MALAM KE-23 MALAM PELUANG TURUN LAILATU AL-QADRI
Oleh : Samsul Basri, SSi, MEI
Lailatu al-qadri atau malam yang mulia penuh keberkahan, akan turun di sepuluh hari terakhir ramadhan, khususnya di malam-malam ganjil, Nabi saw bersabda,
تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان
Carilah lailatu al-Qadri di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir ramadhan. (HR. Bukhari. No. 2017)
Malam ini adalah malam ke 23, telah berlalu malam ke 21, namun tanda-tanda Lailatul qadri pada malam tsb belumlah tampak. Maka selayaknyalah bagi para pencinta kebaikan untuk tidak melewatkan malam ini (malam ke 23) dengan serangkaian ibadah dan amal shaleh. Dan jangan lupa untuk berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbu al-‘afwa fa’fuanni”
Tanda-Tanda telah turun Lailatu al-Qadri,
Tanda yang pertama : Terdapat dalam sahih Muslim, dari hadits Ubay bin Ka’ab r.a bahwasanya Nabi saw mengabarkan bahwa diantara tanda-tanda lailatul qadri yaitu matahari terbit di pagi hari (berwarna putih) dan sinarnya tidak menyorot atau menyengat. (HR. Muslim)
Tanda yang kedua : Terdapat dalam hadits Ibnu Abbas menurut Ibnu Khuzaimah, dan atThayaalisiy dalam musnadnya, dan sanadnya sahih, bahwa Nabi saw bersabda : malam lailatul qadri adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak pula dingin, dan dipagi harinya matahari menjadi kemerah-merahan. Sahih Ibnu Khuzaimah (2912) dan Musnad atThayaalisiy.
Tanda yang ketiga : Imam Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang hasan dari hadits watsilah bin al-asqa’ r.a bahwasanya Nabi saw bersabda : (Malam lailatul qadri adalah malam yang terang sepertinya ada rembulan terbit, tenang, sunyi, tidak dingin, tidak panas, tidak dihalalkan bagi bintang-binatang untuk dilemparkan di malam itu hingga pagi.” (HR. Thabrani)
Imam Ahmad menambahkan dalam musnadnya, “Dan di pagi harinya matahari terbit merata, pancaran cahayanya tidak seperti rembulan di malam purnama, dan tidak halal bagi setan untuk keluar di saat itu.”, (HR. Ahmad)