Apakah memulai pesan (chatting) dengan tasmiyah (Basmalah) bukan dengan salam? Berhujjah pada pesan Nabi Sulaiman kepada Ratu Bilqis yang dimulai dengan ucapan bismillah.
Abu aisya – Sleman
Jawaban:
Abu Aisyah yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala.
Terkait surat menyurat – disamping surat yang di sampaikan oleh Nabi Sulaiman kepada Ratu Bilqis- terdapat beberapa riwayat dari Nabi Muhammad shallalahu alaihi wasallam bahwa membuka surat-surat dan perjanjian-perjanjian dengan “Bismillahirrahmanirrahim”. Diantaranya ada surat yang beliau kirim ke Raja Romawi, beliau mengatakan:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ سَلَامٌ عَلَى مَنْ اتَّبَعَ الْهُدَى
Artinya:”Bismillahirrahmanirrahim, dari Muhammad hamba Allah dan RasulNya, ditujukan kepada Heraklius Raja Romawi, keselamatan bagi yang mengikuti petunjuk…”.HR Al-Bukhari&Muslim.
Demikian juga ketika penjanjian Hudaibiyah terjadi, Rasulullah membuka akad perjanjian tersebut dengan mengucapkan “Bismillahirrahmanirrahim”, yang kemudian dirubah dengan “Bismikallahumma” karena disanggah oleh utusan kaum Quraisy; Suhail bin Amr.
Karena riwayat-riwayat inilah, Ibnu Hajar Al-‘Asqolani menyimpulkan bahwa (penulisan surat dan akad perjanjian dimulai dengan Tasmiyah –Bismillahirrahmanirrahim-, sedangkan khutbah dimulai dengan Hamdalah). Fathul Bari 1/8.
Bertumpu pada fakta ini, maka jika pesan yang kita tulis mengandung sesuatu yang penting dan urgen, seperti: undangan, akad kesepakatan, surat minta ijin dan lain sebagainya, maka dianjurkan untuk dimulai dengan Tasmiyah. Namun jika konteksnya interaksi sosial semata, seperti menyapa, bertanya keadaan dan yang semisalnya, maka dimulai dengan ucapan Salam.
Wallahu A’lam.
Dijawab oleh Ust. Lukman Hakim, Lc, M.A
(Alumni S1 Fakultas Hadits Syarif Universitas Islam Medinah Munawwarah dan S2 Jurusan Dirasat Islamiyah Konsentrasi Hadits di King Saud University Riyadh KSA)