BURAIDAH-ARAB SAUDI, wahdah.or.id – Ustadz Dr. Ahmad Hanafi dan Ustadz Aswanto Muhammad Takwi, Lc., MA. memberikan taujihat kepada mahasiswa Qassim asal Indonesia dalam acara tarbiyah gabungan di aula asrama Qassim University, Kamis (1/11/2018).
Dalam taujihatnya Ustadz Ahmad mengatakan ada dua prinsip yang harus ditekankan dalam berukhuwah yakni Salamah As-Shodr dan Al-Wafa.
“Salamah as-Shodr, yaitu kelapangan hati dan dada terhadap sikap saudara seiman kita,” ujar ustadz Ahmad.
Ia melanjutkan, “Dan yang kedua: al-Wafa, yaitu kesetiaan. Jangan pernah melupakan bahwa ada ustadz yang pernah mengajar kita atau lembaga yang menfasilitasi kita untuk bisa sampai ke tempat ini, walaupun mereka tidak membutuhkan balasan dan terima kasih namun kita sebagai thalibul ‘ilmi jangan sampai membalas jasa mereka dengan sesuatu yang tidak selayaknya.”
Ustadz Ahmad kemudian mencontohkan akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Di antara akhlak Rasulullah yang patut ditiru dalam hal ini adalah ketika beliau masih sempat menghadiahkan kain kafan kepada gembong munafik Abdullah bin Ubay bin Salul pada hari terbunuhnya lantaran beliau mengingat bahwa ia pernah menghadiahkan pakaian kepada pamannya yaitu Abbas.” kata ustadz Ahmad yang juga wakil ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah.
Adapun ustadz Aswanto menasehatkan kepada mahasiswa tentang keutamaan menyembunyikan amal shaleh.
“Kita seharusnya memiliki amalan-amalan tersembunyi yang hanya Allah dan kita saja yang mengetahuinya, berkata Sufyan bin Uyainah: Hendaknya kita berantusias dalam menyembunyikan amalan-amalan shaleh kita sebagaimana antusias kita dalam menyembunyikan amalan-amalan buruk kita,” kata ustadz Aswanto
Ia kemudian mengemukakan cara untuk memotivasi diri melakukan amalan-amalan shaleh tersembunyi. “Yang pertama, mentadabburi ayat-ayat dan hadits nabi yang berkaitan dengan keikhlasan; kedua, membaca kisah-kisah salaf dan amalan-amalan tersembunyi mereka; ketiga, melatih diri kita untuk memulai dari hal yang kecil seperti sedekah,” jelasnya.
Selain menjadi pemateri dalam tarbiyah gabungan, kedua ustadz yang berasal dari dari Riyadh tersebut juga mengisi pelatihan murabbi yang akan berlangsung selama 3 hari.[]