Pengelolaan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab setiap muslim yang menyadari perannya sebagai khalifah di muka bumi. Oleh karena itu, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Makassar menerapkan perangkat teknologi pengolahan sampah organik sederhana di area kampus sebagai perwujudannya.
“Kita sudah harus mampu mengelola sampah organik secara mandiri” tegas Ariesman, Ketua Lingkungan Hidup, Dewan Pimpinan Pusat Wahdah Islamiyah ketika menyampaikan materi pada pelatihan pembuatan kompos pada hari Sabtu (25/11/2017) di Kampus STIBA Makassar. Menurut Ariesman, mahasiswa sebagai agen perubahan di masyarakat harus menjadi solusi atas berbagai masalah, kampus STIBA diharapkan ke depan mampu mengelola sampah secara mandiri. Apalagi pengolahan sampah dapat dilakukan dengan perangkat yang sederhana dan mudah dibuat.
Pelatihan pembuatan kompos ini dengan teknologi terapan biopori, komposter, dan keranjang takakura yang juga sudah dikenal luas dan banyak diterapkan.
Hadir juga dalam pelatihan Tajuddin Daeng Tarru, Kepala Biro Kebersihan dan Lingkungan Hidup STIBA. Beliau juga memberikan pengarahan dan penjelasan mengenai teknologi tersebut.
Selepas pelatihan, mahasiswa peserta pelatihan kemudian berpartisipasi secara antusias dan bersama-sama membuat lubang biopori, keranjang takakura, dan komposter. Tanpa membutuhkan waktu yang lama, peralatan teknologi pengolahan sampah organik tersebut telah selesai dan siap pakai.[ar]