Menjadi Pekerja Amanah

Amanah adalah timbangan kejujuran setiap pekerja, entah pegawai negeri sipil, karyawan swasta, buruh, atau apa pun istilahnya. Banyak orang yang ingin menjadi pegawai, namun sulit mendapatkan orang yang amanah dalam tugas-tugasnya. Segala bentuk menyia-nyiakan amanah hampir ditemui di berbagai sektor pekerjaan dan jabatan. Tak terkecuali lembaga-lembaga keagamaan.

Ayat-ayat dan Hadits tentang Perintah Menjaga Amanah Allah Azza Wajalla telah mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga amanah. Firman Allah Azza Wajalla (artinya),

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Mahamendengar lagi Mahamelihat." (QS. an-Nisaa’: 58).

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. al-Anfal: 27).

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh." (QS. al-Ahzab: 72).

"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya." (QS. al-Mukminun: 8).

Ibnu Katsir berkata, "Yaitu, apabila mereka diberi kepercayaan mereka tidak berkhianat, dan apabila mereka berjanji mereka tidak mungkir. Ini adalah sifat-sifat orang mukminin, dan lawannya adalah sifat-sifat munafikin, sebagaimana tercantum dalam hadits yang shahih,

 

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

"Tanda munafik ada tiga; apabila berbicara berdusta, apabila berjanji ingkar, dan apabila diberi amanah, dia berkhianat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, "Yang pertama hilang dari urusan agama kalian adalah amanah, dan yang terakhirnya adalah shalat." (Diriwayatkan oleh al-Kharaaithi di Makaarim al-Akhlaak hal. 28, lihat Silsilah al-Shahihah oleh al-Albani 1739).

Tak heran jika Anda melihat seorang yang rajin memelihara shalatnya, bahkan berjamaah di masjid, rajin mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah r, namun terkadang masih mengkhianati amanah yang dipercayakan kepadanya.

Menjaga Jam Kerja
Wajib bagi setiap pegawai dan pekerja untuk menggunakan waktu yang telah dikhususkan bekerja pada pekerjaan yang telah dikhususkan untuknya. Tidak boleh ia menggunakannya untuk perkara-perkara lainnya. Dan tidak boleh menggunakan waktu itu atau sebagian darinya untuk kepentingan pribadinya, atau kepentingan orang lain apabila tidak ada kaitannya dengan pekerjaan, karena jam kerja bukanlah milik pegawai atau pekerja, tapi untuk kepentingan pekerjaan yang ia mengambil upah dengannya.
Sebagaimana seseorang ingin mengambil upahnya dengan sempurna serta tidak ingin dikurangi bagiannya sedikit pun, maka hendaklah ia tidak mengurangi sedikit pun dari jam kerjanya untuk sesuatu yang bukan kepentingan kerja. Allah telah mencela al-muthaffifiin (orang-orang yang curang) dalam timbangan, yang menuntut hak mereka dengan sempurna namun mengurangi hak-hak orang lain.

Kriteria Memilih Pekerja
Dalam memilih seorang karyawan atau pekerja, kriteria utama yang seharusnya dipenuhi adalah kuat dan amanah. Dengan kekuatan ia sanggup melaksanakan pekerjaan yang diembankan kepadanya, dan dengan amanah ia menunaikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Allah Subhaanahu Wataala memberitakan tentang salah seorang putri penduduk Madyan, ia berkata kepada bapaknya tatkala Musa u mengambilkan air untuk keduanya,

"Salah seorang dari kedua wanita itu berkata, "Ya, Bapakku! Ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya." (QS al-Qashash: 26).

Dan Allah berfirman tentang Ifrit dari bangsa jin yang mengutarakan kemampuannya kepada Sulaiman u untuk mendatangkan singgasana Balqis,

"Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin, "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya." (QS. an-Naml: 39).
Maknanya, ia menggabungkan antara kemampuannya untuk membawa dan mendatangkannya serta menjaga apa yang dibawanya.

Allah juga telah menceritakan tentang Yusuf u bahwasanya ia berkata kepada raja,

"Berkata Yusuf, "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan." (QS. Yusuf: 55).

Lawan dari kuat dan amanah adalah lemah dan khianat. Dan itu alasan untuk tidak memilih seseorang dalam bekerja, bahkan sebab yang pantas untuk mencopot seseorang dari pekerjaannya.

Atasan, Teladan bagi Bawahan

Seorang atasan yang melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka dengan sempurna, pegawai-pegawai yang menjadi bawahannya akan mencontoh mereka. Dan setiap pimpinan dalam suatu pekerjaan akan diminta pertanggungjawaban terhadap dirinya dan orang-orang yang dipimpinnya.
Rasulullah r telah bersabda,

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلُ عَنْ رَعِيَّتِهِ

"Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Apabila para atasan menjaga pekerjaan-pekerjaan dalam segala waktu-waktunya, mereka akan menjadi teladan yang baik bagi orang-orang yang mereka pimpin.

Semoga Allah ‘Azza wa Jalla membimbing setiap pegawai dan pekerja dari kaum Muslimin untuk menunaikan pekerjaannya sesuai dengan yang diridhai Allah Tabaraka wa Ta’ala, dan ia mendapatkan pahala serta akhir yang terpuji di dunia dan di akhirat.  Wallahul Muwaffiq
Sumber: Bagaimana Menjadi Pegawai yang Amanah oleh Fadhilah Asy Syaikh Abdul Muhsin bin Hamad al-‘Abbad—hafizhahulloh.

DIBUTUHKAN SEGERA

THAYBAH MART

Mencari Profesional yang Handal dan Inovatif untuk Mengisi Jabatan:

 PRAMUNIAGA, PENJAGA GUDANG, KASIR, DAN MANAGER

Dengan Kualifikasi:
1.     Pendidikan: SMA segala jurusan.
2.     Menguasai komputer sistem operasi windows/ word/excel (kecuali pramuniaga dan penjaga gudang).
3.     Komunikatif, mampu bernegosiasi.
4.     Untuk jabatan Manager:
–   Pendidikan minimal S1 Akuntansi
– Tugas utama menyusun dan melaksanakan
    strategi marketing untuk seluruh produk
    perusahaan.
–  Dapat bekerjasama dalam tim
– Memiliki motivasi diri yang kuat untuk sukses
–  Memiliki jiwa leadership yang tinggi
– Dapat membaca peluang bisnis, aktif &
    kreatif serta memiliki analisa yg kuat.

Kirimkan CV dan Foto Anda ke alamat email:

[email protected]

 Atau langsung ke alamat:

 Kampus Ma’had ‘Aly al-Wahdah/STIBA Makassar

CP: 082187474100, 081382492061

Artikulli paraprakMuktamar Wahdah Islamiyah, SBY Diundang
Artikulli tjetërDivisi Lomba Gelar 13 Lomba dan 8 Pertandingan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini