “sejumlah kecil teroris melakukan kejahatan, memutarbalikkan agama kita dan memperdalam kebencian terhadap Islam”.

Sementara Presiden Mesir Mohammed Morsi yang menjadi tuan rumah KTT itu, telah berulangkali mengecam operasi Perancis di Mali, sementara sekutu-sekutunya yang Islamis di dalam negeri berdemonstrasi di luar Kedutaan Perancis di Kairo untuk memprotes intervensi Perancis.

Dalam pidatonya – Mohammed Morsi – menghimbau anggota-anggota OKI untuk mendukung upaya kelompok oposisi Suriah untuk bersatu dan memulai perubahan. Ia memperingatkan apa yang disebutnya “rejim yang berkuasa” di Damaskus untuk belajar dari sejarah dan tidak menempatkan kepentingannya diatas kepentingan bangsa.

KTT-OKI ke-12 di Kairo menyoroti banyak persoalan global terutama di antaranya masalah Palestina, minoritas Muslim dinegara nonanggota OKI, dan Revolusi Arab (Arab Spring).

Sorotan ketiga masalah tersebut terlihat dari pertemuan tingkat menteri luar negeri (KTM) di Kairo pada Senin dan Selasa lalu untuk menetapkan draf akhir komunike yang akan diajukan dalam pertemuan puncak pada Rabu dan Kamis.

Selain itu, KTT juga mengutuk upaya Israel dalam pemperluas pemukiman Yahudi di tanah Palestina yang didudukinya dan usaha Yahudinisasi terhadap Kota Suci Jerusalem (Al Quds).

KTT menyambut baik pengakuan PBB terhadap Palestina sebagai Negara Pengamat Non Anggota di Badan Dunia tersebut pada Nomvember silam. Mengenai masalah minoritas Muslim di negara-negara nonanggota OKI, KTT antara lain menyoroti penindasan terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.

KTT mendesak pemerintah Myanmar untuk serius menangani perselisihan tersebut dan OKI akan terus mendorong untuk mengakhiri krisis kemanusiaan di negeri anggota ASEAN tersebut.

Bertalian dengan masalah Rohingya, Ketua Delegasi Indonesia dalam KTM yang diwakiliki Direktur Jenderal Urusan Multilateral, Kementerian Luar Negeri, Hasan Kleib, menjelaskan, Indonesia sedang melakukan upaya penyelesaian krisis itu.

“Indonesia memang telah dan sedang memberi perhatian khusus terhadap krisis Rohingya secara menyeluruh dan juga minoritas Muslim beberapa termasuk masalah Moro di mana Indonesia sebagai Ketua Komite OKI untuk Perdamaian Filipina Selatan,” kata Hasan Kleib.

Sumber : Lombokita.com, Beritasore.com

Artikulli paraprakSurah Al Qiyaamah dan Al humazah Riyawat Syu’bah An Ashim
Artikulli tjetërGubernur Jambi Turun Tangan Atasi Aliran Sesat di Kerinci

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini