(Jakarta-wahdah.or.id) — Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mendukung dan mengapresiasi upaya Komite Umat Untuk Tolikara (KOMAT TOLIKARA) dalam pemulihan perdamaian dan toleransi di Tolikara Papua. “Saya mengapresiasi dan mendukung penuh komite ini dan mudah-mudahan mereka diberikan kekuatan untuk terus berkemampuan mewujudkan dan merealisasikan niat baiknya,” ujar Menag usai menerima delegasi KOMAT TOLIKARA di Rumah Dinas Komplek Widya Chandra, Jakarta.
Tampak hadir dalam pertemuan ini antara lain: Haikal Hasan (MIUMI DKI Jakarta), Mustofa B Nahrawardaya (Aktivis Media Islam), Muhammad Zaitun Rasmin (Wahdah Islamiyah), serta perwakilan dari Dompet Duafa Republika dan sejumlah aktivis Islam lainnya.
Seperti diketahui bahwa telah terjadi insiden teror terhadap ummat Islam di Tolikara Papua pada hari Idul Fitri 1 Syawal 1436 H. Aksi teror tersebut dilakukan oleh gerombolan perusuh yang dikoordinir oleh Gereja Injili Di Indonesia (GIDI). Para perusuh membubarkan shalat Ied dan membakar Masjid Baitul Muttaqin dan sejumlah kios dan ruko disekitar masjid.
Menyikapi insiden teror tersebut sejumlah tokoh Islam membentuk suatu komite yang disebut Komite Ummat Untuk Tolikara (KOMAT TOLIKARA) pada 19 Juli 2015 di Jakarta. Sejauh ini KOMAT Tolikara telah memberangkatkan Team Pencari Fakta (TPF) ke lokasi kejadian pada Selasa malam (21/07) dipimpin Da’i asal Papua Ustad Fadhlan Garamatan.
KOMAT juga bekerjasama dengan Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, BAZNAS (Badan Amal Zakat Nasional), Forum Zakat, dan lainnya mengumpulkan dana masyarakat untuk program pembangunan fisik dan non fisik di Tolikara. Melalui Program bertagline “Damai Tolikara Damai Papua”, penggalangan dana ini diharapkan mendapat respon positif masyarakat luas agar pembangunan kembali Tolikara bisa segera dilakukan dalam waktu dekat. (sym)