Manfaat dan Hikmah Puasa

Date:

Manfaat dan Hikmah Puasa

Ibadah puasa yang disyariatkan dan diwajibkan oleh Allah ta’ala atas hamba-hamba-Nya memiliki hikmah yang agung dan manfaat yang banyak, diantaranya:

1.Ia merupakan ibadah yang dilakukan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Rabbnya dengan cara meninggalkan perkara yang ia sukai dan gemari secara fitrah, berupa makan, minum, ataupun berhubungan suami istri, semua itu ia tinggalkan demi meraih ridha Rabbnya dan mendapatkan surga-Nya. Dengan ibadah ini, jelaslah bahwa seorang hamba yang berpuasa ternyata lebih memprioritaskan kecintaan Allah ta’ala daripada kecintaan dirinya, dan juga lebih mementingkan kampung akhirat daripada kampung dunia.

2.Ia merupakan ibadah yang menjadi faktor adanya taqwa dalam diri seorang hamba bila ia melaksanakan kewajiban-kewajiban puasa secara sempurna, sebagaimana dalam firman-Nya:

يَآ اَيُّهَا الَّذِ يْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى اَّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana yang telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”. (QS.Al Baqarah : 183)

Jadi, orang yang berpuasa sangat diperintahkan untuk mewujudkan sifat taqwa ini dalam dirinya, yaitu dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dan inilah tujuan utama dari ibadah puasa, dan bukan bermaksud untuk menyiksa orang puasa dengan memaksanya meninggalkan makan, minum dan berhubungan suami istri. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ وَالجَهْلَ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

artinya: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapapan dusta, perbuatan dusta dan perbuatan maksiat, maka Allah tidak perduli dengan ia meninggalkan makan dan minumnya “.(HR. Bukari)

3.Dengan berpuasa, seorang yang kaya akan tahu kadar nikmat Allah yang dianugerahkan atasnya, yang mana Allah telah memudahkan baginya untuk mendapatkan apa-apa yang ia inginkan, berupa makan, minum, atau berhubungan suami istri yang dibolehkan Allah secara syar’i. Dengan puasa ini, ia akan bersyukur kepada Rabbnya akan adanya nikmat dan karunia ini, dan mengingat saudara-saudaranya yang miskin yang mana mereka sangat sulit untuk mendapatkan nikmat dan karunia seperti dirinya, sehingga iapun tergerak untuk memberikan mereka sedekah dan harta yang ia miliki.

4.Puasa melatih diri untuk membatasi jiwa (dari syahwat) dan menguasainya agar ia bisa mengontrol dan mengarahkan jiwanya pada amalan yang berbuah kebaikan dan kebahagiaan didunia dan akhirat, serta membuat dirinya terjauhkan dari sifat binatang yang tidak bisa mengontrol dan menahan dirinya dari hawa nafsu.

5.Puasa bisa membuat seseorang sehat jasmani dikarenakan sikap tidak banyak makan, mengistrahatkan kerja system pencernaan dalam jeda waktu tertentu, dan keluarnya semua tinja dan kotoran yang berbahaya bagi tubuh dari dalam perut. (Dinukil dari Kitab Syaikh Ibnu Al-‘Utsaimin rahimahullah: Fushuul Fi Al-Shiyaam).

Oleh Ustad Maulana La Eda, Lc. Hafizhahullah

Maulana La Eda, L.c
Maulana La Eda, L.c
Maulana La Eda, Lc. Hafizhahullah (Mahasiswa S2 Jurusan Ilmu Hadis, Universitas Islam Madinah)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Berlimpah Ilmu, Doktor Hadits Alumni Madinah Beberkan Tips Pahala War Di Bulan Ramadan

MAKASSAR, wahdah.or.id - Pakar Hadis dan alumni Program Doktoral...

Perkuat Pemahaman Keagamaan dan Persiapan Sambut Ramadan, Ini Enam Materi yang Didapat Peserta PSR

MAKASSAR, wahdah.or.id -- Dewan Pengurus Pusat (DPP) Wahdah Islamiyah...

170 Jiwa Terdampak, Relawan Wahdah Peduli dan WIZ Bantu Evakuasi Korban Banjir di Makassar

MAKASSAR, wahdah.or.id - Banjir kembali menerjang dua kecamatan di...

Spesial! Angkat Tema “Bahagia”, PSR di Makassar Hadirkan Enam Pemateri Doktor Lulusan Timur Tengah

MAKASSAR, wahdah.or.id - Bulan Ramadan 1446 H/2025, kehadirannya kini...