Tahukah kamu, mengapa nama Abu Lahab disebutkan dalam Al-quran dengan kunniyah bukanlah nama aslinya?
Kunniyah adalah sebutan nama yang disertai dengan awalan abu (bagi kaum pria) dan ummu (bagi kaum wanita). Biasanya disandarkan kepada nama anak laki-laki pertama.
Kunniyah bagi orang Arab merupakan panggilan untuk penghormatan dan adab bagi mereka, bukanlah dengan gelar. Walau tidak dipungkiri ada juga di antara mereka yang senang disebut dengan gelar-gelar mereka.
Namun, jika panggilan kunniyah adalah penghormatan bagi orang Arab, kenapa nama Abu Lahab disebutkan oleh Allah dalam Al-quran dengan bentuk kunniyah?
Syaikh Al-Ushoimi hafidzahullah dalam salah satu pengajiannya pernah menyebutkan 4 pendapat, mengapa nama Abu Lahab disebutkan oleh Allah dalam Al-quran dengan bentuk kunniyah, di antaranya;
- Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza (Hamba Uzza) maka penyebutan ini tidaklah pantas disebutkan dalam Al-quran, karena ada penghambaan selain kepada Allah Subhanahu wata’ala.
- Karena Abu Lahab adalah nama kunniyah aslinya, dan orang Arab senang dipanggil dengan kunniyahnya yang terkadang menjadi sandangan gelar dan pujian juga atasnya. Seperti Abu Hurairah yang Rasulullah berikan langsung kepada Abdurahman ibn Sahkr atau Abu Thurab yang Rasulullah jadikan panggilan untuk sahabat Ali ibn Abi Tholib.
- Penyebutan Abu Lahab dalam Al-quran adalah sebagai bentuk penghinaan kepadanya secara langsung secara sarkastik. Ini seperti disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wata’ala;
ذُقۡ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡكَرِيمُ
“Rasakanlah, sesungguhnya kamu benar-benar orang yang perkasa lagi mulia.” (QS: Ad-Dukhan: 49).
Penyebutan perkasa lagi mulia tidaklah menjadikan dirinya hebat di sisi Allah akan tetapi menjadi penghinaan bagi dirinya sendiri. Bahasa sindiran seperti ini disebut sarkasme.
- Penyebutan kunniyah-nya adalah sesuai dengan balasan atas perbuatannya. Dan Lahab dalam bahasa Arab berarti api yang menyala, sesuai firman Allah Subhanahu wata’ala;
سَيَصۡلَىٰ نَارٗا ذَاتَ لَهَبٖ
“Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).”(QS: Al-Lahab: 3).
Demikian semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kita taufik dan hidayah-Nya.[]
Penulis : Alif Jumai Rajab
Editor : Syamsuddin Al-Munawiy