Bismillah…

Manusia Lebih Mengetahui Dirinya

Alloh berfirman,

بَلِ الْإِنْسَانُ عَلَىٰ نَفْسِهِ بَصِيرَةٌ

وَلَوْ أَلْقَىٰ مَعَاذِيرَهُ

“Manusia lebih mengetahui tentsng dirinya sendiri, meskipun ia mengemukakan alasan-alasannya..”.
[Surat Al-Qiyamah 14-15]

Makna ayat ini adalah meskipun manusia berusaha membela perbuatan dan perkataan yang ia akui itu salah dengan berbagai alasan, toh dia lebih mengetahui hakikat perbuatan dan perkataannya sendiri. Meskipun ia berusaha dengan gigih menutup-nutupinya di depan khalayak ramai atau mengemukakan berbagai alasan.
Tiada seorang yang lebih mengetahui dan lebih mengerti tentang dirinya, kecuali dirinya sendiri.

Sungguh diantara manusia ada yang senang mencari-cari aib orang lain dan lupa akan aibnya sendiri.
Perbuatan seperti ini adalah pertanda kehinaan pelakunya, karena ia adalah orang yang tertipu.

Kejujuran yang paling bermanfaat adalah kamu mau mengakui aib-aibmu sendiri karena Alloh semata.

Orang yang menyadari sifat ini akan waspada terhadap pujian ataupun celaan.
Ia tidak akan bangga dengan pujian, dan tidak akan terhina dengan cemoohan, karena keduanya tidak ada dalam dirinya.
Sehingga ia akan meluruskan kesalahan-kesalahannya dan berusaha menyempurnakan dirinya dengan akhlak yang mulia.

Buah dari pengetahuan yang baik terhadap diri sendiri

Buah terindah dari pengetahuan yang baik terhadap diri sendiri adalah mudah mengakui kesalahan dan dosa yang dilakukan.
Dan ini merupakan derajat yang dimiliki oleh para nabi dan pribadi pribadi yang sholeh.

– Pengakuan Nabi Adam dan Hawa setelah memakan buah terlarang.

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi”.
[Surat Al-A’raf 23]

– Rangkaian kejadian yang berujung pada pengampunan.

وَآخَرُونَ اعْتَرَفُوا بِذُنُوبِهِمْ خَلَطُوا عَمَلًا صَالِحًا وَآخَرَ سَيِّئًا عَسَى اللَّهُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang”.
[Surat At-Tawbah 102]
Disarikan dari buku “Qowaid Qur’aniyyah”, karya Dr Umar Abdullah Al Muqbil
Al Madinah Al Munawwaroh
With Rihla Wisata
23 Januari 2017
Ibnun Nahl
______
S’moga Esok Lebih Baik…

Artikulli paraprakTiga Harapan Kyai Didin Kepada Calon Pemimpin Jakarta
Artikulli tjetërDPD WI Kendari Gelar Kajian Parenting

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini