Obatilah Penyakitmu dengan bershadaqah

Date:

Di dalam ajaran Islam, terdapat berbagai macam perbuatan atau amalan yang sangat mudah untuk dilakukan dan kelihatannya sepele namun mengandung implikasi yang sangat luas. Salah satu diantaranya adalah shadaqah.

Al Faqih Abu Laits As Samarqandi mengatakan: “Rajinlah bershadaqah sedikit atau banyak, karena sesungguhnya dalam shadaqah itu ada sepuluh hal yang terpuji, lima berlaku di dunia, dan lima berlaku di akhirat. Lima yang berlaku di dunia adalah:

Pertama, shadaqah bisa mensucikan harta, seperti yang disabdakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam :”Ketahuilah, sesungguhnya jual beli itu tidak terlepas dari main-main, bersumpah dan berbohong.Karena itu bersihkanlah dia dengan shadaqah”.

Kedua, shadaqah bisa membersihkan badan dari dosa, sebagaimana yang difirmankan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Agung:”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”. (QS At Taubah:103)

Ketiga, shadaqah bisa menolak bala dan berbagai macam penyakit, seperti yang telah disabdakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam:”Obatilah penyakitmu dengan bershadaqah”.

Keempat,shadaqah bisa memberikan kegembiraan kepada orang-orang miskin. Padahal itulah bentuk amal yang paling utama.

Kelima, shadaqah bisa mendatangkan berkah pada harta dan melapangkan rezki, seperti yang difirmankan oleh Allah Ta’ala:”Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya”. (QS Saba:39)

Adapun lima yang berlaku di akhirat adalah:

Pertama, shadaqah akan menjadi tempat berteduh dari panas yang sangat membara, bagi orang yang mengeluarkannya.

Kedua,shadaqah dapat meringankan proses hisab atau penghitungan amal

Ketiga,shadaqah dapat menambah bobot pada amal kebajikan.

Keempat,shadaqah dapat membantu melewati jembatan neraka.

Kelima,shadaqah dapat meningkatkan derajat di syurga.

Seandainya keutamaan atau manfaat shadaqah itu memperoleh dari do’a orang-orang miskin, seorang yang berakal sudah seharusnya terdorong bersemangat melakukannya. Hal itu logis, mengingat shadaqah dapat mengundang keridhaan Allah dan menghindari jerat kejahatan syetan. Bershadaqah berarti mengikuti jejak orang-orang shaleh, karena mereka memang sangat interest terhadap shadaqah.

Ibnu Qayyim rahimahullahu mengatakan:”Sesungguhnya shadaqah dapat membebaskan dari azab Allah Ta’ala. Seseorang yang melakukan dosa dan kesalahan, ia patut celaka. Tetapi kalau ia bersegera mau menyusulinya dengan bershadaqah, niscaya hal itu akan bisa membebaskannya dan melepaskannya dariazab. Oleh karena itulah dalam sebuah hadits yang shahih, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda dihadapan kaum wanita pada kesempatan hari raya:”Wahai kaum wanita, bershadaqahlah, walaupun hanya dari perhiasan kalian, Soalnya sa melihat kebanyakan kalian adalah penghuni neraka”.
Dengan kata lain Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam seolah-olah menganjurkan dan memberikan dorongan semangat kepada mereka untuk melakukan sesuatu yang dapat membebaskan mereka dari neraka.

Pengaruh shadaqah sangat jelas bagi jiwa, yakni memberikan berkah pada harta serta anak, menolak bencana dan mendorong berlaku dermawan.Ketika seseorang mengeluarkan shadaqah, hatinya terasa lapang dan dadanya pun terasa lega.
Wahai orang yang bershadaqah, camkanlah ucapan yang pernah disampaikan oleh Ja’far bin Muhammad kepada Sufyan Ats Tsauri berikut ini :
“Sesuatu yang ma’ruf itu tidak sempurna kecuali dengan tiga hal, yakni dengan melakukannya dengan segera, dengan menganggapnya kecil sekalipun itu sebenarnya besar, dan dengan melakukannya secara diam-diam”.
Salah satu contoh bershadaqah yang sangat mulia ialah apa yang pernah dilakukan oleh Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma dahulu. Dalam satu majlis ia menyumbangkan uang sebanyak tiga puluh ribu dirham. Praktis hartanya habis, sehingga pada bulan berikutnya ia tidak bisa makan sepotong daging pun.

Wahai saudaraku sesama muslim tercinta.
Para shahabat Radhiyallahu  Anhum adalah orang-orang yang berada dibarisan terdepan dalam bershadaqah, bukan dibarisan belakang. Mereka begitu bersemangat,bukan bermalsa-malasan. Mereka menanam di dunia dan akan memetiknya di akhirat kelak. Bagi mereka, dunia hanyalah sekedar binatang tunggangan yang membawa mereka berjalan menuju Allah untuk mendapatkan keridha’aNya. Ia berjalan sesuai dengan perintah Allah. Karena itulah di mata mereka dunia sangat kecil dan sepele.

Bagaimana Cara Menyumbangkan Harta
Syaikh Al Islam Ibnu Taimiyah mengatakan:”Sebaiknya orang  menyumbangkan hartanya dengan tulus ikhlas agar mendapatkan berkahnya. Sebaliknya, jangan menyumbangkan harta dengan berlebih-lebihan, atau disertai dengan keluh kesah. Bahkan seharusnya dia menganggap harta itu seperti sebuah WC atau jamban yang sangat ia butuhkan namun tak pernah selalu terpikirkan dalam hati. Ia baru memikirkan tempat tersebut ketika sedang ingin memperbaikinya.
Mengomentari keadaan sebagian besar manusia yang hidup di dunia sekarang ini, Yahya bin Mu’adz mengatakan:
“Saya heran terhadap tiga macam orang. Pertama orang yang beramal karena pamrih terhadap sesama manusia, dan tidak mau beramal karena Allah.Kedua orang yang kikir terhadap hartanya.Tuhannya telah menawarkan pinjaman kepadanya, namun ia tidak mau meminjam apa-apa dariNya. Dan ketiga, orang yang begitu antusias berkawan dengan sesama makhluk dan mencintai mereka padahal Allah selalu mengajaknya untuk dekat denganNya dan mencintaiNya.

Saudaraku sesama muslim tercinta. Seorang penyair mengatakan:”Aib seseorang nampak jelas pada sifat kikirnya dan semua aib akan tertutupi oleh sifat dermawannya. Tutupilah aibmu dengan pakaian kedermawanan karena menurutku, kedermawanan adalah penutup setiap aib.

Urwah pernah mengatakan:”Aku melihat Aisyah membagi-bagikan uang sebanyak tujuh puluh ribu dirham, padahal saat itu ia sedang mengenakan baju butut dan bertambal-tambal.

Semoga Allah meridhoi Aisyah, sesungguhnya beliau adalah ibu orang-orang mukmin yang tumbuh dilingkungan rumah Abu Bakar Ash Shiddiq Radiyallahu Anhu dan wafat dilingkungan rumah nabi.

Aisyah Radhiyallahu Anha mengatakan:”Para shahabat menyembelih seekor kambing.Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bertanya:”Apa yang masih tersisa?” Mereka menjawab:”Tidak ada yang tersisa kecuali sepotong lengan”. Beliau bersabda:”Yang betul tersisa semuanya, kecuali sepotong lengan tadi”. (HR At Tirmidzi)

Sesungguhnya uang kita kumpulkan dan kita simpan, tidak ada buahnya sama sekali kalau tidak kita sumbangkan pada kebajikan. Dan uang itu baru ada pengaruhnya serta manfaatnya jika ia berpindah dari tempatnya.

Al Hasan mengatakan:”Seburuk-buruk kawan ialah dinar dan dirham yang tidak memberikan manfaat kepadamu sampai ia meninggalkanmu”.
Di antara contoh perpisahan yang bagus dengan harta ialah jika harta dikeluarkan untuk kebajikan dan hal-hal yang positif yang memiliki pengaruh di dunia dan di akhirat.  Dan shadaqah memiliki pengaruh yang besar yang bisa kita lihat pada realita berbagai aspek kehidupan.
————————————————————————————————————

Sepenggal Kisah…………………

Shadaqah yang Mengagumkan
Ibnu Al Qayyim rahimahullahu Ta’ala mengatakan:”Sesungguhnya shadaqah memiliki pengaruh yang sangat mengagumkan dalam hal menolak bencana, kendatipun dikeluarkan oleh orang-orang yang jahat atau orang yang zalim, atau bahkan orang kafir. Dengan shadaqah Allah menolak berbagai bencana dari mereka. Ini suatu hal yang telah diketahui bersama oleh seluruh kalangan masyarakat. Semua orang yang ada di muka bumi ini mengakuinya, karena mereka memang pernah mengalaminya.

Abu Dzar Al Ghifari Radhiyallahu Anhu mengatakan:”Shalat adalah pilar Islam, jihad adalah poros amal dan shadaqah adalah sesuatu yang sangat menakjubkan (beliau mengulanginya tiga kali).

Salah satu dampak atau pengaruh shadaqah yang sangat menakjubkan di dunia ialah seperti yang diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, sesungguhnya beliau bersabda:”Suatu hari seseorang berjalan di sebuah tanah lapang yang tandus. Tiba-tiba ia mendengar suara dari baliknya gumpalan awan tersebut,dan awan tersebut menurunkan air di tanah kering berbatu. Dalam sekejap saluran air di tanah tersebut penuh dengan air. Ia kemudian mengikuti ke mana mengalirnya air. Ia melihat seseorang berdiri di tengah ladangnya sedang memindahkan air dengan secarik kain lusuh. Ia bertanya kepada orang itu:”Hai hamba Allah, siapa namamu?” Ia menjawab:”Fulan” Ia berkata dalam hati:”Nama ini seperti yang saya dengar dari balik gumpalan awan”. Selanjutnya si Fulan tadi balik bertanya:”Hai hamba Allah mengapa engkau menanyakan namaku?”. Ia menjawab:”Soalnya saya tadi mendengar suara dari balik gumpalan awan yang menurunkan air ini:”Siramilah ladang si Fulan, dan itu namamu> Apa sebenarnya yang telah engkau lakukan?”Si Fulan menjawab:”Mengenai apa yang kamu katakan tadi, perlu saya jawab, bahwa setelah melihat hasil panen yang saya dapatkan saya lalu bershadaqah sepertiganya. Dua pertiganya saya makan bersama keluarga, dan sepertiganya saya shadaqahkan”. (HR Muslim)

Orang yang enggan bershadaqah sejatinya ia telah berburuk sangka kepada Allah. Mungkin ia menganggap bahwa Allah tidak memberinya ganti di dunia dan memberikan pahala di akhirat.

Abu Sulaiman Ad Darani mengatakan:”Barangsipa yang mengandalkan rizkinya kepada Allah niscaya Allah akan menambahi kebaikan akhlaqnya, mewujudkan harapannya, mendorongnya untuk tidak segan-segan mendermakannya, dan sedikit was-was dalam shalat”.

Harta adalah laksana kendaraan yang biasa ia naiki, atau laksana kursi yang biasa dia duduki, bahkan laksana jamban/wc, tempat ia membuang air besar, tanpa perlu menjadi budaknya, sehingga ia gelisah dan sedikit berkeluh kesah. Ketika di timpa kesusahan ia mengeluh dan ketika mendapat kebajikan ia sangat kikir.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Mahasiswa sebagai Agen Perubahan: Program Pengabdian kepada Masyarakat STIBA Makassar

MAKASSAR, wahdah.or.id - Mahasiswa semester akhir Sekolah Tinggi Ilmu...

Meretas Dakwah Melintasi Batas Pelosok: Wahdah Islamiyah Berau Bina Mualaf Desa Sajau

BERAU, wahdah.or.id - Dedikasi membangun negeri, tim pembinaan pelosok...

Membangkitkan Semangat Dakwah dalam Islahul Ummah: Ustad Zaitun Berembuk Bersama Kader Wahdah Islamiyah Se-Sulawesi Tengah

PALU, wahdah.or.id - Berembuk bersama kadernya, Dewan Pengurus Wilayah...

Segera Daftar! 20 Hari Lagi Silatnas Da’i-Da’iyah Wahdah Islamiyah

MAKASSAR, wahdah.or.id -- Dakwah adalah tugas mulia yang tak...