Manusia-Manusia Terbaik Menurut Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam

Date:

Kebanyakan orang senang jika namanya disanjung-sanjung dengan pujian. Secara umum, pujian yang diberikan kepada seseorang menunjukkan kebaikan orang tersebut. Kendati demikian,  tidak semua orang yang dipuji di sekitar kita adalah orang-orang yang baik akhlak dan kepribadiannya. Karena ada orang-orang yang saling memuji dalam keburukan dan kemaksiatan.

Pada umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, ada beberapa orang yang mendapatkan pujian dari beliau sebagai manusia-manusia terbaik. Tentu saja, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memuji seseorang dengan sanjungan seperti itu tidak sekedar penghargaan darinya. Akan tetapi, pujian tersebut merupakan pengagungan dan kabar gembira kepadanya bahwa Allah mencintai dirinya.

Adapun orang-orang yang pernah mendapat pujian dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai manusia terbaik diantaranya adalah:

1. Tiga Generasi Awal

Mereka dikenal dengan generasi yang hidup pada al Qurun al Mufadhalah (zaman generasi yang dimuliakan). Mereka terdiri dari sahabat-sahabat Nabi, para tabi’in dan tabiut taabi’in. hal ini berdasar pada sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

خَيْرُكُمْ قَرْنِي ثمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُم

“Yang terbaik dari kalian adalah orang-orang yang hidup di zamanku (sahabat), kemudian orang-orang setelah mereka (tabi’in), kemudian orang-orang setelah mereka (at baaut taabi’in).”

Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan orang-orang yang paling dekat dengan beliau. Tidaklah al Qur’an di turunkan kecuali karena perkara-perkara yang terjadi pada masa mereka saat itu. Tidak heran, jika pujian untuk mereka tidak hanya datang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saja. Bahkan Allah Azza wa Jalla pun banyak memuji mereka di dalam al Qur’an.

Semua pujian itu, menunjukkan kemuliaan mereka serta besarnya kecintaan Allah pada diri mereka. Dan perlu dipertegas, bahwa manusia terbaik diantara sahabat-sahabat Nabi tersebut adalah Abu Bakar, Umar dan Ustman radhiyallahu ‘anhum. Sebagaimana yang diceritakan oleh Abdu Khair rahimahullah mengenai kisah ‘Ali radhiyallahu ‘anhu yang berkhutbah diatas mimbar. Beliau berkata:

“Aku pernah masuk di dalam masjid kufah. Ternyata di dalam masjid tersebut ada ‘Ali yang sementara berkhutbah di atas mimbar.” Di dalam khutbahnya beliau berkata, “wahai sekalian manusia ketahuilah sesungguhnya manusia terbaik setelah Nabi kalian adalah Abu Bakar dan manusia terbaik setelah Abu Bakar adalah Umar. Jika seandainya aku ingin, aku akan menyebut yang ketinganya.” Maka ada satu kelompok berkata, “sesungguhnya ia maksudkan dirinya sendiri.”

Adapun pengakuan satu sekte sesat bahwa Abu Bakar dan Umar merebut hak kekuasaan ‘Ali adalah kedustaan atas nama beliau yang bertujuan untuk membuat fitnah perpecahan dan menghancurkan sendi-sendi Islam dari dalam.

2. Orang Yang Mempelajari al Qur’an dan Mengajarkannya

Al Qur’an merupakan Mu’jizat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Ia akan terus ada hingga hari kiamat kelak. Disebutkan dalam beberapa hadits, bahwa kedudukan manusia di surga kelak berdasakan akhir ayat yang dibacanya di dunia. Menjadi manusia yang sibuk dengan al-Qur’an dan pengajarannya merupkan nikmat yang Allah pilih untuk hamba-Nya. Sekalipun kebanyakan manusia hari ini menganggap hina, karena mereka hanya menilai sesuatu dengan uang dan harta. Namun apalah guna jika manusia ridho sementara Allah murka?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Orang yang terbaik diantara kalian adalah yang mempelajari al Qur’an dan mengajarkannya.

3. Yang Diharapkan Kebaikannya dan Selamat Dari Keburukannya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “sebaik-baik diantara kalian adalah orang yang selalu diharapkan kebaikannya dan orang-orang merasa aman dari keburukannya. Dan orang yang paling buruk adalah orang yang tidak diharapkan kebaikannya serta manusia tidak merasa aman dari keburukannya.”

Al Munawi rahimahullah berkata, “sesungguhnya yang diharapkan kebaikannya adalah orang-orang yang diketahui padanya kebaikan dan ia dikenal dengan kebaikan tersebut. siapa yang kebaikannya lebih banyak, maka hati akan merasa tenang dari keburukannya. Tatkala iman itu kuat dalam hati seorang hamba, disitulah diharapkan kebaikannya lalu orang-orang akan merasa aman dari keburukannya. Namun ketika iman itu melemah, kebaikannya berkurang dan dikalahkan oleh keburukannya.

4. Yang Baik Terhadap Istri-Istrinya

Rasulullah shallalalhu ‘alaihi wasallam bersabda:

خيركم خيركم لأهله وأنا خيركم لأهلي وإذا مات صاحبكم فدعوه

“sebaik baik diantara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya dan aku yang paling baik daripada kalian terhadap istriku . Apabila saudara kalian meninggal dunia, maka doakanlah.

5. Yang Baik Akhlaknya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Orang yang paling baik islamnya diantara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya jika ia mengetahuinya.”

6. Yang Paling Baik Dalam Membayar Hutang

عن بي رافع أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَسْلَفَ مِنْ رَجُلٍ بَكْرًا فَقَدِمَتْ عَلَيْهِ إِبِلٌ مِنْ إِبِلِ الصَّدَقَةِ فَأَمَرَ أَبَا رَافِعٍ أَنْ يَقْضِيَ الرَّجُلَ بَكْرَهُ فَرَجَعَ إِلَيْهِ أَبُو رَافِعٍ فَقَالَ لَمْ أَجِدْ فِيهَا إِلَّا خِيَارًا رَبَاعِيًا فَقَالَ أَعْطِهِ إِيَّاهُ إِنَّ خِيَارَ النَّاسِ أَحْسَنُهُمْ قَضَاءً

“Dari Abu Rafi’ bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah meminjam unta muda kepada seorang laki-laki, ketika unta sedekah tiba, maka beliau pun memerintahkan Abu Rafi’ untuk membayar unta muda yang dipinjamnya kepada laki-laki tersebut. Lalu Abu Rafi’ kembali kepada beliau seraya berkata, “Aku tidak mendapatkan unta muda kecuali unta yang sudah dewasa.” Beliau bersabda: “Berikanlah kepadanya, sebaik-baik manusia adalah yang paling baik dalam membayar hutang.”.”

Menjadi manusia terbaik tentulah menjadi keinginan setiap orang. Maka hendaknya kita berupaya mendekatkan diri kita pada sifat-sifat yang telah disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai manusia terbaik. Beberapa hal di atas hanyalah sebagian kecil yang bisa dijelaskan dalam tulisan singkat ini.

Semoga bermanfaat.  

Oleh: Muhammad Ode Wahyu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Pondok Pesantren Abu Bakar Ash-Shiddiq: Wadah Baru untuk Pendidikan dan Dakwah Islam di Kawasan Bontobahari Bulukumba

BULUKUMBA, wahdah.or.id - Proses pembangunan Pondok Pesantren Abu Bakar...

Mitra Wahdah di Gaza: Terima Kasih Wahdah, Terima Kasih Indonesia

MAKASSAR, wahdah.or.id - Wahdah Islamiyah dan Komite Solidaritas (KITA)...

Rakyat Gaza Kembali Diserang, Wahdah Islamiyah Respon Kondisi Terkini dengan Aksi Bela Palestina

MAKASSAR, wahdah.or.id - Menjelang sepuluh hari terakhir Ramadan 1446...

Gagas Perubahan: Pemudi Wahdah Perkuat Kolaborasi Antar Komunitas di Ramadan Talk

MAKASSAR, wahdah.or.id - Sebanyak 70 pemuda perwakilan komunitas, remaja...