Mutiara Hikmah Surah al-Ashar
Tadabbur Surah al-Ashr 1-3
Allah Azza wajalla berfirman:
وَٱلۡعَصۡرِ ١ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-Ashr:1-3)
Faidah:
- Penamaan surah ini hanya dengan satu kata yaitu al-Ashr (waktu), memberi kesan pertanyaan kepada para pembaca, “Ada apa dengan waktu?”. Hal ini akan menarik rasa ingin tahu para hamba tentang hikmah di baliknya dan memunculkan sifat pengagungan serta rasa penasaran terhadapnya. Sehingga ketika mereka membaca dan mengetahuinya, keagungan kandungan dan petikan hikmahnya akan sangat menyentuh hingga merasuk di dalam dada.
- Surah ini sangat singkat, namun isinya menyebutkan solusi dan jalan keluar agar selamat dari keburukan. Ia menyebutkan seluruh jalan keselamatan hanya dalam satu kalimat yang terkumpul dalam tiga ayat.Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah berkata:فهذه السورة على اختصارها هي من اجمع سور القرآن للخير بحذافيره والحمد لله الذي جعل كتابه كافيا عن كل ما سواه شافيا من كل داء هاديا إلى كل خير“Walau surah ini ringkas, ia merupakan diantara surah-surah al-Qur’an yang terkumpul padanya tuntunan pada kebaikan secara menyeluruh. Segala puji bagi Allah yang menjadikan kitabNya mencukupi segala sesuatu selainnya, penyembuh terhadap segala penyakit dan petunjuk pada seluruh kebaikan”. (Miftah Daar as-Sa’adah: 1/57)Syaikh Abu Bakar al-Jazairi rahimahullah berkata:فضيلة سورة العصر لاشتمالها على طريق النجاة في ثلاث آيات حتى قال الإِمام الشافعي لو ما أنزل الله تعالى على خلقه حجة إلا هذه السورة لكفتهم“Surah al-Ashr adalah surah yang memiliki keutamaan karena ia mengandung jalan keselamatan yang disebutkan pada 3 ayat. (Karena keagungan hal ini) sampai-sampai imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata: “Jika Allah tidak menurunkan hujjah kepada makhluk-makhlukNya kecuali hanya surah ini, niscaya surah ini telah mencukupi mereka”. (Aisaru at-Tafasir: 4/426)
- Allah Azza wajalla bersumpah demi waktu, memberikan isyarat bahwa kerugian yang akan datang pada manusia pasti akan berhubungan dengan waktu, bukan kerugian harta yang dapat diganti, ataupun kerugian karena berpisah dengan kekasih yang sifatnya bisa saja dilupa. Kerugian ini adalah kerugian hidup yang akan dipertanggung jawabkan bersama perputaran waktu.Syaikh Ali ath-Thantahwi rahimahullah berkata:الله قد أقسم بالعصر (الذي هو الزمان) على أن الإنسان لفي خسر إشارة إلى أن هذه الخسارة تأتي حتما مع الزمان وليست خسارة مال يعوض ولا خسارة حبيب ينسى إنها خسارة الحياة نفسها.“Allah Azza wajalla bersumpah dengan al-Ashr (yaitu zaman/waktu), yaitu bahwa manusia benar-benar berada dalam kerugian. Hal ini memberi isyarat bahwa kerugian ini datang secara pasti bersama waktu, ia bukanlah kerugian yang bersifat harta yang dapat diganti atau kerugian cinta yang dapat dilupa. Ia adalah kerugian hidup itu sendiri”. (Nurun Wa Hidayah: 25)
- Allah Azza wajalla menyebutkan golongan/orang-orang yang akan selamat dari kebinasaan yang sifatnya berhubungan dengan waktu, yaitu orang yang beriman, beramal saleh, saling bernasehat dalam kebaikan dan saling bernasehat untuk bersikap sabar.
- Penggunaan huruf و athaf “Wau athaf” menunjukkan golongan-golongan yang selamat yang disebutkan dalam surah ini, keseluruhan sifatnya saling berkaitan secara talazum. Maksudnya semua sifat harus saling melazimi keberadaannya pada setiap sifat yang lain). Sehingga, setiap orang yang beriman harus beramal saleh dan harus saling menasehati dalam kebenaran dan takwa. Orang-orang yang beriman tanpa beramal saleh adalah orang-orang yang berdusta dalam pengakuannya. Demikian pula orang-orang yang saling menasehati dalam kebenaran tanpa kesabaran hanya seperti orang-orang yang menyembah Allah dengan hati yang tidak sepenuhnya.
- Allah Azza wajalla memulai firmanNya dalam surah ini dengan mengabarkan akan adanya kebinasaan bagi orang-orang yang menyia-nyiakan waktu, lalu menyebutkan orang-orang yang selamat darinya. Hal ini agar manusia tidak putus asa dalam kehidupannya karena bingung dalam memilih jalan mana yang dapat menyelamatkannya. Hal ini juga menunjukkan cinta Allah yang sangat besar kepada hamba-hambaNya yang tidak membiarkan mereka sedikitpun bingung dalam memilih jalan.
- Pengurutan jalan keselamatan dalam ayat ini disebutkan secara teratur. Mulai dari iman, amal, berwasiat dalam kebanaran lalu diakhiri dengan kesabaran. Allah mengisyaratkan bahwa perkara yang harus paling awal dilakukan adalah beriman. Sebab amalan yang baik tanpa disertai iman hanya bagikan debu-debu yang berterbangan. Setelah itu, Allah lanjutkan dengan amal dan nasehat dalam kebenaran. Ini mengiysaratkan bahwa amalan yang dilakukan setiap muslim haruslah di atas kebenaran. Terakhir Allah menutupnya dengan wasiat dalam kesabaran. Ini adalah penutupan yang sangat sangat indah dan sempurna. Allah menutup dengan memberi isyarat bahwa dalam melakukan setiap jalan keselamatan itu, baik iman, amal dan kebenaran pasti akan mendapatkan berbagai macam ujian. Maka hendakklah setiap manusia yang berharap keselamatan, bersabar dalam menjalankan semua itu.
Wallahu a’lam
Ditulis oleh: Muhamma Ode Wahyu S.H.
Alumni Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar