Shalat, dialah ibadah utama dan ibadah harian yang seharusnya dijadikan sebagai aktifitas yang menyenangkan bagi setiap hamba. Waktunya dinanti dan seruan adzannya dipenuhi.

Shalat, dialah rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Dia yang membedakan secara nyata, apakah seseorang itu Muslim atau seorang kafir.

Seperti yang pernah Nabi jelaskan, bahwa shalat adalah pembeda antara Muslim dan Kafir.

الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

Artinya: “Perjanjian antara kita dan mereka (orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya (sholat) maka dia telah kafir.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat Misykatul Mashobih no. 574)

Shalat, dialah ibadah yang dikerjakan minimal 17 rakaat dalam sehari semalam. Tidak boleh kurang. Jika lebih, maka itu “alhamdulillah”. Artinya selain yang wajibnya didirikan, sunnahnya pun terlaksanakan.

Mungkin masih ada Saudaraku diluar sana yang belum tau pasti dan dengan jelas minimal shalat yang harus dikerjakan oleh seorang Muslim dalam sehari semalam. Minimal sholat itu bukan dikerjakan dua kali setahun saja. Atau hanya dikerjakan dua kali sepekan saja. Tidak. Berikut rincian singkatnya, semoga para pembaca bisa membagikan artikel ini ke teman, keluarga dan yang lainnya.

Rincian minimal 17 rakaat itu adalah sebagai berikut;
– Sholat Isya 4 rakaat
– Sholat Subuh 2 raka’at
– Sholat Zuhur 4 raka’at
– Sholat Ashar 4 raka’at
– Sholat Maghrib 3 raka’at

Ada hal yang sangat menggiurkan yang mungkin masih banyak yang melalaikannya.
Apa itu? Hal menggiurkan itu adalah melaksanakan ibadah sholat dengan ganjaran rumah yang sangat mewah.
(Untuk pembahasan ini, insya Allah diartikel berikutnya)

Waktu pelaksanaan ibadah sholat, Allah sudah tentukan bbagi setiap Mukmin di dalam al qur’an.

إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتۡ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ كِتَٰبٗا مَّوۡقُوتٗا

Terjemahannya; “Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (Qs. An-Nisa’: 103)

Ibadah sholat adalah ibadah yang paling pertama kali akan dinilai dan diperhitungkan oleh Allah. Jika ia baik, maka amalan yang lain akan mengikut, tercatat baik pula. Jika sholatnya tidak baik, maka yang lainnya pun akan mengalami kerugian.

Nabi menyebutkan hal itu dalam sabdanya berikut ini;

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ.

Artinya: “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. ” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan.) [HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.]

Selain Amalan yang Lain Ikut Buruk, Orang yang Tidak Sholat Akan Dikumpulkan dengan 4 Orang Ini.

Meninggalkan shalat sangatlah berbahaya. Selain dia menjadi pembeda anatar Muslim dan non Muslim. Dia juga merupakan amalan yang menjadi barometer bagi amalan lainnya yang ketika ia dinilai baik, maka yang lainnya akan ikut baik dan demikian sebaliknya. Dan yang meninggalkan sholat akan dikumpulkan dengan empat orang durjana berikut ini; Mereka itu adalah Qarun, Fir’aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.

Pada suatu hari, Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menceritakan tentang shalat, beliau bersabda,

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ

Artinya: “Siapa yang menjaga shalat, maka ia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan kelak. Nanti di hari kiamat, ia akan dikumpulkan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.”
(HR. Aḥmad, 2:169. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Dalam kitab Ash-Shalah wa Hukmu Taarikihaa, hlm. 37-38. Mari kita lihat penjelan Ibnul Qayyim rahimahullah tentang orang yang meninggalkan shalat karena disebabkan sibuk dengan harta, kerajaan, kekuasaan, dan perdagangan.

Bagi mereka yang sibuk dengan harta sehingga ia lalai dari mengerjakan shalatnya, maka ia akan dikumpulkan bersama Qarun.

Bagi mereka yang sibuk dengan kerajaannya dan ia pun lalai mengerjakan shalatnya, maka ia akan dikumpulkan bersama Fir’aun.

Bagi mereka yang sibuk dengan kekuasaan hingga menyebabkan ia lalai dari mengerjakan shalat, maka ia akan dikumpulkan bersama Haman (menterinya Fir’aun).

Dan yang terakhir, bagi mereka yang sibuk dengan perdagangan sehingga ia melalaikan shalat, maka ia akan dikumpulkan bersama Ubay bin Khalaf.

Menjadi sebuah renungan bagi kita dan secara khusus bagi saudara-saudaraku yang telah lama meninggalkan sholat. Mari, kembali kepada Allah dan jagalah ibadah sholat. Kita pasti, tidak ingin dikumpulkan dengan 4 orang durjana diatas. Mereka enggan tunduk kepada Allah dengan beribadah kepada-Nya karena disebabkan nafsu duniawi yang mereka Tuhankan.

Semoga kita tidak seperti 4 orang diatas. Terlalu sibuk dengan harta, kerajaan, kekuasaan dan perdagangan hingga lupa diri dan tidak menanuikan ibadah sholat.

Naudzu billah tsumma naudzu billah…
Hayya ‘alash sholah. Hayya ‘alal falaah. Mari kita menunaikan ibadah sholat. Karena ia adalah sebuah kemenangan bagi seorang yang beriman.

Oleh: Absaid
(Ka. Pus. Medikom DPP Wahdah Islamiyah)

Artikulli paraprakGaza Digempur Penjajah, Doa dan Donasi Anda Bantu Perjuangan Mereka
Artikulli tjetërWahdah Inspirasi Zakat Resmikan Rumah Qur’an Utsman bin Affan di Sendana Sulbar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini