? Ramadhan bulan yang agung. Rahmat senantiasa kan tercurahkan didalamnya walau engkau tak berharap. Namun (demi meraihnya untuk dirimu) engkau harus mengarunginya dengan langkah yang mantap, tanpa harus menunggu agar jatuh dipangkuanmu.
? Ramadhan bulan kemenangan, dan kejayaan. Kebanyakan jihad dan perjuangan dalam bulan ini berbuah suatu kemenangan. Dalam bulan inilah Mekah, Quds, India, Sind (Pakistan dan Afghan), Andalusia, dan Kostantinopel berhasil dikuasai oleh umat islam.
? Amalan haram yang dilakukan dalam bulan #Ramadhan akan mengurangi pahala puasa, bahkan bisa saja menghapus semua pahala puasa, sebagaimana ucapan Anas bin Malik dan An-Nakhai bahwasaya ghibah (menggunjing) dalam bulan puasa menghapus pahala puasanya, sehingga ia seakan-akan tidak puasa (batal).
? Barangsiapa yang maksiatnya dalam #Ramadhan semakin menjadi-jadi, maka ini menunjukkan bahwa hawa nafsunya lebih keji daripada syaithan yang dibelenggu didalamnya, sebab ketika syaithannya belum terbelenggu, maksiatnya masih biasa-biasa saja, bahkan syaithan tersebut mungkin saja menghalangi hawa nafsunya dari maksiat-maksiat besar, namun ketika syaithannya terbelenggu, maka hawa nafsunya pun semakin bebas memotivasinya untuk maksiat.
? Kadang manusia bisa sesat bukan karena adanya syaithan, sebab hawa nafsunyalah yang menyesatkan dirinya sendiri, sehingga terbelenggunya syaithan dalam #Ramadhan tidak berpengaruh apa-apa terhadap kebaikan agamanya. Dalam ayat: “Yang menyertai manusia (jin/syaithan) berkata : “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dia sendirilah yang berada dalam kesesatan yang jauh.” (QS. Qaf: 27)
? Ucapan selamat dengan datangnya bulan #Ramadhan hukumnya boleh, sesuai dalil umum tentang bolehnya mengucapkan selamat atas suksesnya suatu amalan shalih yang dilakukan, seperti ucapan selamat atas taubat Ka’ab bin Malik radhiyallahu’anhu, namun tidak ada satu hadispun yang menunjukkan hal ini.