JAKARTA, wahdah.or.id — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidlowi, mengatakan bahwa Islam wasathiyah harus dibungkus secara gaul, artinya produk dakwah atau penyampaian narasi baik keagamaan harus sampai dan mudah diterima generasi muda.
Maduki melihat, kencederungan metode dakwah saat ini masih didominasi cara-cara lama dan hanya mampu dipahami oleh kalangan tua sehinggaa, MUI akan mengadakan pelatihan-pelatihan kepada generasi muda.
“Kita itu bagaimana ya, gaya-gayanya adalah gaya tua. Gaya milenial kita banyak ketinggalan. Maka nanti kita ada pelatihan,” kata Masduki saat membuka FGD Akhlak Bermedia Sosial, di Gedung MUI Pusat Jalan Proklamasi Menteng Jakarta Pusat, Jumat siang (11/11/2022).
Pada acara yang dihadiri ormas-ormas Islam dan para pengurus di lembaga MUI baik pusat mapun perwakilan daerah ini, Masduki juga melihat bahwa generasi Z alias Gen-Z adalah pemilik konten dakwah di masa depan dan penentu.
“Kita buat panduan yang begitu mudah akrab dengan kelompok milenial dan generasi Z dan bahkan X. Semua ini nanti ada di mereka, bukan kita,” kata Juru Bicara Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin ini.
Unutk itu, lanjut pria kelahiran Madura ini, bahwa hal tersebut perlu diingatkan karena banyak organisasi masyarakat (ormas) ketika melakukan dakwah hanya melibatkan para generasi senior. “Acara tentang digital, tapi yang datang dari daerah itu sepuh-sepuh yang datang. Ini penting untuk kita ingatkan bersama-sama,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Infokom MUI KH Mabroer menjelaskan bahwa agenda FGD tersebut merupakan langkah lanjutan dari Kongres Mujahid Digital yang diselenggarakan pada September 2022 kemarin.
“Ini adalah upaya kita untuk mengakselerasi dan memasifkan gerakan Mujahid Digital. Tentu dengan harapan kian tersebarnya konten-konten Islam wasathiyah di dunia maya,” kata dia.
Laporan: Humas MUI
Editor: Muh Akbar