MENGENAL IBU SUSUAN RASULULLAH Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam

Date:

(Serial Sirah Nabawiyah [04] dari Kitab Al-Khulaashoh al-Bahiyyah fiy Ahdaats as-Siyrah an-Nabawiyah, Karya Syekh Wahid Abdus-Salam Bali)

Oleh: Abu Abdir Razaq Marzuqi Umar, Lc

sirah_nabawi4

٤ – ومرضعته – صلى الله عليه وسلم – هي حليمة بنت أبي ذؤيب السعدية، ولقد ظهر بوجوده عندها من البركات ما ظهر.

 

“Yang menyusui Nabi adalah Halimah binti Abi Dzuaib as-Sa’diyah, dan nampaklah keberkahan karena keberadaan Nabi di sisinya.”

 

Pelajaran:

Wanita pertama yang menyusui Nabi ﷺ setelah ibundanya adalah Tsuwaibah yang merupakan mantan budak wanita Abu Lahab, yang sebelumnya juga telah menyusui Hamzah bin Abdil Muththolib.

“..Tsuwaibah menyusuiku bersama Abu Salamah…”. (Lihat HR.Bukhari (9/43) dan Muslim 10/25-27))

Menjadi tradisi di kalangan orang Arab adalah mencari wanita di pedalaman yang dapat menyusui bayi mereka sebgai tindakan preventif dari penyakit yang banyak menular di perkotaan. Juga agar anak mereka menjadi kuat serta lisan dan bahasanya terjaga.

Abdul Muththolib memilih seorang wanita dari kalangan Bani Sa’ad bin Bakr yaitu Halimah binti Abi Dzuaib untuk menyusui Nabi ﷺ .

Dalam (pengasuhan) Halimah, Rasulullah ﷺ memiliki saudara sesusuan, yaitu: Abdullah bin al-Harits, Anisah binti al-Harits, Hudzafah binti al-Harits, Abu Sufyan bin al-Harits bin Abdil Muththolib, dan Hamzah bin Abdil Muththolib. Dengan demikian Hamzah paman nabi, merupakan saudara sesusuan Rasulullah ﷺ dari dua sisi: Tsuwaibah dan Halimah.

Halimah merasakan keberkahan serta peristiwa yang ajaib sejak kehadiran Rasulullah ﷺ di tengah keluarganya. Diantaranya:

ASI Halimah menjadi banyak, padahal sebelumnya tidak bisa tidur karena tangis bayinya yang kelaparan.

Onta tua milik Halimah juga tiba-tiba memiliki susu yang banyak.

Onta betina yang ditunggangi oleh Halimah beserta Rasulullah ﷺ sanggup menempuh perjalanan yang tidak sanggup dilakukan onta-onta yang lainnya.

Sesampainya di kampung Bani Sa’ad yang terkenal sangat tandus, kambing-kambing tampak kenyang dan memiliki air susu yang banyak.
(Peristiwa-peristiwa ini terdapat dalam HR. Abu Ya’la 7158, Ibnu Hisyam 124. Adz-Dzahabi mengatakan isnadnya jayyid walaupun hadits ini diperselisihkan oleh para ulama)

Wanita lain yang juga menyusuinya adalah Ummu Aiman, nama aslinya Barkah binti Tsa’labah yakni mantan budak beliau yang didapatkannya sebagai warisan dari ayahnya.

WaLlahu Ta’ala A’lam.

Ustadz Abu Abdirrazzaq Marzuki Umar, Lc. حفظه الله (Alumni Fakultas Syari’ah Universitas Islam Madinah dan saat ini menempuh S2 di jurusan Sejarah Islam di kampus yang sama)

====

Asalnya tulisan ini merupakan materi pelajaran Grup Whats App Belajar Islam Intensif (BII), dipublish kembali di web ini setelah proses editing oleh Redaksi dan atas idzin dari penulis hafidzahullah. Gabung Grup WA BII, Ketik BII#Nama#Daerah, Kirim ke: 08113940090

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Spesial! Angkat Tema “Bahagia”, PSR di Makassar Hadirkan Enam Pemateri Doktor Lulusan Timur Tengah

MAKASSAR, wahdah.or.id - Bulan Ramadan 1446 H/2025, kehadirannya kini...

Musyawarah Kerja Ke-XIV, Pejabat Bupati Apresiasi Peran Wahdah Islamiyah Bone di Bidang Keagamaan dan Sosial

BONE,wahdah.or.id - Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) ke-XIV Wahdah Islamiyah...

Dihadiri Hingga 450 Peserta, Muslimah Wahdah Islamiyah Kendari Gelar Daurah Serentak di Depalan Kecamatan

KENDARI, wahdah.or.id - Menyambut bulan suci Ramadan 1446 H,...

Bupati Morowali Melalui Kabag Kesra: Wahdah Islamiyah Mitra Masyarakat dan Pemerintah

MOROWALI, wahdah.or.id - Sukses menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda)...