Konawe Utara – Bupati Konawe Utara, Ruksamin memperpanjang masa tanggap darurat bencana hingga 30 Juni 2019. Sebelumnya ia menetapkan masa tanggap darurat bencana mulai 2 Juni higga 16 Juni 2019. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa sungai yang masih meluap dan dikhawatirkan masih memungkinkan merendam kembali rumah warga.
Ruksamin saat ditemui oleh relawan LAZIS Wahdah, Selasa (18/6/2019) berharap untuk program Trauma Healing dengan warga-warga disegerakan. Sebab kata ia, pasca bencana banjir tak sedikit diantara warganya yang butuh penyegaran dan penanganan psikologi. Ia juga berharap banyak kepada relawan LAZIS Wahdah untuk masalah tersebut.
“Bersyukur sekali kami, dengan adanya lembaga seperti anda, sangat terbantu sekali, namun yang paling penting kami butuh tim trauma healing untuk membantu merubah image masyarakat tentang pentingnya belajar Islam,” kata Ruksamin, sebagaimana dalam laporan yang dikirimkan.
Sementara itu, Ketua LAZIS Wahdah Sulawesi Tenggara Yayat Hidayat mengaku, telah mengarahkan para relawan untuk melakukan program trauma healing di posko-posko pengungsian yang tersebar. Setiap pekan, tim akan diarahkan untuk melakukan pembinaan dan pendampingan korban banjir.
Berdasarkan informasi yang dihimpun relawan disebutkan bahwa, akibat bencana ini, warga yang mengungsi sebanyak 2.217 Kepala Keluarga (KK) atau 8.514 jiwa. Rumah warga yang hanyut akibat banjir pun bertambah menjadi 370 unit dan 18.765 unit rumah terendam.
Fasilitas umum yang terendam antara lain masjid lima unit, jembatan empat, puskesmas 4 unit, puskesmas pembantu tiga unit, dan pasar tradisional tiga unit. Selain itu, ada ruas jalan trans Sulawesi, gedung SD 10 unit, SMP tiga unit, dan bangunan Taman Kanak-kanan (TK) 17 unit. Lahan sawah 970 hektar, lahan jagung 83,5 hektare, lainnya 11 hektare, dan tambak 420 hektare.[]