Apa maksud dari materi tarbiyah yaitu dari tidak eksis menjadi eksis. Mohon penjelasannya
Arni – Pasangkayu
Jawaban:
Apabila yang dimaksud dengan Tamkin dari materi tarbiyah adalah marhalah tamkin dalam materi Iqamatuddin untuk marhalah takwiniyyah, maka maknanya adalah:
Materi Iqamatuddin hakikatnya membahas tentang langkah-langkah yang ditempuh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam upaya menegakkan agama Islam di bumi Allah. Sirah Nabawiyyah menggambarkan proses tersebut ke dalam 3 marhalah/fase, yaitu:
1. Marhalah Ta’sis (Pendirian)
2. Marhalah Hijrah
3. Marhalah Tamkin (Eksistensi)
Marhalah Tamkin bermakna eksisnya agama Islam setelah 2 marhalah sebelumnya ditegakkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Marhalah tamkin tersebut tercapai melalui beberapa unsur penting yang digalakkan Rasulullah bersama para sahabat radiyallahu ‘anhum. Unsur-unsur tersebut adalah:
1. Binaa Al Masjid, atau mendirikan masjid. Dimana sejak awal masa pasca hijrah Rasulullah ke kota Madinah, maka beliau memulai mendirikan pemerintahan Islam dengan membangun masjid sebagai pusat dan poros dasar Islam, serta tempat disemaikannya ajaran-ajaran Islam yang kemudian selanjutnya disebarkan ke seluruh alam. Tercatat Rasulullah membangun masjid Quba pertama kali saat melewati daerah tersebut pada peristiwa hijrah, lalu beliau membangun masjid Nabawi tidak beberapa lama setibanya di kota Madinah.
2. Al Ikhaa, atau mempersaudarakan orang-orang yang telah beriman kepada Allah dengan tali persaudaraan ukhuwwah Islamiyah. Dalam konteks perjuangan Rasulullah, maka Al Ikhaa terjadi sebanyak 2 kali, yaitu di kota Makkah pada awal kenabian Rasulullah saat jumlah pemeluk agama Islam masih sangat sedikit, dan di kota Madinah pada awal masa pasca hijrah Rasulullah dari kota Makkah menuju kota Madinah.
3. Jihad, hal ini nampak jelas dalam sirah Nabawiyyah usai hijrah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam setelah Allah memerintahkan kaum muslimin untuk berperang dan berjuang melawan orang-orang kafir Quraisy.
4. Pembebasan/penaklukan daerah-daerah yang Allah bukakan untuk Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat. Diantaranya penaklukan Khaibar, Makkah, Hunain dan Thaif, Yaman, dan seluruh jazirah Arab.
Eksisnya dinul Islam berdiri di atas seluruh marhalah Iqamatuddin dan unsur-unsur penunjang tamkin tersebut. Olehnya Allah menjanjikan At Tamkin bagi mereka yang memiliki kualifikasi tersebut di dalam firmanNya:
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـيَسْتَخْلِفَـنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَـيُبَدِّلَــنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًا ۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـئًــا ۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”
(QS. An-Nur 24: Ayat 55)
Inilah makna tamkin yang sebenarnya, beriman dan beramal salih dengan teguh dan istiqamah di atas agama yang Allah ridhai, tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah ta’ala semata sebagai konsekwensi kesempurnaan tauhid kepada-Nya.
Wallahu a’lam
Dijawab oleh Rahmat badani Lc. MA
(Dosen STIBA Makassaar, anggota Dewan Syariah Wahdah Islamiyah. Alumni univ. Islam madinah jurusan hadits S2)