mqdefault

Ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Hamid Fahmy Zarkasyi, Ph.D menyatakan bahwa solusi dari tantangan pemikiran yang dihadapi ummat Islam saat ini adalah kaderisasi Ulama. “Berbagai tantangan pemikiran seperti liberalisasi, sekularisasi, dan syi’ahisasi harus dihadapi dengan melanjutkan program kaderisasi ulama”, tegas Gus Hamid di hadapan peserta Munas I MIUMI di Jakarta (11/06).
Oleh karena itu, kedepan MIUMI bertekad akan melahirkan institusi pendidikan yang berkualitas. “Proyek utama MIUMI adalah berniat mendirikan institusi pendidikan tinggi yang berkualitas, mengadakan pelatihan, workshop tentang aliran sesat, dan liberalisme, membentuk kajian-kajian ilmiah strategis, konsolidasi opini, penguatan umat dan mengembangkan jaringan internasional,” jelaskan Sekjen MIUMI Bahtiar Nasir.
Namun demikian program kaderisasi harus disinergikan dengan program-program lain semisal penerbitan buku-buku pemikiran, pengkajian masalah hukum, dan sebagainya. “Mengingat MIUMI merupakan gerakan pemikiran dan sosial, maka gerakan liberalisasi, sekularisasi, dan penyebaran pluralisme harus dihadapidengan penerbitan buku-buku pemikran”, tegas putra pendiri Pesantren Gontor ini. “Gerakan liberalisasi dan sekularisasi juga perlu dihadapi dengan pengkajian masalah hukum, baik untuk menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) yang bertentangan dengan Islam, maupun menawarkan Draft RUU yang Islami”, tegasnya lagi.
Pada Munas I ini juga ditegaskan khitah MIUMI sebagai agen perubahan, pressure group atau actor intelektual suatu gerakan, dan perekat sesama Ahlussunnah. “Gerakan kita adalah gerakan moral dan intelektual. Sebagai Forum pemersatu semua kelompok ahlussunnah dengan menjadi perekat ukhuwah diantara mereka. Kita lupakan perbedaan-perbedaan furu”, pungkasnya. (sym)

Artikulli paraprakKelalaian dan Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak (4)
Artikulli tjetërPrinsip Hidup Bahagia Menurut Islam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini