Mesir Sambut Presiden Baru Tanpa Bentrokan
Mursi, Presiden Sipil Pertama Setelah 60 Tahun

Kekhawatiran dari berbagai kalangan mengenai kemungkinan timbulnya bentrokan antara pendukung Mohamed Moursi, calon presiden dari Ikhwanul Muslimin, dan pendukung Ahmed Shafik, capres loyalis mantan Presiden Hosni Mubarak, ikhwal penolakan hasil Pilpres tidak terbukti.
Farouq Sultan, Ketua PEC mengumumkan bahwa Morsy mendapatkan dukungan  51,73 persen suara, sedangkan lawan politiknya Marsekal Ahmed Shafiq hanya mendapatkan 48,27 persen suara, ungkapnya. Sementara jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya hanya  26,4 juta dari 50.950.000 atau hanya 50 persen. Sementara itu, hampir 1 juta suara dihitung dinyatakan sebagai tidak sah.

Mursy akan menjadi presiden sipil pertama sepanjang sejarah,  sejak berdirinya republik Mesir. Mursy merupakan tokoh sipil, yang berhasil memenangkan pemilihan presiden melawan militer.

Ini merupakan perjuangan yang sangat panjang Jamaah Ikhwan di Mesir melawan para tiran,berlangsung  hampir 100 tahun, sejak berdirinya di tahun 1928, dan terus menghadapi para tiran, dan kosisten (istiqomah) dalam dakwah  dan menegakkan cita-citanya, khususnya mendidik, dan mengarahkan umat, agar  memahami Islam, sebagai agama dan pedoman yang sempurna.

Ribuan pendukung Mohamed Moursi gegap gempita menyambut kemenangan tersebut di Bundaran Tahrir, pusat kota Kairo dan berbagai kota di seantero negara itu, menyusul pengumuman hasil Pilpres oleh Komisi Tinggi Pemilihan Presiden pada Sabtu (24/6) petang.

Sebaliknya, pendukung Shafik yang sedianya dijadwalkan kembali rapat akbar di Lapangan Makam Pahlawan di Distrik Madinet Nasr, Kairo timur pada Ahad 24/6) malam tidak melaksanakan pertemuan itu.

Padahal sehari sebelumnya, pada Sabtu, ribuan pendukung Shafik untuk pertama kali unjuk kekuatan di lapangan makam tempat terbunuhnya Presiden Anwar Saddat pada 1981 tersebut.

Dugaan adanya bentrokan itu membuat Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) menginstruksikan aparat militer dan kepolisian untuk siaga penuh di seantero negara guna mengantisipasi situasi memburuk pasca-pengumuman hasil Pilpres.

Selain itu, Kementerian Kesehatan dalam maklumatnya menyatakan pihaknya telah menyiagakan ambulans di berbagai tempat untuk mengantisipasi hal serupa.

Sejumlah pendukung Shafik yang sudah mulai mendatangi Makam Pahlawan Tak Dikenal itu pada Ahad malam, namun mereka secara berangsur meninggalkan tempat tersebut setelah mendengar kekalahan tokoh mereka.

Shafik  membatalkan rencana konferensi pers pada Sabtu malam yang sedianya dilakukan di alun-alun New Cairo, kawasan elit di Kairo Timur, seusai pengumuman hasil Pilpres.

Sementara itu, Moursi kepada wartawan menyampaikan terima kasih kepada rakyat Mesir atas kepercayaan yang diberikan.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ini adalah amanat rakyat yang harus saya emban dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Ini merupakan peristiwa yang paling  dramatis sepanjang sejarah Mesir. Rakyat berhasil menggulingkan pemerintahan Mubarak, melalui sebuah revolusi. Dan lebih 1000 demonstran yang gugur di Tahrir Square, menghadapi kekuatan polisi dan militer Mesir, Januari lalu.
Ikhwan layak mendapatkan kemenangan atas perjuangannya. Karena Gerakan Islam ini tidak pernah berhenti berjuang dalam menegakkan Islam di Mesir, dan wilayah-wilayah lainnya di dunia. Mereka sudah merasakan pahitnya perjuangan. Merekan diburu, ditangkap, dipenjara, disiksa, dibunuh, digantung, dan diusir dari negaranya.

Ketika Palestina di rampas oleh Zionis-Israel, di tahun l948, pemimpin dan pendiri Ikhwan Hasan Al-Banna, menyerukan kepada para pengikutnya dan para mujahid pergi berjihad ke Palestina. Ribuan pengikutnya dan para mujahid, kemudian pergi ke Palestina membebaskan negeri  yang mulia itu dari cengkeraman Zionis. Perjuangan membebaskan Palestina tidak pernah berhenti, hingga kini.

Dari generasi ke generasi perjuangan membebaskan tanah Palesina itu, tidak pernah berhenti. Sejak zamannya Hasan al-Banna, yang dilanjutkan oleh generasinya Izzuddin al-Qassam, Syeikh Ahmad Yasin, sampai generasi baru seperti Khaled Misy’al serta Ismail Haniya. Jamaah Ikhwan memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembebasan tanah yang dimulaikan dan tempat para syuhada dan lahirnya para Nabi, yaitu Palestina.

Jamaah Ikhwan, ikut terlibat aktif, membebaskan bumi Afghanistan, saat negeri itu di kuasai oleh Uni Soviet. Mursyid ‘Aam Jamaah Ikhwan, Syeikh Mustafa Masyhur, berulang kali mengunjungi Pakistan, dan bertemu dengan para pemimpin dan tokoh Gerakan Islam di Pakistan. Langkah pembebasan Afghanistan itu, dilanjutkan oleh Syeikh Abdullah Azzam, yang menggalang para mujahid, dari seluruh dunia, pergi berjihad ke Afghanistan, dan berhasil mengakhiri penjajahan Soviet di Afghanistan.

Kemenangan Mursi akan mempunyai dampak strategis, di seluruh kawasan dunia Arab. Namun demikian, kemenangan Mursi ini bukan berarti bahwa militer akan mengurangi cengkeraman kekuasaan mereka. Perkembangan terakhir, militer Mesir membubarkan parlemen dan dapat menangkap siapapun yang dianggap merugikan negara

Profil Presiden Mesir
Mohamed Moursi (61) terpilih sebagai Presiden Mesir pengganti Presiden Hosni Mubarak yang digulingkan dalam revolusi pada awal tahun lalu, sesuai dengan keputusan Komisi Pemilihan Presiden yang diumumkan Ketua Komisi, Farouk Soltan, pada Ahad.

Moursi, lahir di Desa Adwah, Provinsi Syarqiyah, bagian timur Mesir, pada 20 Agustus 1951 ( 61 tahun) dari keluarga petani sederhana.
Dia adalah anggota kelompok anti-Israel dan menjabat sebagai anggota parlemen sejak tahun 2000. Di tahun 2005, Morsi pernah dipenjara selama 7 bulan karena ikut dalam aksi protes bersama kelompok reformis.

Pada tahun 2010, Morsi jadi juru bicara Ikhwanul Muslimin. Namun pada tahun 2011, tepatnya tanggal 28 Januari, dia kembali dipenjara oleh pemerintahan Husni Mubarak karena ikut aksi protes menentang pemerintah.

Saat ini, doktor teknik lulusan Amerika Serikat itu mengetuai Partai Kebebasan dan Keadilan atau Hizbul Hurriyah Wal

Moursi meraih doktor bidang teknik material pada University of Southern California pada 1982, dan pernah menjadi dosen atau profesor pembantu di universitas di AS itu pada 1982-1985.

Pada 1985-2010, Moursi mengetuai jurusan teknik material di Universitas Zakazik, Mesir, dan dosen teknik di Cairo University.

Moursi memiliki seorang istri dan dikaruniai lima anak dan tiga cucu. Ini merupakan seorang pemimpin organisasi Islam mencapai posisi tertinggi di negeri berjulukan “Negeri Seribu Menara” tersebut. (sumber:antara/voa islam/detik)

Artikulli paraprakWahdah Gelar Daurah di 12 Kota Di Indonesia
Artikulli tjetërPengenalan Wahdah Islamiyah di Kota Pekan Baru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini