NAMA & NASAB RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wa sallam

Date:

NAMA & NASAB RASULULLAH shallallahu ‘alaihi wa sallam

(Serial Sirah Nabawiyah [01] dari Kitab Al-Khulaashoh al-Bahiyyah fiy Ahdaats as-Siyrah an-Nabawiyah, Karya Syekh Wahid Abdus-Salam Bali)

rosulullah

Oleh: Marzuqi Umar, Lc

١ – نبينا – صلى الله عليه وسلم- هو أبو القاسم محمد بن عبد الله بن عبد المطلب بن هاشم بن عبد مناف بن قصي بن كلاب بن مرة بن كعب بن لؤي بن غالب بن فهر بن مالك بن النضر بن كنانة بن خزيمة بن مدركة بن إلياس بن مضر بن نزار بن معد بن عدنان.

“Nabi kita ﷺ , Beliau adalah Abul Qosim Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muththolib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushoy bin Kilaab bin Murroh bin Ka’b bin Luay bin Gholib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.”

Pelajaran:  1. Abul Qosim merupakan nama kun-yah (كنية ) Beliau ﷺ . Sebagaimana yang diriwayatkan Hakim dalam Mustadraknya, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Saya adalah Abul Qosim, Allah yang memberi dan saya yang membagikan.”

2. Muhammad merupakan nama Beliau ﷺ , namanya yang lain:

– Ahmad, sebagaimana dikabarkan dalam surat As-Shaf ayat 6;

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ (6 (

 

 

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”. Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata”.

–  Al-Maahiy, Al-Haasyir, Al-‘Aaqib, sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Jubair bin Muth’im radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata;

لي خمسة أسماء: أنا محمّد، وأحمد، وأنا الماحي الّذي يمحو الله بي الكفر، وأنا الحاشر الّذي يحشر النّاس على قدمي، وأنا العاقب” رواه البخاري

“Aku memiliki lima nama; aku adalah Muhammad dan Ahmad; aku juga al-Mahi, Allah menghapus kekufuran dengan mengutusku; aku juga al-Hasyir, manusia dikumpulkan di atas kakiku, dan aku juga al-‘Aqib.” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat Muslim Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لي خمسة أسماء: أنا محمد، وأنا أحمد، وأنا الماحي الذي يمحو الله بي الكفر، وأنا الحاشر الذي يُحشَر الناسُ على قدَمَيَّ، وأنا العاقِب، والعاقِبُ: الذي ليس بعده نبيٌّ، وقد سماه الله رَؤوفاً رحيماً” رواه مسلم.

“Aku memiliki lima nama. Aku adalah Muhammad dan aku juga Ahmad; Aku adalah al-Mahi karena Allah menghapuskan kekufuran dengan perantaraan diriku; Aku adalah al-Hasyir karena manusia dikumpulkan di di atas kakiku; dan aku adalah al-‘Aqib, karena tidak ada lagi nabi setelahku. Allah juga menamai beliau Ra-uf dan Rahim (yang pengasih dan penyanyang).” (HR. Muslim).

Al-Muqoffiy, Nabiyyut Taubah, Nabiyyur Rahmah, Sebagaimana Beliau diriwayatkan oleh Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu;

عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ ، قَالَ : ” كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يُسَمِّي لَنَا نَفْسَهُ أَسْمَاءً ، فَقَالَ : أَنَا مُحَمَّدٌ ، وَأَحْمَدُ ، وَالْمُقَفِّي ، وَالْحَاشِرُ ، وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ ، وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ ” .

Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan kepada kami beberapa namanya. Beliau bersabda, ‘Aku adalah Muhammad, Ahmad, al-Muqaffi, Nabiyu at-Taubah, dan Nabiyu al-Marhamah’. (HR. Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan ‘Nabiyu al-Malhamah’. (HR. Muslim)

-Al-Mutawakkil, Diterangkan dalam hadits shahih riwayat Imam al-Bukhari;

عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ لَقِيتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قُلْتُ أَخْبِرْنِي عَنْ صِفَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي التَّوْرَاةِ قَالَ أَجَلْ وَاللَّهِ إِنَّهُ لَمَوْصُوفٌ فِي التَّوْرَاةِ بِبَعْضِ صِفَتِهِ فِي الْقُرْآنِ يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَحِرْزًا لِلْأُمِّيِّينَ أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي سَمَّيْتُكَ المتَوَكِّلَ لَيْسَ بِفَظٍّ وَلَا غَلِيظٍ وَلَا سَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ وَلَا يَدْفَعُ بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَغْفِرُ وَلَنْ يَقْبِضَهُ اللَّهُ حَتَّى يُقِيمَ بِهِ الْمِلَّةَ الْعَوْجَاءَ بِأَنْ يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

 

Dari Atha` bin Yasar, dia berkata: Aku menjumpai Abdullah bin Amr bin ‘Ash radhiyallahu anhuma, lalu aku mengatakan,”Beritahukan kepadaku tentang sifat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ada di dalam Taurat!’ Dia menimpali, “Ya. Demi Allah, sesungguhnya beliau itu diterangkan sifatnya dalam Taurat dengan sebagian sifat yang ada di dalam Alquran, (yaitu),’Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi dan pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan serta penjaga bagi orang-orang Arab. Kamu adalah hamba dan Rasul-Ku. Namamu al mutawakkil, bukan keras dan kasar,’ dan Allah ‘Azza wa Jalla tidak mencabut nyawanya sampai dia berhasil meluruskan millah (agama) yang bengkok dengan mengatakan laa ilaha illallah”. (HR Bukhari)

Dan masih banyak nama-nama lainnya yang mencapai seribu nama namun tidak disebutkan karena lemahnya dalil yang digunakan, bahkan sebagiannya tidak memiliki dasar sama sekali.

3.  Nasab Beliau ﷺ hingga Adnan ini disepakati para ahli nasab dan tidak ada sama sekali perbedaan pendapat tentang hal tersebut. (Zaadul Ma’aad I/70)

4. Rasulullah ﷺ berasal dari keturunan dan nasab yang mulia, dan hal ini memberi pengaruh terhadap dakwah yang diusungnya. Orang yang berasal dari keturunan yang mulia membuat orang lebih tertarik dengan seruannya, sebagaimana pertanyaan Raja Heraklius kepada Abu Sufyan: “Bagaimana garis turunan Muhammad di tengah masyarakatmu?” Abu Sufyan yang saat itu belum masuk Islam menjawab: “Dia berasal dari keturunan yang mulia di antara kami.”

Wallahu Ta’ala A’lam

Ustadz Abu Abdirrazzaq Marzuki Umar, Lc. حفظه الله (Alumni Fakultas Syari’ah Universitas Islam Madinah dan saat ini menempuh S2 di jurusan Sejarah Islam di kampus yang sama)

====

Asalnya tulisan ini merupakan materi pelajaran Grup Whats App  Belajar Islam Intensif (BII), dipublish kembali di web ini setelah proses editing dan penambahan dalil oleh Redaksi dan atas idzin dari penulis hafidzahullah. Gabung Grup WA BII, Ketik BII#Nama#Daerah, Kirim ke: 08113940090

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Buka Dapur Umum di Gaza Palestina, Ribuan Porsi Makanan Siap Saji Didistribusikan Se Khan Yunis

GAZA, wahdah.or.id – Momen gencatan senjata selama sepekan dimanfaatkan...

Ustadz Yusran Anshar Sebut Dakwah dan Tarbiyah Adalah Jihad yang Utama Sekarang

MAKASSAR, wahdah.or.id - Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah Ustaz...

Wahdah Islamiyah Ajak Kader Ikut Atasi Masalah Lingkungan dengan Menanam Pohon

MAKASSAR, wahdah.or.id - Musyawarah Kerja Nasional XVI Wahdah Islamiyah...

Hadiri Mukernas XVI Wahdah Islamiyah, Prof Waryono Dorong LAZ Lebih Optimal dalam Gerakan Zakat dan Wakaf

MAKASSAR, wahdah.or.id – Prof Waryono Abdul Ghafur, selaku Direktur...