(Jakarta-wahdah.or.id)- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyatakan akan mengadvokasi masyarakat luar batang, pasar ikan, dan kampung akuarium yang sedang terdzalimi . “Kami akan memperjuangkan hak-hak yang harus diperoleh masyarakat Kampung Akuarium, Pasar Ikan, dan Luar Batang”, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH. Ma’ruf Amin pada acara Silaturrahim dan Dialog Antara MUI Pusat dengan warga kp. Akuarium, Luar Batang, dan pasar Ikan, Selasa siang (10/05).

mui-luarbatang2

Menurut Kyai Ma’ruf, MUI juga akan mendesak Pemda untuk mengembalikan hak-hak harga. Hal itu akan dilakukan oleh Komisi Hukum dan HAM MUI. “Kami sudah menyiapkan Komdam untuk mendesak Pemda”, ucapnya.

Kyai Ma’ruf juga menasehatkan kepada warga untuk terus memperkuat keimanan dan menjaga shalat. “Perkuat keimanan, jangan beralasan tidak ada air kemudian tidak shalat”, ujarnya. “Tayammum kalau tidak ada air”, imbuhnya. Hal ini beliau sampaikan karena selama tiga bulan warga mengalami sabotase air minum. Menurut salah seorang perwakilan warga, sebelum penggusuran, mereka diinterogasi dengan ancaman sabotase air. “Selama tiga bulan air PAM mati, yang keluar dari keran air asin”, jelasnya. Penggusuran tersebut dengan dalih relokasi ke Rumah susun secara gartis. Namun janji itu tidak benar. “Rumah susun yang dijanjikan ternyata disewa dan sangat tidak layak”, imbuhnya.

Selain itu warga Kampung Akuarium juga ternyata tidak lagi diakui sebagai warga negara. “ada yang lahir setelah kejadian itu sudah tidak bisa mengurus akte”, ujar Ibu Upi yang juga merupakan perwakilan warga. Sebelum digusur mereka diminta oleh pihak lurah untuk mengumpulkan KTP dan KK. “Setelah terkumpul semua warga diimbau meninggalkan kampung akuarium”, lanjutnya. Mereka juga diiming-imingi uang saku dan rusun. Bahkan perwakilan warga bu Upi dan bu Ratna ditangkap. “Setelah itu penggusuran pun dimulai”, ungkapnya di hadapan pengurus MUI dan beberapa tokoh yang hadir. (Lap:Jyd/ed:sym).

Artikulli paraprakTabligh Akbar Sejuta Cinta untuk Indonesia Wahdah Luwu Timur
Artikulli tjetërDAURAH RAMADHAN 1437 H “Sejuta Cinta Untuk Perindu Ramadhan” Wahdah Sidrap

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini