MAMUJU, wahdah.or.id – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah Sulawesi Barat menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) ke-8, di Hotel Malaqbi Kota Mamuju Ahad, 31 Desember 2022.

Tema yang diangkat kali ini adalah “Mengokohkan Soliditas dan Semangat Kolaborasi dalam Mengatasi Persoalan Umat dan Bangsa”.

Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sulbar, Ustadz M. Yamin Saleh, dalam sambutannya mengajak seluruh pengurus untuk berani bermimpi dan menjadi tim yang solid.

Selain itu, ia juga berpesan agar seluruh kader saling menguatkan dalam menunaikan amanah kepengurusan dengan terukur dan terstruktur.

“Mari kita bersatu padu menjadikan gerakan ini solid. tuangkan ide-ide dalam program kerja nanti karena pekerjaan kita banyak, maka kerjakan dan selesaikan satu per satu amanah tersebut. Semoga Allah senantiasa mengiringi langkah kerja kita,” ujar Ustaz Yamin.

Dia menambahkan, semangat berkolaborasi dan saling menginspirasi harus senantiasa menjadi motivasi bagi kader dan pengurus Wahdah Islamiyah dalam menjalankan amanah ke depan.

Diantara hal yang perlu mendapat perhatian ke depan adalah masalah stunting karena Sulbar saat ini masih berada di peringkat ke 3 secara nasional.

Meskipun Wahdah Islamiyah sudah mengambil peran di Sulawesi Barat dalam hal edukasi terkait kesehatan dan gizi. Namun ke depan perlu ada komitmen sebagai bentuk kolaborasi dengan pemerintah dalam menyelesaikan masalah stunting ini.

“Insya Allah Wahdah Islamiyah Sulbar akan menghadirkan layanan kesehatan tingkat pertama di Sulawesi Barat sebagai bentuk komitmen di bidang kesehatan,” tuturnya.

Demikian juga bidang kebencanaan saat ini, Wahdah Peduli yang bergerak di bidang kebencanaan sudah terbentuk di DPW dan seluruh DPD Wahdah Islamiyah di 6 Kabupaten.

“Berbagai capaian tersebut, yang telah ditorehkan melalui program kerja yang dicanangkan, namun masih banyak hal yang menjadi kekurangan sehingga butuh kolaborasi dan kerjasama dalam rangka maksimalisai pencapaian program keummatan ke depan,” pungkas Ustaz Yamin Saleh.

Berdasarkan data BKKBN Provinsi Sulbar, angka prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Barat mencapai 33,8 persen atau sebanyak 479.699 anak. Angka tersebut menempatkan Sulbar di posisi kedua provinsi dengan stunting tertinggi di Indonesia setelah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Upaya pencegahan bisa dimulai sejak masa kehamilan, sehingga kedepan Wahdah Islamiyah melalui Muslimah Wahdah Sulbar mengarahkan seluruh kader dan masyarakat agar memperhatikan janinnya dengan baik selama masa kehamilan.

Bukan hanya itu, melalui departemen sosial dan kesehatan Wahdah akan melakukan pendampingan serta pemberian asupan gizi dan program makanan tambahan untuk balita.

Keterlibatan wahdah juga bisa melalui peningkatkan SDM melalui bidang pendidikan, karena semua pengurus daerah wahdah di 6 Kabupaten sudah memiliki lembaga pendidikan mulai dari PAUD pendidikan usia dini, SD dan SMP serta SMA.

Menindaklanjuti arahan Menko PMK melalui DPP Wahdah Islamiyah, Ust. M. Yamin menegaskan akan segera membangun koordinasi dengan BKKBN menjajaki potensi kerjasama dalam penanganan stunting tersebut.

“Insya Allah kami akan segera jajaki potensi kerjasama dengan BKKBN termasuk dengan Dinkes Provinsi Sulbar, intinya kita ingin semua elemen umat Islam terlibat dalam penurunan angka stunting di daerah kita ini,” tegasnya.

Rep: Medikom DPW Sulbar
Editor: Muhammad Akbar

Artikulli paraprakMusyawarah Tinggi (XXV) Wahdah Islamiyah: Ustadz Zaitun Rasmin Harap Kader Tingkatkan Kualitas dalam Menyongsong Visi 2030
Artikulli tjetërTingkatkan Kinerja Tuk Capai Target, Wahdah Water Laksanakan Raker 2023

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini