(Makassar-wahdah.or.id) Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz DR. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc. MA hadir sebagai pembicara tunggal dalam Tabligh Akbar dan Silaturahim DPP Wahdah Islamiyah (WI) pada hari Ahad, 15 Syawal 1438 H (9/7/2017) di masjid Anas bin Malik. Dalam tausiyahnya, ustadz Zaitun mengingatkan untuk menjaga komunikasi. Banyak masalah yang bisa diselesaikan dengan dialog atau diskusi. Dan salah satu cara menjaga komunikasi adalah dengan jalan silaturahim.
Ustadz Zaitun mengatakan, Islam selalu mengedepankan jalan damai dalam menyelesaikan persoalan. Wakil ketua GNPF-MUI tersebut memberikan gambaran tentang peristiwa Hudaibiyah. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam beserta rombongan kaum muslimin yang hendak melakukan umrah telah berada di Hudaibiyah, sebuah tempat di pinggir kota Makkah, namun di larang masuk kota Makkah oleh kaum Quraisy. Bahkan kaum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima perjanjian gencatan senjata selama 10 tahun dengan syarat-syarat yang seakan merugikan kaum muslimin.
Ada beberapa sahabat yang tidak sepakat dengan perjanjian tersebut dan menyampaikannya kepada Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam. Namun saat melihat Rasulullah membatalkan ihramnya dengan tahallul mereka pun semua bertahallul.
“Ini pelajaran bagi kita, apalagi dalam ormas Islam, bahwa boleh saja kita menyampaikan ketidaksetujuan terhadap pimpinan tapi jangan menunjukkan ketidaktaatan kepada pimpinan selama hal tersebut tidak bertentangan dengan syariat islam, dan yang kedua adalah jangan menyebarkan keragu-raguan di dalam jamaah dan menyebabkan pecahnya persatuan.” Kata Wakil Sekjen MUI Pusat tersebut.
Ustadz Zatun melanjutkan, bahwa ternyata perjanjian tersebut membawa hikmah dan manfaat yang sangat besar. Akibat gencatan senjata kaum muslimin jadi lebih fokus untuk berdakwah sehingga jumlah kaum muslimin makin banyak. Dan pada Akhirnya kaum Quraisy sendiri yang melanggar perjanjian tersebut sehingga terjadilah pembebasan kota Makkah atau dikenal Fathul Makkah yang diikuti kaum muslimin sekitar 10.000 orang.
Tabligh Akbar dan Sitahurahim tersebut dihadiri ribuan kader dan simpatisan Wahdah Islamiyah. Juga hadir bapak Camat Manggala, Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat kota Makassar dan Asisten I Walikota Makassar serta ketua Forum Ukhuwah Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulsel ustadz Muchtar Daeng Lau.
Setelah shalat dhuhur berjamaah dilanjutkan makan siang bersama dan konsolidasi dengan utusan DPD WI.[]