Lima Pelajaran Dari Surat Al-Fatihah

Kandungan Surat

Surat Al-Fatihah mengandung tahqiq (realisasi) Tawajjuh kepada Allah dengan ‘ubudiyah (peribadatan) yang sempurna kepada-Nya semata.

Beberapa nama surat al-Fatihah1

Surat Al-Fatihah memiliki beberapa nama, diantaranya Al-Fatihah dan Ummul Qur’an. Dinamakan Al-Fatihah (pembuka) karena al-Qur’an dibuka (dimulai) dengannya. Adapun sebab penamaan dengan Ummul Qur’an karena ia mengandung semua topik kandungan al-Qur’an berupa pokok-pokok keimanan (Ushul al-Iman), ibadah, kisah-kisah, dan sebagainya. Al-Fatihah merupakan surat paling agung di dalam al-Qur’an sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Teks Surat dan Terjemahannya

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ [١:١]

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ [١:٢]

Segala puji bagi Allah, Rabb2 semesta alam.3

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ [١:٣]

Maha (Rahman) Pemurah lagi Maha(Rahim) Penyayang.

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ [١:٤]

Yang menguasai di Hari Pembalasan.

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ [١:٥]

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ [١:٦]

Tunjukilah kami jalan yang lurus,

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ [١:٧]

(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

 

Tafsir Ringkas

Saya memulai bacaan (Al-Fatihah) ini dengan memohon pertolongan Allah. Sedangkan ar-Rahman dan ar-Rahman dua nama Allah yang berasal dari rahmah[t] yang menunjukkan kesempurnaan dan keluasan rahmat yang menjadi sifat-Nya, dimana rahmat-Nya mencakup segala yang ada dan hidup. Setiap nikmat yang dinikmati oleh makhluq merupakan percikan rahmat-Nya, dan rahmat-Nya yang paling agung dan sempurna adalah rahmat-Nya kepada orang-orang mukmin.

Pujian yang sempurna hanya kepada Allah. Pujian ini mengarah kepada Dzat, sifat, dan perbuatan-perbuatan Allah. Karena Dialah pencipta, pemilik, dan pengatur urusan seluruh makhluq-Nya, serta Dia pulalah yang pen-tarbiyah seluruh makhluq-Nya dengan nikmat-Nya secara umum dan khusus.4

Arrahmanirrahim, (Ar-Rahman dan Ar-Rahim) adalah dua nama Allah yang berasal dari (kata) rahmat yang menunjukkan kesempurnaan rahmat-Nya kepada para hamba-Nya, dan rahmat-Nya yang paling sempurna adalah kepada para hamba-Nya yang beriman.

Raja (penguasa) hari perhitungan dan pembalasan (al-hisab wal jaza’), yakni hari kiamat. Pada hari tersebut setiap hamba dihisab dan diberi balasan atas setiap amalan mereka. Pada hari itu Allah berseru, “Limanilmulkul yaum; Kepunyaan siapakah kekuasaan hari ini” (Qs. Ghafir:16), tidak ada satupun yang menjawab seruan tersebut bagaimanapun tingginya kekuasaannya (di dunia). Lalu Allah secara langsung menjawab pertanyaan tersebut, “Lillahil Wahidil Qahhar; Kepunyaan Allah yang Maha Esa dan Maha Perkasa”. (Qs. Ghafir:16).

Kami mengkhususkan berbagai macam ibadah hanya kepada-Mu semata, kami tidak menyekutukan Engkau dengan selain-Mu. Kami juga hanya memohon pertolongan kepada-Mu dalam seluruh urusan kami. Ditangan-Mulah segala kebaikan. Oleh karena itu, tiada penolong selain-Mu.

Bimbing dan berikan taufiq kepada kami untuk meniti jalan yang lurus, (yakni) jalan Islam yang tidak ada kebengkokan padanya, dan teguhkan kami di atas jalan tersebut.

(Yaitu) jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat pada mereka, yaitu para hamba-Mu yang Engkau beri hidayah, seperti para Nabi, Syuhada, dan Shalihin. Mereka itulah sebaik-baik teman dekat.5 (Shiratal mustaqim; jalan yang lurus itu) bukan jalannya orang-orang yang dimurkai (oleh Allah), yakni orang yang mengetahui kebenaran tetapi tidak mengikutinya, seperti orang Yahudi. Bukan pula jalannya orang-orang yang sesat dari kebenaran, yaitu orang yang tidak dapat hidayah lantaran lalai dalam mencari kebenaran dan petunjuk, seperti orang Nasrani.

 

Pesan dan Pelajaran:

Allah membuka (memulai) kitab-Nya dengan Basmalah/Bismillah, untuk membimbing dan mengajari para hamba-Nya agar memulai perbuatan dan perkataan mereka dengan Basmalah tersebut sebagai bentuk memohon pertolongan dan taufiq.

Surat Al-Fatihah merupakan surat paling agung dalam Al-Qur’an, karena mengandung macam-macam tauhid yang wajib ditujukan kepada Allah serta penjelasan tentang jalan menuju hal tersebut.

Pujian yang sempurna dan sanjungan yang lengkap tidak diberikan melainkan hanya kepada Allah, karena Dialah Rabb seluruh makhluq yang menciptakan, mengatur urusan-urusan, dan men-tarbiyah mereka dengan berbagai nikmat-Nya.

Surat al-Fatihah menunjukkan bahwa kesempurnaan iman tidak dapat digapai melainkan dengan mengikhlaskan ibadah kepada Allah Ta’ala dan memohon pertolongan kepada-Nya semata serta tidak bergantung kepada selain-Nya.

Seorang Muslim wajib menghindari jalan (petunjuk) orang Yahudi yang dimurkai Allah dan Nasrani yang sesat. (sym).

(Sumber: Diterjemahkan dari Al-Mukhtashar Fit Tafsir, Markaz Tafsir Lid Dirasatil Qur’aniyyah, Cet ke.2, hlm. 1, Catatan kaki oleh penerjemah).

[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]


1 Al-Qasthalani mengatakan, “Ta’addudul asma yadululla ‘ala syarafil musamma; berbilangnya nama menunjukkan kemuliaan siternama”, (Al-Mawahib al-Laduniyyah, II/11). Diantara pemilik nama yang banyak tersebut adalah surat al-Fatihah. Syekh Ahmad bin Shaleh bin Ibrahim al-Thuwayyan, dalam Hasyiyah Durus Muhimmah Li ‘ammatil Ummah karya al-‘Allamah Abdul Aziz bin ‘Abdullah bin Abdurrahman bin Baz rahimahullah menyebutkan dua belas nama surat al-Fatihah. Kedua belas nama tersebut adalah;

Al-Fatihah (pembuka),

Ummul Kitab (induknya al-Kitab),

Ummul Qur’an (induknya al-Qur’an),

As-Sab’ul Matsani (tujuh ayat yang berulang),

Al-Qur’an al-‘adziem (al-Qur’an yang agung),

Al-Hamdu, karena dimulai dengan al-hamdu,

Ash-Shalah,

Asy-Syifa’ (penawar atau penyembuh),

Ar-Ruqyah,

Al-Kafiyah,

Al-Waqiyah, dan

Asasul Qur’an.

Rincian dan penjelasan dari kedua belas nama tersebut akan disajikan dalam satu artikel tersendiri insya Allah.

2 Ar-Rabb berasal dari kata tarbiyah, Imam al-Baidhawi mengatakan, “Al- Rabb pada asalnya berma’na tarbiyah, yaitu mengantarkan sesuatu kepada kesempurnaannya setahap demi setahap ,selanjutnya disifatkan kepada Allah sebagai bentuk mubalaghah. Senada dangkan Al-Baidhawi, Al-Raghib Al Ashfahaniy mengatakan, “Pada asalnya, Ar Rabb berarti tarbiyah yaitu menumbuhkan sesuatu setahap demi setahap hingga sampai pada batas kesempurnaan. Makna tarbiyah seperti disebutkan oleh al-Baidhawi dan al-Ashfahani di atas merujuk kepada asal-usul makan tarbiyah secara bahasa (lughatan atau etimologis) yaitu;

(1). ربا- يربوا-ربوا ورباء ورُبُوا yang berarti Zaada wa Nama, bertambah, (ber) tumbuh,dan bertambah besar.

(2) Rabiya Yarba : yang berarti Nasya’ Wa Tara’ra ,tumbuh menjadi lebih besar, menjadi lebih dewasa.

(3). ربّ- يرُبّ- ربّا, yang berarti memperbaiki, mengurusi, memimpin, memelihara, mengatur, dan mendidik.

3 Rabbul ‘alamin. Menurut Al-‘Allamah Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullah Ar-Rabb adalah murabbiy bagi seluruh alam. Yang dimaksud dengan alam adalah segala yang ada selain Allah. Dia adalah murabbi bagi alam semeseta (karena) Dialah yang menciptakan mereka, menyiapkan berbagai alat pendukung kehidupan mereka, serta memberikan kepada mereka berbagai nikmat yang agung, yang jika nikmat tersebut luput dari mereka, maka mereka akan binasa, sebab tiada satu nikmatpun yang mereka rasakan melainkan berasal dari-Nya. Bentuk tarbiyah-Nya Allah terhadap makhluq-Nya mencakup dua macam; Umum (‘ammah) dan khusus (khashshah). Tarbiyah ‘ammah; penciptaan makhluq dan memberikan rezki kepada mereka serta pemberian petunjuk untuk mengetahui hal-hal yang mengandung maslahat dalam mendukung keberlangsungan hidup mereka di dunia. Adapun tarbiyah khas shah adalah tarbiyah Allah kepada para wali-Nya (hamba-hamba-Nya yang beriman dan bertakwa). Dia men-tarbiyah mereka dengan iman dan memberi taufiq untuk beriman serta menambah iman mereka. (Singkatnya) hakikat tarbiyah khashah itu adalah pemberian taufiq untuk mengetahui dan melakukan seluruh kebaikan dan berpaling dari seluruh keburukan. (Taisirul Karimir Rahman Fi Tafsir Kalamil Mannan, hlm. 39).

4 Makna tarbiyah umum dan khusus, silahkan baca catatan kaki nomor 3.

5 Sebagaimana dikabarkan oleh Allah dalam surat An-Nisa ayat 69, yang diberik nikmat oleh Allah adalah, para Nabi, shiddiqin, dan syuhada. “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya”. (terj. Qs. An-Nisa:69).

Artikulli paraprakDirosa Buka Sejuta Cinta Untuk Indonesia (SCUI) Bandung
Artikulli tjetër10 Hikmah Penempatan Ayat Doa Dalam Teks Ayat-Ayat Puasa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini