Ustadz bagaimana cara metode menghafal Al qur’an
Riyan – Kendari

Jawaban:

Para ulama menjelaskan bahwa tak ada metode baku dalam menghafal Alquran, begitupun dengan hafalan-hafalan lainnya, seperti menghafal hadis, atsar, manzumah, dan yang lainnya. Oleh karena setiap orang memiliki perbedaan dalam kesanggupannya untuk menghafal Alquran, ada yang cepat dan ada yang lambat. Namun tentu saja disana tetap ada metode yang dianggap berhasil dalam proses menghafal Alquran, sebagaimana yang dianjurkan oleh salah seorang imam masjid Nabawi yakni Syaikh Abdul Muhsin Al Qasim, dimana beliau menjelaskan metode tersebut sebagai berikut:

Apabila jumlah ayat yang ingin dihapal dalam satu halaman adalah 5 ayat misalnya, maka cara menghapalnya adalah:
– Bacalah ayat pertama sebanyak 20x
– Kemudian baca ayat kedua sebanyak 20x
– Kemudian baca ayat ketiga sebanyak 20x
– Kemudian baca ayat keempat sebanyak 20x
– Kemudian baca ayat kelima sebanyak 20x
– Kemudian baca kelima ayat tersebut sebanyak 20x
Dengan begini, insya Allah kelima ayat tersebut akan dihafalkan secara otomatis.
– Kemudian apabila ingin melangkah ke halaman berikutnya, maka ulangilah kelima ayat tersebut sebanyak 20x tanpa melihat Alquran.

Demikian metode yang dianjurkan oleh beliau, dengan tetap memperhatikan beberapa hal berikut dalam proses menghafal Alquran:

1. Bacalah terlebih dahulu apa yang ingin dihafalkan kepada seorang ustadz atau syaikh untuk membetulkan bacaan apabila terdapat kekeliruan.

2. Memurajaah hafalan Alquran setiap hari, dan yang paling afdal adalah dengan mencari waktu yang kita dapat konsentrasi pada hafalan kita. Dianjurkan pula oleh para ulama untuk memurajaah hafalan di dalam salat-salat sunah kita.

3. Menjauhi kemaksiatan kepada Allah, oleh karena ilmu adalah cahaya dari Allah dan cahaya tersebut tidak akan diberikan kepada seorang pelaku maksiat.

4. Menghafallah dengan menggunakan mushaf yang sama, agar lebih mudah mengingatnya.

Wallahu a’lam

Dijawab oleh Rahmat badani Lc. MA
(Dosen STIBA Makassaar, anggota dewan syariah. Alumni univ. Islam madinah jurusan hadits S2)

Artikulli paraprakUkuran Timbangan Rambut Bayi Aqiqah
Artikulli tjetërMakna Tamkin (eksis)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini