Makna Istihza (Memperolok-olok) Ayat-Ayat Allah

Date:

Pertanyaan:

Dalam Al-Qur’an terdapat firman Allah;

{قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ}

“Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kalian berolok-olok?”, Apakah matahari dan bulan termasuk ayat-ayat-Nya yang dimaksud dalam ayat tersebut atau tidak? Apa saja batasan ayat-ayat-Nya yang haramkan berolok-olok dengannya?

Jawaban:

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله، وصحبه، أما بعد:

Yang dimakusud dengan istihza’ biayatillah (memperolok-olok ayat-ayat Allah) di sini adalah memperolok-olok Al-Qur’an dan segala sesuatu yang berkaitan dengan Dien (Agama Islam). Matahari dan bulan tidak termasuk dalam ayat tersebut.

Dalam Tafsir Al-Khazin (2/380) disebutkan; “Katakanlah, maksudnya, katakanlah wahai Muhammad kepada orang-orang munafiq: Apakah dengan Allah, ayat-ayat dan Rasul-Nya kalian memperolok-olokkan? Dalam ayat ini terdapat celaan, kecaman, dan pengingkaran terhadap sikap orang-orang Munafiq. Maknanya adalah bagaimanamungkin kalian memperolok-olokkan Allah, yakni perintah-perintah-Nya, batasan-batasan-Nya, dan hukum-hukum-Nya. Dan yang dimaksud dengan ayat-ayat-Nya adalah kitab-Nya. Sedangkan yang dimaksud Rasul-Nya adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Boleh jadi pula, makna ayat tersebut adalah ketika orang-orang Munafiq mengatakan, ‘Bagaimanamungkin Muhammad mampu merebut benteng-benteng Syam’. Sebagian kaum Muslimin menjawab, ‘Allah yang akan menolongnya’. Maka orang-orang Munafiq mengucapkan perkataan yang menunjukan celaan terhadap takdir Allah, sebagai bentuk istihza terhadap Allah”.

Sementara dalam Kitab Al-Lubab Fi ‘Ulumil Kitab dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan ayat-ayat-Nya dalam kata, “Biayatihi” adalah Al-Qur’an dan segala perkara agama.

Kesimpulan:

Yang dimaksud dengan memperolok-olok Allah adalah memperolok-olok perintah, hukum, dan batasan-batasan (ketentuan)-Nya. Adapun yang dimaksud memperlok-olok Rasul-Nya adalah memperolok-olok Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan memperolok-olok ayat-ayat-Nya maksud-Nya memperolok-olok Al-Qur’an.

Wallahu a’lam.

(Sumber:http://fatwa.islamweb.com/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=305752)

Syamsuddin Al-Munawiy
Syamsuddin Al-Munawiy
Beliau merupakan pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Wahdah Islamiyah (Tingkat SMA) Kab. Bogor dan Merupakan Asisten Ketua Umum Wahdah Islamiyah serta saat ini melanjutkan pendidikan Doktor Pendidikan Islam di Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Share post:

Subscribe

spot_img

Popular

More like this
Related

Berlimpah Ilmu, Doktor Hadits Alumni Madinah Beberkan Tips Pahala War Di Bulan Ramadan

MAKASSAR, wahdah.or.id - Pakar Hadis dan alumni Program Doktoral...

Perkuat Pemahaman Keagamaan dan Persiapan Sambut Ramadan, Ini Enam Materi yang Didapat Peserta PSR

MAKASSAR, wahdah.or.id -- Dewan Pengurus Pusat (DPP) Wahdah Islamiyah...

170 Jiwa Terdampak, Relawan Wahdah Peduli dan WIZ Bantu Evakuasi Korban Banjir di Makassar

MAKASSAR, wahdah.or.id - Banjir kembali menerjang dua kecamatan di...

Spesial! Angkat Tema “Bahagia”, PSR di Makassar Hadirkan Enam Pemateri Doktor Lulusan Timur Tengah

MAKASSAR, wahdah.or.id - Bulan Ramadan 1446 H/2025, kehadirannya kini...