Menag Ingatkan Soal Liberalisme
Saat Melantik Delapan Rektor UIN/IAIN
JAKARTA — Menteri Agama Suryadharma Ali mengaku prihatin dengan berkembangnya liberalisme pemikiran keagamaan di perguruan tinggi Islam. Karena itu, dia meminta delapan rektor baru Universitas Islam Negeri (UIN) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang Kamis, 6 Januari dilantiknya, untuk mencermati dan menyeriusi masalah ini.
Para rektor yang dilantik kemarin adalah Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Qadir Gassing, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof Komaruddin Hidayat, Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo Prof Muhammadiyah Amin, dan Rektor IAIN Raden Intan Lampung Dr Moh Mukri.
Selain itu, turut dilantik Rektor IAIN Sjech Nurjati Cirebon Prof H Maksum, Rektor IAIN Mataram Dr H Nashuddin, Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof H Musa Asy’arie, dan Rektor IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Dr HE Syibli Syarjaya.
Bersamaan dengan itu, Menag juga melantik dua Kepala Kanwil baru Kementerian Agama (Kemenag). Keduanya adalah Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulsel H Hamka, dan Kepala Kanwil Kementerian Agama Gorontalo Dr H Abdul Kadir Ahmad.
Di depan para rektor UIN/IAIN dan kakanwil Kemenag serta undangan lainnya, Menag Suryadharma Ali, menegaskan bahwa liberalisme pemikiran keagamaan telah sangat merisaukan umat. Dan ironisnya, kata ketua umum DPP Partai Persatuan Pembangunan, itu justru tumbuh di perguruan tinggi Islam.
"Makanya, tanpa mengurangi kebebasan akademik, liberalisme pemikiran keagamaan tidak boleh dibiarkan merusak tatanan keagamaan dan keilmuan Islam. Apalagi merusak citra perguruan tinggi agama Islam," tegas Menag.
Selain meminta para rektor UIN/IAIN untuk menyikapi serius persoalan liberalisme pemikiran keagamaan, Menag juga mengingatkan agar para rektor tidak gagap teknologi. Dalam artian, para rektor UIN/IAIN harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang saat ini berkembang pesat.
Yang tak kalah pentingnya, tambah Menag, para rektor di bawah naungan Kementerian Agama, juga harus menyiapkan program yang mendukung peningkatan mutu dosen. Karena hanya dengan cara itu, kualitas dan citra UIN/IAIN dapat dijaga dan dikembangkan.
Penegasan Menag Surydharma soal liberalisme pemikiran keagamaan serta peningkatan kualitas dosen UIN/IAIN tersebut, direspons positif Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Qadir Gassing. Kepada FAJAR seusai pelantikan, mantan Pembantu Rektor Bidang Akademik era kepemimpinan Prof Azhar Arysad di UIN Alauddin itu mengaku siap menjalankan amanah tersebut.
Dia juga menegaskan siap mengemban tugas negara dan melanjutkan kesuksesan rector pendahulunya (Azhar Arsyad, red). Untuk itu, dia mengaku sudah menyiapkan sejumlah program. Antara lain Program 1000 Buku serta pelatihan dan refreshing untuk dosen dan guru besar.
Pelantikan rektor kemarin dihadiri antara lain mantan Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Azhar Arsyad, Dirjen Bimas Islam Prof Nasaruddin Umar, dan sejumlah petinggi Kemenag lainnya. (sap/fajar.co.id)