Pertanyaan:

Apakah madzi itu termasuk najis? Jika “Ya” apa kita perlu mandi junub untuk membersihkannya?

Jawaban:

Madzi adalah cairan bening dan cukup kental yang keluar dari kemaluan ketika terjadi gejolak syahwat yang dipicu lantaran seseorang memandang, membayangkan jima’ atau saat pasangan suami istri bercumbu rayu (foreplay/pemanasan) .
Keluarnya madzi tidak terpancar dan menyebabkan lemas dan terkadang keluarnya tanpa disadari. Ini terjadi pada laki-laki dan perempuan, namun pada wanita lebih banyak terjadi .
(Fathul Bari 1/379, Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi 1/599)

Madzi termasuk najis berdasarkan kesepakatan ulama.

Apabila cairan madzi keluar terkena tubuh, maka wajib mencuci tubuh yang terkena madzi. Adapun jika terkena pakaian, maka cukup dengan memercikkan air pada bagian pakaian yang terkena madzi tersebut karena ia merupakan najis ringan (mukhoffaf)
Hal ini sebagaimana perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada seseorang yang pakaiannya terkena madzi: ”

” يَكْفِيكَ أَنْ تَأْخُذَ كَفًّا مِنْ مَاءٍ فَتَنْضَحَ بِهِ ثَوْبَكَ حَيْثُ تَرَى أَنَّهُ أَصَابَ ”

Cukup bagimu mengambil segenggam air, kemudian percikkan pada bagian pakaian yang engkau lihat terkena madzi.” (HR.Abu Dawud,Tirmidzi, Ibnu Majah dengan sanad hasan)

Keluarnya madzi membatalkan wudhu, olehnya itu wajib mencuci kemaluannya dan berwudhu kembali apabila hendak shalat. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallhu ‘alaihi wa sallam kepada seseorang yang bertanya perihal madzi:

(يَغْسِلُ ذَكَرَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ)

“Hendaklah ia mencuci kemaluannya kemudian berwudhu”
(HR.Bukhari dan Muslim)

Dan diperkuat dengan keterangan Ibnu Abbas :

“المني والمذي والودي، أما المنى؛ فهو الذي منه الغسل، وأما الودي والمذي؛ فقال: اغسل ذكرك أو مذاكيرك، وتوضأ وضوءك للصلاة”.

“Mani, Madzi dan Wadi, Adapun mani mewajibkan mandi , adapun wadi dan madzi ,maka beliau bersabda: ” Cucilah kemaluanmu dan berwudhu sebagaimana wudhu ketika hendak shalat” (H.R.Baihaqi, dishahihkan Syeikh AlBani dalam Shahih Sunan Abu Dawud).

Dari Pemaparan ringkas diatas, Maka kesimpulannya adalah;
(1) Madzi adalah najis, maka wajib membersihkan pakaian maupun tubuh yang terkena madzi tersebut dan mencuci kemaluan .
(2) Keluarnya madzi membatalkan wudhu dan tidak mewajibkan mandi .

Wallahu A’lam
Dijawab oleh Ust. Muhammad Nirwan Idris, Lc, M.H.I
(Alumni Fakultas Syariah LIPIA Jakarta dan Sekretaris Komisi Ibadah Dewan Syariah Wahdah Islamiyah)

————–

Buat anda yang ingin konsultasi masalah agama islam, silahkan ke ➡ https://wahdah.or.id/konsultasi-agama/

Artikulli paraprakHukum Tabungan Untuk Qurban
Artikulli tjetërPersatuan Itu Nikmat, Perpecahan Itu Laknat

22 KOMENTAR

  1. Afwan, mau tanya,

    “Cukup bagimu mengambil segenggam air, kemudian percikkan pada bagian pakaian yang engkau lihat terkena madzi.” (HR.Abu Dawud,Tirmidzi, Ibnu Majah dengan sanad hasan)”

    Maksud “percikkan” itu gimana ust?

    1. Apa cukup menuangkan segenggam air saja pada pakaian?
    2. Apa cukup pakaian yg terkena madzi yg penting sudah basah saja?
    3. Apa harus ditambah disikat pakai kuku?

    • Jika itu mani karena mimpi basah maka wajib mandi, cirinya cairannya banyak.. jika madzi yg dimana cairannya sedikit dan bening maka cukup mencuci kemaluan kemudian berwudhu…
      (يَغْسِلُ ذَكَرَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ)

      “Hendaklah ia mencuci kemaluannya kemudian berwudhu”
      (HR.Bukhari dan Muslim)

      namun sebaiknya mandi sekalian.. karena habis bangun tidur lebih segar jika langsung mandi kemudian beraktifitas

    • Waalaikumussalam, mani tidak najis tapi suci namun tidak mensucikan… ketika mencuci bekas mani tidak perlu mandi juub.. cukup membilas dengan air saja

    • dipercikkan saja dengan air dan dilap, kalo dicuci nanti hapenya rusak
      nasehat kami jika iya, semoga saja tidak. Jangan dengan sengaja mengeluarkan madzi atau mani, apalagi sambil nonton xxx dengan hape.

  2. Mau nanya min. Saya kalo kedinginan atau tidur tengkurep yg membuat mr.p tertekan saat bangun tidur sering basah. Cairan apakah tsb?, biasanya sy mnyebutnya madzi dan sering ganti sprei dan semua pakaian sy. Itu membuat sy payah. Mohon jawabanya min.

    • madzi nggak akan banyak seperti itu… jika dia kental maka itu adalah air mani dan anda wajib mandi junub. jika tidak maka kemungkinan air kencing alias anda ngompol.

      • Tapi emang sy liat dikasur engga basah, yg basah celana dlm, karna sy anggap air itu gampang meluas dan sy tidur suka tengkurep mkanya spreinya sy ganti jg. Kalo ngompol pasti spreinya ikutan basah kan karna banyak, ini engga min

        • silahkan mandi junub dan sprei boleh dicuci atau tidak namun sebaiknya dicuci biar bersih… karena air mani atau sperma tidak najis.. wallahu a’lam

  3. Ustadz untuk pengertian mencuci kemaluannya itu seperti apa, kan untuk mencuci sendiri itu sama dengan membasuh atau mengguyurkan air, nah maka dari saya terlanjur cuma mengguyurkan air ke kemaluan saja, seperti habis kencing ,apakah itu sudah termasuk mencuci kemaluan.
    Dan jika sudah terlanjur seperti itu bagaimana menindaklanjutinya?
    Apakah saya harus berganti pakaian dan mengganti sholat yg sudah saya lakukan?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini