MAKASSAR – Lembaga Pengembangan Pendidikan Dasar Al-Qur’an (LPPDQ) DPP Wahdah Islamiyah menyelenggarakan pelatihan dengan topik Pelatihan Guru DIROSA untuk Pengajaran Dirosa Online, secara daring via aplikasi ZOOM Meeting, Ahad (21/01/2024).
Ustaz Komari, S.Pd., selaku Ketua LPPDQ DPP WI mengatakan, tujuan pelatihan adalah untuk membekali para Ustaz dan Ustazah dengan satu keterampilan pengajaran Al-Qur’an secara online yang sekarang sedang digalakkan oleh DPP WI.

“Target yang kecil ini harapannya bisa membombardir ummat dengan pembelajaran DIROSA secara online sebagai alternatif umat kaum Muslimin di berbagai penjuru daerah yang belum terjangkau dengan pembelajaran DIROSA secara offline atau secara langsung,” papar ustaz Komari.
Kegiatan ini menghadirkan Ustaz Muhammad Qasim Saguni selaku Ketua DPP Wahdah Islamiyah bidang Dakwah dan Kaderisasi, yang kemudian memberikan nasehat kepada seluruh peserta untuk semangat menjadi pengajar Al-Qur’an, khususnya untuk mencetak banyak Dai yang menjadi salah satu program strategis Wahdah Islamiyah.
Sebanyak 643 peserta ZOOM Meeting dan 469 peserta melalui aplikasi Youtube, terdiri atas Muslim dan Muslimah menyimak kegiatan pelatihan ini, yang berasal dari berbagai daerah se Indonesia.
Materi yang disajikan terdiri atas dua, yakni Penguasaan Buku Dirosa oleh Ustaz Amiruddin Rasyid dan Metodologi Pengajaran Dirosa Online olej Ustaz Komari.

Pada materi pertama, ustaz Amiruddin Rasyid menjelaskan tata cara pengajaran buku DIROSA dari pembelajaran awal hingga akhir. Peserta dibimbing untuk membacakan kembali teks buku sesuai kaidah atau aturan pembacaan dalam metode DIROSA.
Pada materi kedua, ustaz Komari memaparkan manual pembelajaran DIROSA online, sejak pembukaan, sesi materi DIROSA, materi pengayaan DIROSA hingga penutup dengan alokasi waktu pembelajaran 90 menit.
DIROSA sendiri adalah akronim dari Pendidikan Al-Qur’an Orang Dewasa yang dijalankan oleh LPPDQ DPP Wahdah Islamiyah. Program ini bertujuan untuk memberantas buta aksara Al-Qur’an kepada masyarakat, khususnya orang dewasa yang masih belum bisa membaca Al-Qur’an. (*)
Editor: Rustam Hafid