Masuk Sekolah Tanpa Tes Masuk
Makassar DPP, Konsep pembelajaran yang saat ini menjadi pelopor pendidikan efektif adalah metode Multiple Intelligences (MI). Metode ini menerapkan pendidikan yang mengarahkan setiap potensi yang dimilki anak didik. Olehnya itu, diterapkan Sekolah yang di istilahkan Sekolahnya Manusia,yang sudah diterapkan di 27 Sekolah di Indonesia.
Hal inilah yang dibahas dalam ‘Parenting Quality Time” yang digelar oleh Yayasan Pesantren Wahdah Islamiyah (YPWI), Selasa (13/7) di Gedung LAN Antang Makassar.
Acara ini dibawakan oleh Penulis Buku Best Seller “Sekolahnya Manusia” Bapak Munif Chatib. Bapak Munif merupakan konsultan dan pelopor konsep pendidikan berbasis MI yang telah diterapkan pertama di YIMA Islamic Shool Bondowoso.
Dalam Sistem ini, Sekolah menerima siswa baru tanpa melalui tes masuk, menerima Siswa dengan berbagai latarbelakang, mulai yang nakal,bodoh, kelainan autis dan lainnya. Sehingga sekolah betul-betul berfungsi sebagai “Agen Of Change”, dapat mengubah kondisi siswa dari negatif menjadi kondisi positif .
Menurut Ibu Gamar Direktur YIMA Islamic Shool Bondowoso yang hadir juga di acara, Setelah menerapkan sistem ini, sekolah yang dulunya dianggap terpinggir di masyarakat, sekarang sudah menjadi sekolah percontohan dan banyak diminati. Siswa yang sebelumnya menderita autis, Hiperaktif, tidak dapat mengucapkan kata-kata, akhirnya bisa secara perlahan berubah. Sistem disesuaikan dengan perkembangan anak, suasana belajar yang fleksibel tidak kaku sehingga siswa merasa senang..
“Diperlukan Kesabaran Guru yang sangat tinggi yang dilandasi niat yang mulia dan memperlakukan mereka sebagaimana anak-anak lainnya,” tuturnya.
Ibu Gamar memberikan pesan, untuk membangun kerjasama orangtua dan guru secara serasi dan harmonis. Sinergi Hubungan ini sangat dibutuhkan untuk menjadikan sekolah bisa efektif.
Ketua YPWI, Ustadz Muh.Yani Abd.Karim, Lc, MA dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan suatu usaha melangkah ke arah yang lebih baik dalam mengelola dan menyelenggarakan pendidikan dalam menghasilkan output yang berkualitas, melahirkan Generasi Rabbani, Cerdas dan Sholeh.
Senada dengan hal tersebut, Sekjen DPP WI Ustadz Muh.Qasim Saguni yang membuka secara resmi acara ini mengharapkan agar kegiatan dapat menjadi Starting Point bagi para guru dan orangtua dalam mengarahkan potensi anak.
Dalam Materinya Bapak Munif yang sementara ini menempuh Program Doktoral di UNJ dengan Konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) membawakan makalah “Sekolahnya Manusia, Bukan Sekolahnya Robot”, Membagi tipe anak jadi tiga bagian yakni Quitter (Takut Tantangan), Camper (Puas dengan Keadaan yang ada, takut Perubahan), dan Climber (Petarung sampai tujuannya tercapai)
Pilar utama dari sistem ini adalah Relegion and Character Building, yang meliputi Pandangan dunia dan visi Islam, Pembelajaran Jiwa, Aplikasi Akhlakul Karimah, Muatan Kurikulum 60 % Agama, 40 % Umum.
Kecerdasan adalah kebiasaan dalam mengarahkan anak menjadi Kreatif, dan bisa menjadi Problem Solving.
Bapak Munif mengingatkan untuk tidak membiasakan mengucapkan kepada anak perkataan yang negative atau mencut kebiasaan anak, seperti kata jangan, awas, tidak boleh, bodoh. Karena perkataan ini secara tidak sadar bisa membunuh salah satu sumber kecerdasan anak, akan tetapi dituntun dan diberi penjelasan dengan komunikasi yang baik, sehingga apa yang dilakukan dapat terarah kepada yang positif.
Pola kerja dari Sistem MI yang merupakan kondisi akhir terbaik anak adalah perpaduan antara pola Discovering Ability, yakni menemukan kelebihan anak sekecil apapun, mengembangkan kemampuan anak didik , mengubur ketidakmampuan anak didik dan pola Right Place, posisi anak disesuaikan dengan potensi yang dimiliki. Kecerdasan tidak terkait dengan kondisi fisik, kondisi intelegence dan hasil tes standar.
Anak didik mempunyai kecendrungan kecerdasan yang beragam, sehingga semua Siswa bintang, semua siswa adalah Juara dengan cara yang berbeda-beda.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ratusan Orangtua Siswa dan Guru dari enam Unit Sekolah Wahdah di bawah YPWI, yakni dua unit TK, dua unit SD, dan SMP-SMA Islam Terpadu WI.