Shalat merupakan amalan yang akan pertama kali dihisab pada hari kiamat, shalat adalah ‘silah‘ (penghubung) yang terkuat antara seorang hamba dengan Rabbnya, shalat adalah pembeda antara mukmin dan kafir, shalat adalah tiang agama, shalat adalah salah satu dari rukun islam, shalat adalah amalan yang dirindukan para penghuni kubur untuk kembali dan mengerjakannya walaupun hanya dua rakaat.

Lalu bagaimana bisa duduknya seseorang diganjar pahala yang sangat luar biasa senilai amalan sholat terus menerus?

Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

إنَّ أعظم الناس أجرًا في الصَّلاة أَبْعَدُهم إليها مَمشًى فأبعدُهم، والذي يَنتظر الصلاة حتى يصلِّيها مع الإمام أعظمُ أجرًا من الذي يصلِّيها ثم ينام (متفق عليه)

Sesungguhnya manusia yang paling besar pahalanya pada shalat adalah yang paling jauh jaraknya kemudian jalan kaki dan yang setelahnya, dan orang yang menunggu shalat sampai dia shalat bersama Imam lebih besar pahalanya daripada orang yang shalat kemudian tidur” (Muttafaq ‘Alaihi)

Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

 ألا أدلُّكم على ما يمحو اللهُ به الخطايا ويرفعُ به الدرجاتِ؟قالوا: بلى يا رسولَ الله، قال: إسباغ الوضوءِ على المكارهِ، وكثرةُ الخُطى إلى المساجدِ، وانتظارُ الصَّلاة بعد الصلاةِ، فذلكم الرِّباطُ (الترمذي).

Maukah kalian aku tunjukkan atas apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala menghapus dengannya dosa-dosa dan mengangkat dengannya beberapa derajat? Mereka berkata : tentu wahai Rasulullah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Menyempurnakan wudhu disaat yang dibenci, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu shalat setelah shalat.” (Tirmidzi)

Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :

 الملائكةُ تصلِّي على أحدكم ما دام في مُصلَّاه، ما لم يُحدِثْ: اللهمَّ اغفرْ له، اللهمَّ ارحمْه، لا يزال أحدُكم في صلاةٍ ما دامت الصلاةُ تحبسُه، لا يمنعه أن ينقلبَ إلى أهلِه إلا الصلاةُ(متفق عليه، واللَّفظ للبخاري).

“Para malaikat bershalawat kepada salah seorang diantara kalian selama masih berada ditempat shalatnya, selama ia belum berhadats, (para malaikat berkata) : ya Allah ampunilah dia, ya Allah rahmatilah dia, dan salah seorang diantara kalian tercatat senantiasa pada shalat selama shalat menahannya, dan tidak tidak ada yang menahannya untuk pulang kepada keluarganya kecuali shalat” (Muttafaq ‘Alaih Lafadz dari Imam Al-Bukhari)

Dan masih banyak lagi hadits-hadits yang menjelaskan tentang fadhilah duduk menunggu shalat. Sehingga seorang muslim yang sangat tamak ingin meraup pahala sebanyak banyaknya disisi Allah seyogyanya tidak mengabaikan amalan yang luar biasa ini.

Duduknya seseorang dengan menjaga wudhunya menunggu shalat akan terhitung baginya pahala shalat.

Dan juga hal penting yang harus diperhatikan ketika ingin meraup pahala yang sempurna dari penantian shalat ini adalah hendaknya tidak melakukan hal-hal yang sia-sia, melakukan kemungkaran dan juga tidak berbicara dengan orang lain hal-hal yang buruk, jelek apatah lagi mengghibah orang, karena pahalanya bisa berkurang, atau habis atau bahkan bisa minus.

Semoga bermanfaat dan memotivasi kita untuk berusaha selalu beramal shalih sampai bertemu Rabb kita.

__
Yoshi Putra Pratama
(Mahasiswa UIM KSA)

Artikulli paraprakFenomena Malam Tahun Baru
Artikulli tjetërRelawan Wahdah Islamiyah Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana Tsunami Selat Sunda

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini