Wajah beberapa peserta mabit nampak bersemangat dan antusia terlihat pada pagi hari di hari ahad, 6 jumadil akhir 1435 H yang bertepatan dengan 6 april 2014 M. Meskipun sebagian besar merasa mengantuk dan lelah setelah menjalani beberapa sesi Mabit / bermalam yang dilalui sejak waktu maghrib satu hari sebelumnya. Para peserta yang berjumlah 14 orang termasuk panitia merasa sangat puas terhadap acara mabit yang telah dilalui bersama.
“Setelah beberapa kali mengikuti beberapa kegiatan mabit yang sama, baru kali ini saya merasa menikmati dan mendalami materi. Meskipun awalnya saya agak minder, karena saya termasuk yang paling muda diantara peserta-peserta yang hadir.” Demikian kesan dari akhuna Saiful, mahasiswa jurusan PAI di UIN Sunan Kalijaga ini. Bagi beliau, inilah kali pertamanya mengikuti program mabit sejak beberapa pekan mengikuti tarbiyah di Wahdah Islamiyah.
“Saya tambah semangat, meskipun awalnya saya kaget karena ternyata sebagian besar peserta sudah ‘tua-tua’, namun jadi bersemangat untuk belajar bersama.” akhuna Basis, mahasiswa Teknik Sipil UGM pun turut memberikan kesan.
Sesi Taujihat Ustadz Abu Ayub dengan materi Pelajaran dan Hikmah dari Baiat Aqobah I&II
Semua peserta merasakan semangat dan antusias terhadap acara ini, khususnya pada sesi taujihat yang benar-benar mampu membangkitkan semangat untuk berdakwah di jalan Allah. Rupanya pelajaran dan hikmah dari Baiatul Aqobah, dan dorongan serta semangat untuk berdakwah dan memperjuangkan islam dari Ustadz Abu Ayub pada sesi taujihat pada malam hari sebelumnya benar-benar mengena dan berkesan bagi para peserta. Selanjutnya, kata Ustadz Abu Ayu, agar semangat dan dorongan ini terus menyala segera saja amalkan apa yang didapat pada hari ini, tidak perlu menunda lebih lama. Karena orang yang mengamalkan ilmunya, ia akan lebih istiqomah, ia akan lebih terjaga untuk melakukan ketaatan, karena ia akan segera mendapatkan hasil dari amalan-amalannya.
Ketertarikan dan Antusiasme peserta mabit.
Keakraban diantara peserta pun berhasil ditumbuhkan, sebagaimana kesan seorang peserta akhuna Budiarto Wibowo, yang mengakatan “saya masih menyesuaikan dengan teman-teman semua, namun secara umum soo far soo good, dan Alhamdulillah saya merasa interaksi antar peserta cukup baik, sehingga kami dapat mengenal satu sama lain.” Segala puji bagi Allah, yang semoga hati kami terikat atas dasar iman, sehingga melahirkan ukhuwah imaniyah.
Inilah sedikit gambaran dari suasana dan beberapa kegiatan yang telah dilalui pada acara Mabit, yang diselenggarakan oleh Departemen Kaderisasi DPD Wahdah Islamiyah Kota Yogyakarta, yang bertempat di Masjid An-Nurotain, Kricak Kidul, di kecamatan Tegalrejo Yogyakarta. Selain beberapa acara diatas, ada pula sesi tilawah Al-Qur’an, pengamalan dzikir petang dan pagi, dzikir menjelang tidur, sholat tahajud serta sholat Isyroq yang bersama-sama dilakukan oleh peserta, untuk mengenal dan mempelajari beberapa sunah Nabi dalam ibadah, dzikir dan adab menjelang tidur. Dan tidak kalah pentingnya, untuk menumbuhkan kecintaan terhadap nabi, dan menumbuhkan kekuatan ruhiyah dari perjalan para nabi, bakda sholat shubuh dilaksanakan pembacaan shiroh Nabi Ayub untuk meneladaninya. Untuk meneladai kesabaran maupun kesungguhan beliau, dan juga mengambil hikmah dari perjalanan beliau ‘alayhissalam.
Pembacaan Shiroh Nabi Ayub selepas sholat Shubuh
Acara mabit ini bertujuan untuk meningkatkan ruhiyah dan juga mengikat ukhuwah imaniyyah diantara para peserta. Acara ini adalah salah satu dari sekian program tarbiyah memiliki peranan untuk membangun generasi islam yang ideal yang di harapkan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan ummat sekarang ini. Insya Allah akan disusul dengan kegiatan kegiatan lain yang tidak kalah menariknya. Kepada pembaca sekalian, dipersilahkan untuk ikut dan mengajak teman dalam penyelenggaraan acara-acara berikutnya. Baarokallaahu fiikum